Penjelasan Panglima TNI soal Kontainer US Army Isi Senjata di Lampung
Merdeka.com - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menegaskan satu Tricon Container US Army berisi senjata yang disegel Bea Cukai Pelabuhan Panjang, Lampung bukan ilegal. Senjata tersebut adalah peralatan yang bakal dipakai dalam latihan bersama TNI dengan angkatan militer Amerika.
"Jadi yang kemudian kemarin di Pelabuhan Panjang Bandar Lampung itu adalah mis. Tetapi itu bukan sesuatu yang kemudian menjadi ilegal (senjatanya)," kata Andika kepada wartawan di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (24/7).
Menurutnya, persoalan senjata yang sempat disegel pihak Bea Cukai karena tidak ada izin security clearance hanya persoalan teknis di lapangan. Pasalnya antara pihak petinggi di tingkat perwakilan kedua negara, telah ada hasil konfirmasinya.
-
Apa yang di serahkan ke TNI? Kementerian Pertahanan sendiri sebelumnya memang telah memesan lima unit C-130J Super Hercules.
-
Bagaimana Andika Perkasa jadi Panglima TNI? Perjalanan karirnya mencapai puncak saat diangkat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) pada tahun 2018, dan karier militernya mencapai puncak dengan penunjukan sebagai Panglima TNI pada tahun 2021.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
-
Siapa yang memakai seragam TNI? Chef Renatta kelihatan keren banget pake seragam TNI biru.
-
Apa yang dibagikan kepada prajurit TNI? Nasi berbungkus daun pisang dibagikan.
"Itu yang kita klarifikasi karena memang tugas dari perwakilan militer negara asing yang akan menjelaskan kita mengonfirmasi apakah ini masuk dari perangkat material dari militer anda? Kalau iya, kita buatkan approval nya gitu," sebut Andika.
"Jadi proses dan mekanisme pemberian security clearance ini sudah selalu kita lakukan bahkan untuk kedatangan yang tidak terjadwal itu ada mekanisme, gak ada jadwal gak ada rencana pun tetap bisa asal kita juga verifikasi atau konfirmasi," tambah Andika.
Sehingga, Andika memastikan bahwa persoalan senjata yang ada di dalam Tricon Container US Army telah selesai terkait persyaratan. Prosedur untuk security clearance berada di bawah kewenangan Panglima TNI mencakup personel maupun peralatan material senjata.
"Jadi proses kemarin itu mis di bawah tapi di pihak mereka yang sebetulnya juga tidak ada masalah. Karena kita juga konfirmasi ke perwakilan militer dari Amerika dalam hal ini di kantor pertahanan khususnya yaitu office them cooperation. Jadi sudah clear," sebutnya.
Adapun terkait dengan senjata yang telah tiba di Pelabuhan Panjang, Andika merinci jika bahwa pihak Amerika Serikat juga telah mendaratkan sejumlah persenjataan berupa 11 helikopter dari berbagai jenis.
Kemudian empat satuan penembakan untuk artileri beserta peralatanya. Termasuk kendaraan taktis darat yang telah dibawa militer Amerika Serikat dalam rangka latihan bersama dengan pihak TNI.
"Kendaraan darat, kemudian mereka juga ada beberapa alat berat kemudian juga trailer truck semua juga sudah tiba termasuk senjata-senjata tadi," ucapnya
Untuk daftar peralatan tersebut telah memiliki izin security clearance, sementara untuk permintaan penerbitan security clearance tinggal untuk senjata perorangan berjumlah 618. Lalu, personel dari Amerika Serikat yang akan terlibat dalam latihan nanti total adalah sekitar 1.125 orang.
Sebelumnya dari informasi yang berhasil dihimpun, dikabarkan jika pihak Bea Cukai Pelabuhan Panjang Lampung telah menyegel 1 tricon container US Army, Jumat (22/7) kemarin malam. Tricon container itu diketahui berisi senjata.
Penyegelan dilakukan karena pihak Bea Cukai tidak mendapatkan izin yang tercantum dalam daftar izin impor sementara yang diajukan vendor PT JT Square. Kemudian dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk update izin selanjutnya.
"Pemeriksaan dilanjutkan pada Sabtu 23 Juli 2022 mulai pkl 08.00, hasil sementara ditemukan lagi senjata yang tidak tercantum pada Daftar ijin impor sementara yang diajukan vendor PT JT Square," demikian keterangan yang diterima.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Latihan ini diselenggarakan untuk mencapai sebuah target. Salah satunya adalah mempertajam kemampuan membidik sasaran.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menerima panggilan telepon dari Ketua Gabungan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Amerika Serikat Jenderal Charles Q. Brown.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono berkunjung ke Washington DC, Amerika Serikat dalam rangkaian acara undangan Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata AS.
Baca SelengkapnyaKunjungan kehormatan ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama militer antara Indonesia dan Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaSelain menghadiri kelulusan sang putri di Georgetown University, Maruli juga datang ke markas besar Angkatan Darat Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan Prabowo Subianto melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd James Austin III
Baca SelengkapnyaTNI mendapatkan hadiah berupa ratusan unit alat peralatan pertahanan dan keamanan
Baca SelengkapnyaKemhan 769 unit Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpahankam) untuk TNI
Baca SelengkapnyaMomen prajurit marinir TNI AL bersama delegasi United States Marine Corps (USMC).
Baca Selengkapnyapembicaraan itu berlangsung di sela-sela rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/8)
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Agus saat memaparkan visi dan misi dalam menjalani uji kelayakan dan uji kepatutan (fit and proper test) di hadapan anggota Komisi I DPR.
Baca SelengkapnyaDi latihan pamungkas Super Garuda Shield, TNI mengerahkan deretan alutsista, mulai dari tank Leopard, roket artileri Astros & Vampire, serta heli AH-64 Apache.
Baca Selengkapnya