Penjelasan polisi soal peluru Glock 17 yang nyasar di Gedung DPR
Merdeka.com - Tim Puslabfor Polri mengatakan peluru kaliber 9 × 19 milimeter di Glock 17 yang dipakai para tersangka perlu nyasar ke Gedung DPR, IAW dan RMY jaraknya bisa mencapai 2.300 meter. Namun, jarak tersebut dapat dicapai jika digunakan pada sudut kemiringan 45 derajat.
"Ini dari referensi yang kami pergunakan untuk kaliber 9 × 19 mm yang digunakan oleh tersangka dengan senjata glock tersebut, jarak efektif itu 30 meter. Jadi jarak efektif itu benar-benar lurus," kata Kepala Bidang Balisitik dan Metalurgi Forensik Puslabfor Polri, Kombes Ulung Kanjaya, di Mapolda Metro Jaya, Senin (22/10).
Dia menjelaskan, untuk jarak dari Lapangan Tembak Senayan ke Gedung DPR MPR diperkirakan sekitar 321,4 meter.
-
Di mana peristiwa penembakan terjadi? Dalam video tersebut tampak empat pemuda berjalan di antara reruntuhan di daerah Al-Sika di Khan Younis, Jalur Gaza selatan pada awal Februari lalu. Daerah ini hancur akibat pengeboman dan operasi militer Israel.
-
Dimana penembakan terjadi? Tragedi itu terjadi di halaman parkiran Mapolres Solok Selatan pada Jumat (22/11) sekira pukul 00.15 WIB.
-
Apa yang ditembak? Tiga pemuda yang menjadi korban penembakan yakni RS, DS dan YL.
-
Di mana penembakan terjadi? Tiga pemuda yang menjadi korban penembakan yakni RS, DS dan YL. Mereka sempat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu, Kabupaten TTU.
-
Dimana rudal ditembakkan? Meski tak diketahui jaraknya, namun tampak rudal tersebut mampu membidik dari jarak yang cukup jauh dan menjangkau tentara Israel.
"Dari posisi penembakan sampai gedung ini jaraknya telah dihitungkan kemarin itu 297 ditambah jarak lapangan yang terakhir itu, dinding lapangan, ditambahin jadi 321,4. Kemudian ini contohnya, di lantai 10 kurang lebih 30 meter ke atas, setelah dihitung dengan menggunakan dalil pitagoras, yang miring ini C, adalah C kuadrat = A kuadrat tambah B kuadrat. Hasilnya ini diakarkan. Nanti dapat sudut kemiringan," bebernya.
"Makanya kenapa dia bisa tembus? Karena dia masih akan terus itu peluru. Itu akan kami buktikan besok, akan dilakukan uji balisitik penembakan di Kelapa Dua. Menggunakan kaca dengan jarak 300 meter, apakah itu tembus atau enggak. Pasti tembus," pungkasnya.
Sementara itu, Kasubdit Ranmor Polda Metro Jaya AKBP Sapta Maulana mengatakan, saat ini telah ada sembilan orang yang diperiksa atas kasus ini.
"Sampai saat ini sudah 9 saksi yang diperiksa. Kemudian tambah 1 orang saksi yang berinisial Y yang kita temukan pada saat proses rekon kemarin," kata Sapta.
Kata Sapta, Y merupakan petugas Lapangan Tembak. Selain itu, ada seorang petugas lainnya yang menemukan 'switch auto' yakni berinisial H. Di mana switch auto ini dipakai para tersangka untuk latihan menembak.
"(H) Dia sudah umumkan ini punya siapa ternyata enggak ada yang ngaku makanya dia simpan," jelasnya.
Lebih lanjut Sapta menegaskan, tak menutup kemungkinan akan adanya tersangka lainnya. Namun, hal itu hingga kini masih didalami penyidik.
"Ya bisa jadi (tersangka baru), tergantung hasil pemeriksaan. Kita lihat nanti," pungkas Sapta.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga berita ini ditulis, penggeledahan masih berlangsung
Baca SelengkapnyaPolisi ke depan lebih baik membawa pentungan seperti di negara maju.
Baca SelengkapnyaSusatyo menyebut terdapat 3.457 personel gabungan guna mengamankan sidang tahunan MPR RI.
Baca SelengkapnyaWarga juga sempat melihat ada benda yang meluncur ke atas seperti mercon namun tidak meledak di atas.
Baca SelengkapnyaAksi penembakan yang diduga dilakukan penembak jitu atau sniper tersebut membuat Donald Trump mengalami luka.
Baca SelengkapnyaPeluru nyasar mengenai kantor kecantikan Beauty Center Foresta Business di Pegadenga
Baca SelengkapnyaSeorang pedagang dikagetkan dengan temuan sekantong plastik. Plastik tersebut berisi peluru dan granat di pinggir kali.
Baca SelengkapnyaPolisi menjelaskan kronologi besi crane proyek gedung Kejaksaan Agung terjatuh di jalur MRT Blok M.
Baca SelengkapnyaSaksi Mata Penembakan Trump Sebut Secret Service Sudah Diberitahu Ada Terduga Pelaku di Atap Tapi Diabaikan
Baca SelengkapnyaSetelah dilakukan pengecekan rupanya terdapat sebuah lubang di bagian plafon rumah.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi III dari Fraksi PDIP I Wayan Sudirta menanyakan kepada Kombes Irwan, apakah masih perlu polisi memegang senjata api
Baca SelengkapnyaPolitisi Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengatakan, senjata api itu seharusnya digunakan oleh aparat bila dalam kondisi terdesak dan darurat
Baca Selengkapnya