Penjelasan Luhut Soal Kunjungan ke Pesantren & Amplop buat Kiai Bangkalan yang Sakit
Merdeka.com - Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, meluruskan kabar miring terkait kunjungannya ke Pondok Pesantren Nurul Cholil Bangkalan, Madura. Kunjungan dilakukan Sabtu 30 Maret lalu.
Setelah kunjungan itu, beredar video saat Luhut memberikan amplop kepada pemimpin ponpes, Kiai Zubair Muntasir. Video itu viral setelah diunggah mantan Wasekjen Partai Demokrat, Andi Arief, dan ditambahkan keterangan 'Ini cara Jokowi membeli suara'.
Luhut memastikan kedatangannya ke Ponpes Nurul Cholil hanya untuk silaturahmi. Kebetulan dia juga mendengar kabar Kiai Zubair sedang sakit.
-
Siapa yang bisa menjadi korban fitnah? Fitnah adalah salah satu ujian berat yang bisa menimpa siapa saja.
-
Apa yang membuat Luhut protes soal rumah di IKN? 'Kalau buat saya, jadi lebih kecil. Karena saya nempatin ya (rumah dinas Widya Chandra). Lebih Kecil dari ukuran di Widya Chandra. Bahkan pak Luhut bilang, lho ini Kok kecil? Mestinya bisa dibesarkan. Tetapi dengan konsep Compact city disesuaikan dengan desan pemenang sayembara,' ucap dia.
-
Bagaimana incumbent memanfaatkan popularitasnya? Keberadaannya yang sudah dikenal dapat menjadi modal politik yang kuat dalam meraih dukungan.
-
Kenapa Azizah Salsha dihujat? 4 Hujatan tersebut bermula saat dirinya membagikan foto saat bersama dikta. Netizen banyak mencibirnya karena seolah enggan membagikan foto dengan suaminya.
-
Siapa yang bisa dianggap menyinggung? Apa yang dianggap 'bahasa yang tidak pantas' oleh seorang kolega bisa jadi tampak tidak berbahaya bagi kolega lain, kata Brandon Smith, seorang terapis dan pelatih karier yang dikenal sebagai The Workplace Therapist.
-
Bagaimana Pejabat Kemenhub melakukan penistaan agama? 'Dia (AK) bersumpah untuk meyakinkan klien kami bahwa tidak melakukan perselingkuhan sehingga dia berinisiatif untuk meyakinkan ibu Vani dengan cara bersumpah menginjak Alquran, ' katanya.
"Mengenai kunjungan ke Bangkalan, saya sengaja menjenguk KH Zubair Muntasor yang saya dengar memiliki masalah kesehatan. Tentu hal ini tidak patut saya ceritakan ke publik secara lebih mendetail karena privasi beliau," kata Luhut dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Jumat (5/4).
Sebenarnya, kata Luhut, kunjungan ke ponpes sudah sering dia lakukan saat menjabat Komandan Korem 081/Dhirotsaha Jaya di Madiun Jawa
Timur pada tahun 1995. Alasannya, keberadaan pesantren telah menjadi pilar penting untuk menjaga kekokohan NKRI.
"Dari kebiasaan itulah saya mulai mengenal almarhum Gus Dur yang kemudian banyak mengajari saya tentang tradisi pesantren, sejarah Islam, dan tentang Islam yang membawa kedamaian," katanya.
Luhut mengaku saat kunjungan itu dia memang memberikan amplop yang disebut sebagai bantuan untuk pengobatan Kiai Zubair. Dia juga mendapatkan oleh-oleh berupa batik dan batu akik.
"Sebagai tamu yang dijamu dan disambut dengan hangat, saya hanya dapat membalas dengan memberi bisyaroh sekedarnya untuk membantu pengobatan Beliau. Sayapun lebih dulu diberi oleh-oleh berupa batik dan batu akik. Begitulah tradisi yang kami lakukan untuk menjaga tali silaturahmi," katanya.
Pertemuan itu, katanya, berlangsung singkat hanya 15 menit. Meski kunjungan silaturahmi, Luhut tetap mengingatkan Pemilu 2019 sebentar lagi dan jangan sampai tidak memberikan hak suara alias golput.
Luhut menyesalkan jika momen tersebut dimanfaatkan pihak tentu yang mengatakan sebagai jual beli suara. Dia menyebut itu sebagai fitnah dan telah mencoreng kehormatan Kiai Zubair Muntasor dan pondok pesantren yang diasuhnya.
"Saya mengimbau kepada para elite agar mengedepankan pikiran jernih ketimbang prasangka buruk dan hati yang bersih ketimbang hati yang penuh kecurigaan. Ajaran hubungan dan jalinan silahturahmi yang sudah diajarkan turun temurun oleh para leluhur kita jangan dirusak oleh kepentingan sesaat para elite," katanya.
"Sebelum bertindak bertanyalah dan berdialoglah dengan hati nurani yang paling dalam untuk melakukan sesuatu yang terbaik," tegas Luhut.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka sudah menahan diri selama 3x24 jam untuk menunggu Zulhas meminta maaf.
Baca SelengkapnyaTerdakwa Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti menjalani pemeriksaan dalam sidang kasus dugaan pencemaran nama baik Menko Luhut Binsar Pandjaitan
Baca SelengkapnyaMenurut Rahmat, ucapan dan tindakan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu tidak layak. Karena menjadikan tahiyatul akhir dalam salat sebagai candaan.
Baca SelengkapnyaKomjen Pol Fadil Imran mengaku sering kena marah. Pelakunya tak lain ialah sosok pengasuh Pondok Tremas, Pacitan.
Baca SelengkapnyaMahfud mengaku, mengetahui Padepokan Anti Galau dari media sosial.
Baca SelengkapnyaMoeldoko membantah soal tudingan Pendiri Yayasan Pesantren Indonesia (YPI) Imam Supriyanto yang menyebut Moeldoko jadi beking Al-Zaytun.
Baca SelengkapnyaJPU menilai pernyataan Haris melalui akun YouTube telah mencemarkan nama baik Luhut.
Baca SelengkapnyaWiranto mengaku punya hubungan dengan pihak Al Zaytun pada tahun 2004 ketika ia sedang berkampanye sebagai calon presiden.
Baca SelengkapnyaAl-Zaytun akan dibina oleh Kementerian Agama. Bagaimana nasib para santri? Lalu kemana para guru akan mengajar?
Baca SelengkapnyaSeorang santri ponpes Al-Hanafiyyah Kediri meninggal dunia usai dianiaya senior
Baca SelengkapnyaWapres Ma'ruf Amin meminta masyarakat berhati-hati, dan selalu menyaring setiap informasi yang diterima saat Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaUstaz Gunawan mengaku sebagai korban dari konten viral.
Baca Selengkapnya