Penjelasan lengkap penyebab gempa Aceh dan banyaknya korban jiwa
Merdeka.com - Gempa bumi berkekuatan 6,5 SR di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, menyebabkan kerusakan parah dan puluhan warga meninggal dunia. Kepala BMKG Stasiun Mata Ie, Eridawati menerangkan, gempa tersebut berjenis dangkal akibat aktivitas sesar lokal atau yang dikenal sesar Samalanga.
Berdasarkan peta pemetaan tektonik Aceh, tampak bahwa di zona gempa terdapat struktur sesar mendatar.
"Sesuai dengan analisis BMKG menunjukkan gempa bumi yang terjadi di Pidie Jaya, dibangkitkan oleh aktivitas sesar mendatar (strike-slip-fault). Dugaan kuat sesar aktif yang menjadi pembangkit gempa adalah Sesar Samalanga yang jalurnya arah barat daya-timur laut," tutur Eridawati kemarin.
-
Apa dampak utama gempa dan tsunami Aceh? Gempa yang mengakibatkan tsunami menyebabkan sekitar 230.000 orang tewas di 8 negara. Ombak tsunami setinggi 9 meter. Bencana ini merupakan kematian terbesar sepanjang sejarah. Indonesia, Sri Lanka, India, dan Thailand merupakan negara dengan jumlah kematian terbesar.
-
Di mana pusat gempa yang menyebabkan tsunami Aceh? Gempa yang terjadi di di Aceh tepatnya yaitu pukul 7.58 WIB. Pusat gempa yaitu kurang lebih 160 KM sebelah barat Aceh sedalam 10 km.
-
Bagaimana kerusakan bangunan akibat gempa Bandung? Bangunan rumah yang hancur rata-rata sudah terbuat dari tembok batu bata. Kondisi hancurnya juga beragam, ada yang rusak ringan hingga cukup berat.Salah satu yang mengalami kerusakan parah adalah bangunan SDN Cirawa, di Kertasari, Kecamatan Cibereum, Kabupaten Bandung.Mengutip Jabar Quick Response, dampak dari gempa ini membuat atap dari beberapa ruang kelas roboh.
-
Kenapa gempa Batang terjadi? Bisa jadi gempa yang terjadi di Batang berkaitan erat dengan keberadaan Patahan Weleri.
-
Apa saja dampak gempa Bandung? Akibat kejadian ini, sejumlah bangunan rumah dan sekolah di wilayah Pangalengan hingga Kabupaten Garut rusak parah bahkan hancur. Berikut potret dampaknya.
-
Apa yang terjadi ketika gempa? Gempa bumi adalah apa yang terjadi ketika dua lempengan tiba-tiba bergeser. Permukaan tempat yang tergeser itu disebut bidang patahan
Dalam catatan BMKG, hingga kemarin ada 25 kali gempa susulan dengan kekuatan antara 3,3 sampai 4,4 skala richter.
Kepala Badan Geologi Ego Syahrial menerangkan bahwa Pidie Jaya masuk dalam zona merah rawan gempa. Pusat gempa dikelilingi sesar aktif yang menjadi pembangkit gempa bumi yaitu Sesar Samalanga-Sipopok Fault yang jalur sesarnya berarah barat daya-timur laut.
"Bahwa daerah di Aceh ini sudah dipetakan sebagai daerah rawan bencana gempa," kata Ego Syahrial saat ditemui di Kantor Badan Geologi Bandung.
"Memang di sana banyak sesar aktif. Kita mengatakan (itu masuk zona) merah di sana. Aceh merupakan salah satu pergerakan ujung lempeng kita-kan. Di dalam banyak sesar aktif," lanjutnya.
Pendapat senada diutarakan pakar gempa Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr. Gayatri Indah Marliyani, S.T., M.Sc. Menurutnya gempa di Pidie Jaya merupakan dampak dari aktivitas sesar aktif di wilayah tersebut. Pergerakan sesar aktif yang terjadi bersifat mendatar dan dekstral (menganan).
"Gempa Pidie Jaya ini disebabkan oleh pergerakan sesar aktif di kawasan tersebut. Sesar aktif yang bergerak di Pidie Jaya ini merupakan cabang dari sesar Sumatera di bagian utara. Sesar ini berorientasi barat laut-tenggara. Gempa ini terjadi karena pengaruh dari pergerakan sesar yang sudah ada tapi belum terpetakan sebelumnya," tutur Gayatri di Departemen Teknik Geologi UGM.
Geolog asal UGM ini menerangkan bahwa adanya tekanan dari zona subduksi atau penunjaman di selatan Sumatera memberikan gaya tekan yang kuat ke daerah permukaan. Akibatnya membentuk sesar-sesar yang aktif. Gempa itu kemudian terjadi akibat pergerakan dari sesar-sesar ini.
"Gempa di Pidie Jaya disebabkan oleh pergerakan sesar yang bersifat mendatar dan terjadi di kedalaman yang dangkal, maka gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Akan tetapi, gempa yang terjadi ini bersifat merusak, terutama disebabkan oleh kedalamannya yang dangkal dan terjadi di kawasan permukiman padat penduduk," urai anggota tim revisi peta gempa nasional ini.
Gayatri menjelaskan bahwa kerusakan yang terjadi disebabkan karena jarak antara pusat gempa dengan permukaan sangat dekat dan energi yang dilepaskan besar. Sehingga ketika mencapai permukaan gelombang dengan energi yang besar ini bersifat merusak.
"Meskipun tidak berpotensi tsunami, masyarakat harus tetap waspada dan mengantisipasi kejadian gempa susulan. Meskipun gempa susulan yang terjadi memiliki kekuatan yang lebih kecil dan akan terus menurun. Yang harus dilakukan terutama adalah memeriksa kondisi bangunan karena jika bangunan sudah rusak atau retak parah, getaran gempa yang kecil pun mampu merobohkan bangunan," saran Gayatri.
Sementara itu terkait banyaknya korban jiwa, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menilai yang menjadi penyebab utamanya adalah rumah masyarakat setempat tidak tahan gempa.
"Jadi korban meninggal bukan karena gempanya tapi karena bangunannya (tidak tahan gempa)," ungkap Sutopo di Kantor BNPB, Jakarta.
Selain itu banyaknya korban juga dikarenakan gempa bumi terjadi pada pagi hari. Di saat sebagian masyarakat belum siap beraktivitas.
"Kondisi Aceh pukul 05.03 itu gelap. Kemungkinan masih tertidur," imbuh dia.
Menurut Sutopo, kekuatan gempa yang terbilang besar juga menjadi penyebab banyak korban. Guncangan gempa itu dengan mudah membuat bangunan-bangunan roboh.
"Seperti yang saya katakan tadi, ruko, rumah semua runtuh sehingga masyarakat tidak sempat melakukan evakuasi sehingga tertimpa bangunan," jelasnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tsunami besar menyapu bersih tanah serambi mekkah pada 26 Desember 2004.
Baca SelengkapnyaBPBD Jawa Tengah mengungkap banyaknya rumah yang terdampak gempa Batang, Minggu (7/7)
Baca SelengkapnyaGempa tersebut merusak 49 rumah, sekolah, hingga masjid.
Baca SelengkapnyaGempa bumi besar Hanshin terjadi pada tanggal 17 Januari 1995 di Jepang, dengan kekuatan 7,3 skala Richter.
Baca SelengkapnyaGempa dengan magnitudo 6,5 terjadi pukul 15.52 Wib yang berpusat dari 130 kilometer timur laut wilayah Tuban, dengan kedalaman 10 kilometer.
Baca SelengkapnyaGempa bumi tersebut merusak rumah maupun gedung fasilitas publik.
Baca SelengkapnyaItu sebabnya, masyarakat yang membangun rumah apalagi di sekitar sesar gempa harus dengan struktur kuat.
Baca SelengkapnyaMasjid Al-Muhadjirin di Balikbang Gunung, Desa Gunung Teguh, Kecamatan Sangkapura Pulau Bawean ambruk akibat gempa Tuban.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini BPBD Jabar masih melakukan identifikasi tingkat kerusakan maupun pendataan dampak lain pascagempa.
Baca SelengkapnyaGempa berkekuatan magnitudo 4,8 mengguncang Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada Minggu (31/12) sekitar pukul 20.34 WIB.
Baca SelengkapnyaHasil analisis BMKG, gempa bumi terletak pada koordinat 6.87° LS; 109.75° BT tepatnya di darat pada jarak 5 km arah Timur Laut Batang dengan kedalaman 6 Km.
Baca SelengkapnyaDi sepanjang jalan, banyak bangunan luluh lantak. Bahkan bangunan bertingkat pun banyak yang hancur.
Baca Selengkapnya