Penjelasan Para Mantan Kepala BIN Soal Bahayanya KKB Papua
Merdeka.com - Tindakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua makin meresahkan masyarakat. Mereka melakukan pemberontakan dan penembakan pada warga sipil, terutama di wilayah Nduga, Papua. Sudah beberapa kali mereka melakukan pemberontakan. Korbannya juga semakin banyak.
Siapa di balik gerakan KKB Papua ini. Para mantan kepala Badan Intelijen Negara atau BIN ini memberikan gambaran dan penjelasan tentang gerakan kelompok ini.
Berikut penjelasan para mantan kepala BIN tentang gerakan KKB Papua:
-
Mengapa KKB Papua menyerang Brimob dan TNI? Gerakan mereka lambat laun semakin meresahkan dan mengancam keselamatan warga Papua yang tidak tahu menahu dengan agenda aktivitas kelompok bersenjata tersebut.
-
Apa tugas Kominfo di Papua? Tugas yang diemban Libra dan rekannya sesama bidan maupun tenaga kesehatan di Papua tidak mudah. Kondisi geografis provinsi paling timur Indonesia penuh tantangan. Pemerintah dalam 10 tahun terakhir memang terus membenahi Papua. Namun medan yang berat membuat upaya itu belum bisa menjangkau setiap jengkal tanah Papua.
-
Siapa Ketua Umum PKB sekarang? Muhaimin Iskandar terpilih menjadi Ketua Umum PKB pada Muktamar II PKB yang digelar pada 16-19 April 2005 di Semarang. Politikus kelahiran Jombang, 24 September 1966 ini masih memimpin PKB hingga sekarang.
-
Siapa yang memimpin Biro Chusus PKI? Sjam Kamaruzaman Memimpin Sebuah Organ Rahasia di Tubuh Partai Komunis Indonesia (PKI): Biro Chusus
-
Siapa yang memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP? Effendi Simbolon memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait ucapannya mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Siapa yang ditugaskan PDIP untuk melobi PKB? Pada tanggal 8 Juni 2024 itu, saya ditugaskan oleh DPP PDIP untuk menjalin komunikasi dengan PKB. Saya lalu bertemu dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. PDIP dan PKB lalu bersepakat menjalin kerja sama di Pilkada Jakarta. PKB akan mendukung Anies Baswedan sebagai calon gubernur, kami meminta posisi wakil gubernur,' kata Basarah dalam keterangannya diterima di Jakarta, Minggu (17/11).
Tindakan KKB Termasuk Gerakan Teroris
Mantan Kepala BIN AM Hendropriyono menilai penembakan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap pekerja PT Istaka Karya sudah masuk kategori gerakan teroris. Hendro mengajak masyarakat Papua menjadikan KKB pimpinan Egianus Kogoya sebagai musuh bersama.
"Tindakan dari KKB pimpinan Egianus Kogoya itu sudah membunuh orang tak bersalah. Tindakan membunuh orang tak bersalah itu sudah disepakati oleh negara yang bergabung dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai teroris yang menjadi musuh bersama," ujar Hendro.
KKB Harus Dimusnahkan
AM Hendropriyono menduga tujuan dari kelompok yang mengatasnamakan rakyat Papua untuk merdeka mengada-ada, karena mereka bertindak atas dasar kelompok sendiri. "Di situ (Papua) ada Gubernur putra daerah, yang memerintah putra daerah semua. Jadi (KKB) ini memang harus kita musnahkan," tegasnya.Namun untuk memusnahkan, Hendro menambahkan, pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Masyarakat Papua sangat dibutuhkan untuk ikut berpartisipasi. Jika tidak, bisa jadi sasaran selanjutnya adalah masyarakat Papua sendiri.
Gunakan Hard Power
Sementara mantan Kepala BIN Sutiyoso menjelaskan, jika masih ada segelintir orang anggota OPM yang enggan bergabung dengan NKRI. Karena itu perlu tindakan tegas. "Kalau yang masih mau dengan cara-cara soft power ya Alhamdulillah kita terima, kalau tidak kita gunakan hard power," kata Sutiyoso.Sutiyoso mengatakan selama ini anggota OPM menuntut disediakan fasilitas yang mendukung kelangsungan hidup mereka di timur Indonesia. Meski demikian, tuntutan itu pada dasarnya bukan menjadi persoalan karena sudah masuk dalam program pemerintah daerah setempat."Tuntutannya hanya sederhana saja, dia ingin dibikinkan rumah, memang itu sudah ada program di kabupaten situ. Dan itu enggak ada masalah," tandasnya.
Teror Penembakan pada 2012 di Papua
OPM atau KKB juga pernah berulah pada 2012 dengan melakukan serangkaian teror penembakan. Mantan Kepala BIN Marciano Norman mengatakan bahwa aksi penembakan di Papua pada 2012 lalu bukan dilakukan oleh pihak asing, melainkan OPM. "Pihak asing, tidak. Dari mana kita bisa mengatakan itu. Pasti, ada OPM. Tapi, kalau dukungan moril dari kelompok-kelompok yang menginginkan Papua merdeka, pasti ada," katanya.Menurut Marciano, jajarannya juga tidak kecolongan terkait aksi penembakan di beberapa tempat berbeda di Papua itu. Pernyataan yang menyebutkan BIN kecolongan adalah pernyataan yang ingin menyudutkan peran intelijen."Aparat intelijen itu kalau kita mau cari kurangnya pastinya ada, tapi kalau sampai tidak punya konsep, tidak punya koordinasi dengan baik itu tidak benar," tandasnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KKB terus menebar teror. Termasuk pilot Susi Air yang disandera masih mereka tawan. Penyanderaan sudah dilakukan hampir lima bulan.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan anggota Brimob dan TNI yang sedang baku tembak dengan KKB OPM Papua dan membuat situasi menjadi memanas.
Baca SelengkapnyaAlih-alih saling menghargai, mereka justru melakukan penyiksaan terhadap sesama orang asli Papua. Nampak para warga dikumpulkan untuk disiksa ditodong senpi.
Baca SelengkapnyaBuntut kejadian itu, belasan prajurit dari satuan Batalion Infanteri Raider 300/Braja Wijaya jalani pemeriksaan internal
Baca SelengkapnyaPenyebutan istilah KKB menjadi OPM memiliki dampak politis serta konsekuensi pada cara menyelesaikan.
Baca SelengkapnyaBamsoet menilai salah satu cara penyelesaian persoalan KKB melalui pendekatan budaya dan kesejahteraan.
Baca SelengkapnyaKKB juga membakar bangunan pelayanan kesehatan dan tempat ibadah. Hal ini juga menambah rasa takut dan trauma warga Sugapa.
Baca SelengkapnyaAparat gabungan dari TNI Polri melakukan penggerebekan markas KKB di Yahukimo Papua.
Baca SelengkapnyaPeringatan jenderal bintang tiga Kopassus untuk para anggota separatis bersenjata di Papua.
Baca SelengkapnyaTermasuk mengangkat isu Patung Yesus yang sebenarnya telah dibahas dan telah diselesaikan oleh unsur Forkopimda dan para tokoh di Intan Jaya.
Baca SelengkapnyaImbauan itu sebagai bentuk antisipasi penembakan yang dilakukan KKB
Baca SelengkapnyaTercatat sejak 19-23 Januari 2024, teror KKB menyebabkan satu anggota Polri meninggal dunia, 4 KKB meninggal dunia, dan 3 KKB luka tembak.
Baca Selengkapnya