Penjelasan Menkes Soal Efikasi Vaksin Sinovac Turun Usai 6 Bulan
Merdeka.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan efikasi sebuah vaksin baru keluar akhir tahun 2021. Hal tersebut menjawab terkait hebohnya kabar efikasi vaksin Sinovac yang akan turun usai enam bulan penyuntikan.
"Mengenai efikasi vaksin, saya mesti tegaskan di sini efikasi vaksin atau periode tahannya vaksin atau peridoe tahannya vaksin, baru akan bisa keluar secara formal sesudah selesainya final report uji klinis 3," ungkapnya usai rapat bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam siaran virtual, Senin (2/8).
"Diperkirakan akan keluar sekitar akhir tahun ini untuk vaksin yang pertama kali di launch akhir tahun lalu," tambahnya.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Apa yang ditemukan peneliti? Para peneliti menggambarkan spesies baru dari genus Calotes di Tiongkok selatan dan Vietnam utara.
-
Apa yang ditemukan oleh peneliti? Para peneliti yang dipimpin oleh Shuhai Xiao di Virginia Tech menemukan fosil spons laut berusia 550 juta tahun, menjelaskan kesenjangan 160 juta tahun dalam catatan fosil.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Apa yang ditemukan dalam penyelidikan? Media Fars yang berafiliasi dengan Pasukan Garda Revolusi melaporkan, sebuah penyelidikan menyiratkan Haniyeh dihantam rudal dan menyimpulkan Israel terlibat dalam aksi pembunuhan ini.
Dia menjelaskan data analisis yang beredar saat ini belum resmi. Sebab kata dia baru bisa keluar laporan uji klinis 3, setelah itu dilakukan langkah-langkah penanganan.
"Kita sampaikan bahwa semua analisa tulisan itu adalah analisa tulisan yang tidak resmi, karena yang resmi baru bisa disimpulkan sesudah uji final report, uji klinis tiga itu keluar," ungkapnya.
Walaupun demikian Budi meminta agar masyarakat tetap tenang jika uji klinis tiga sudah dikeluarkan.
"Sinovac sepemahaman Saya juga baru keluar di akhir tahun ini. di akhir tahun ini lah kita tahu. dan sesudah itu pasti akan memberikan langkah-langkah penanganan nya seperti apa," bebernya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaBeredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca Selengkapnya