Penjelasan Pakar Soal Tes PCR Lebih Akurat Identifikasi Virus Corona
Merdeka.com - Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, bahwa tes Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) lebih akurat mengidentifikasi Virus Corona atau Covid-19 pada tubuh seseorang. Pasalnya, ini untuk pemeriksaan virus bukan antibodi pada manusia.
"Ini pemeriksaan lebih akurat karena pemeriksaan terhadap virus bukan antibodi," kata Wiku di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Rabu (15/4).
Katanya, RT PCR adalah teknik pemeriksaan di laboratorium yang caranya kerjanya membalik virus RNA ke DNA.
-
Bagaimana mendiagnosis penyakit? Diagnosis adalah penentuan jenis penyakit yang diteliti melalui gejala yang terjadi.
-
Bagaimana alat deteksi kanker paru-paru ini bekerja? Ketika isoprene dalam napas mengenai permukaan nanoflakes ini, terjadi pelepasan elektron yang dapat diukur secara presisi.
-
Bagaimana cara melihat virus? Ukuran dan bentuk virus sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron, ukuran virus lebih kecil daripada bakteri.
-
Apa yang dideteksi oleh alat dari Jogja? Dikutip dari berbagai sumber, saat gempa CIanjur pada 21 November 2022, tim dari UGM mengklaim sudah mendeteksi tanda-tanda gempa beberapa hari sebelumnya.
-
Bagaimana peneliti mengidentifikasi virus di peternakan bulu? Tim peneliti internasional menggunakan teknik yang disebut pengurutan metagenomik, jenis analisis yang memeriksa seluruh sampel DNA dan RNA. Tim meneliti jaringan paru-paru dan usus dari 461 hewan.
-
Bagaimana tes sidik jari bekerja? Sidik jari merupakan pola genetik yang terbentuk selama perkembangan janin dan berfungsi sebagai identitas unik seseorang, tetapi tidak ada bukti ilmiah yang mendukung bahwa pola tersebut memiliki hubungan langsung dengan kecerdasan, kepribadian, atau bakat anak.
Sehingga, alat itu bisa membaca dengan cepat apakah seseorang memiliki penyakit itu di dalam tubuhnya atau tidak. Selain itu, Wiku mengatakan, RT PCR ada tes kedua yang bisa dilakukan untuk mengidentifikasi Virus Corona tersebut dengan menggunakan alat rapid test.
"Tes itu paling mudah ada dua jenis, pertama screening gunakan rapid test, rapid itu tes cepat hasilnya cepat," ujar Wiku.
Dalam pemeriksaan rapid test sendiri, lanjut Wiku terdapat dua metode pemeriksaan yaitu mengukur antibodi dan menilai antigen antivirus. Namun, untuk di Indonesia antigen antivirus masih jarang.
"Fungsi rapid test antibodi efektif ukur kalau di dalam tubuh sudah ada antibodi, biasanya ada gejalanya dahulu itu reaksi tubuh lawan virus, antibodi itu yang diukur oleh tes cepat itu," ujar Wiku.
"Misalnya kita sehat atau OTG disitu kita sehat kalau diuji rapid test hasilnya bisa negatif karena belum ada gejala atau baru saja tapi antibodinya belum cukup, hasilnya bisa negatif. Tergantung setelah 7 hari di tes lagi kalau alat tes kualitas harusnya dia positif tapi kalau sembarang bisa aja hasilnya negatif," bebernya.
Oleh sebab itu, diri mengimbau, rapid tes dilakukan pada waktu yang tepat. Selain itu, pengujian rapid test dan RT PCR harus dilakukan oleh tenaga kesehatan, jangan dilakukan sembarang orang.
"Petugas kesehatan yang harus melakukan karena miliki risiko. Seperti saat mengambil sampel darah di jari seorang pasien," tutur Wiku.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Metode PCR sebelumnya juga digunakan untuk mendeteksi virus corona.
Baca SelengkapnyaPenyakit kanker paru-paru bisa dideteksi secara dini hanya melalui embusan napas.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kabupaten Kutai Timur kini telah menyediakan alat Skrining HIV Mandiri (SHM).
Baca Selengkapnyaeneliti mengembangkan AI yang dapat mendeteksi kanker dan infeksi virus sejak dini dengan analisis gambar sel resolusi tinggi.
Baca SelengkapnyaTeknologi revolusioner dan mutakhir yang masih dikembangkan ini memungkinkan deteksi dini terhadap berbagai penyakit.
Baca SelengkapnyaKemenkes telah menyiapkan 12 laboratorium untuk mempercepat proses pemeriksaan mpox atau cacar monyet.
Baca SelengkapnyaJika penemuan penggunaan AI untuk identifikasi sel kanker ini berhasil, banyak nyawa yang bisa terselamatkan dengan cepat.
Baca SelengkapnyaSkrining ketat dilakukan menyusul ditemukannya varian Clade Ib di luar kawasan Afrika.
Baca SelengkapnyaKantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.
Baca SelengkapnyaJusup mengatakan PET/CT ini mampu mendiagnosis kanker lebih akurat dengan durasi waktu yang singkat.
Baca SelengkapnyaWarna, tekstur, dan cairan lidah bisa menggambarkan kesehatan seseorang.
Baca Selengkapnya