Penjelasan RSD Mangusada Terkait Jenazah Tertukar di Bali
Merdeka.com - Video jenazah yang tertukar menjadi viral media sosial di Bali, pada Selasa (27/8). Hal tersebut diketahui setelah dari pihak keluarga melaksanakan prosesi kremasi.
Setelah ditelusuri bahwa tertukarnya jenazah tersebut berawal dari Rumas Sakit Daerah (RSD) Mangusada, Kapal, Kabupaten Badung, Bali. I Nyoman Gunarta Direktur Rumah Sakit Mangusada, Badung, Bali, saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tertukarnya jenazah tersebut.
"Barusan ini saya dapat berita setelah saya cek betul memang ada jenazah yang tertukar karena di freezer itu ada dua jenazah yang namanya mirip, tidak sama tapi mirip," kata Gunarta saat dikonfirmasi via telepon, Selasa (27/8) malam.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Bagaimana mayat itu ditemukan? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Bagaimana mayat tersebut ditemukan? Awalnya pekerja bangunan yang sedang membongkar taman kosong di sebuah ruko menemukan karung goni yang sebagian tertanam di dalam tanah. Tetapi saat ditarik dari posisinya ternyata berisi tulang belulang diduga kepala manusia.
-
Di mana mayat tersebut ditemukan? Kerangka mayat terbungkus karung goni ditemukan oleh para pekerja bangunan di Kawasan Jalan Simpang Galunggung Kota Malang.
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
Diketahui jenazah tersebut, dari Banjar Bongkasa dan Banjar Babakan, Kabupaten Badung, Bali. Gunarta juga menjelaskan, tertukarnya jenazah tersebut diduga karena label tertukar.
"Kemudian pemasangan labelnya mungkin tertukar dan tidak dicek oleh keluarga juga. Jadi kita tidak boleh menyalahkan keluarga. Tapi tetap petugas rumah sakit, harusnya jenazah dikeluarkan dari freezer, pembungkus jenasah harusnya dibuka tapi itu yang tidak dilakukan," ujarnya.
"Sehingga keluarga pun juga tidak mengecek setelah sampai di Cekomaria (Krematorium) itu baru diketahui ternyata itu bukan jenazah dari keluarga yang di Babakan) seperti itu. Itu laporan staff kami," sambung Gunarta.
Gunarta juga menjelaskan, bahwa kejadian tersebut terjadi pada pagi sekitar pukul 08.00 Wita, Selasa (27/8). Namun saat ini jenazah tersebut sudah dikembalikan oleh para pihak keluarga.
"Kejadiannya tadi pagi, jadi jenazah sudah dikembalikan dan artinya jenazah yang diambil memang betul milik keluarga dari Babakan dan dari keluarga yang tertukar pun sudah diajak mengecek jenazah tersebut," ujarnya.
"Tadi sudah sama-sama memahami karena dari keluarga menyadari tidak mengecek juga pada saat menurunkan jenazah dari freezer, karena mengandalkan di label sudah tertera nama keluarganya ternyata mungkin kesalahan pada saat pemasangan label jenazah itu. Keluarga tau pada saat dibuka dan (mau) dikremasi pada saat memandikan jenazah di Cekomaria," tambah Gunarta.
Mengenai peristiwa tersebut, pihak RSUD Mangusada akan membina petugas yang lalai tersebut. Sehingga, tidak terulang kembali.
"Tentu kita lihat sejauh mana kesalahan prosedurnya nanti. Tentu pasti ada pembinaan-pembinaan oleh internal kami dan tidak terulang lagi," ujarnya.
"Besok kami rapatkan untuk membahas kejadian ini agar tidak terulang dan kami dari Mangusada juga mengucapkan mohon maaf sebesar-besarnya atas kekeliruan staff kami di kamar jenazah tadi pagi," ujarGunarta.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban diduga merupakan mantan Bupati Jembrana, Bali, periode 1980-1990 yaitu Ida Bagus Ardana dan istrinya, Bu Ardana
Baca SelengkapnyaSatu jasad ditemukan tergeletak di lantai bagian dapur. Jasad kedua di atas tempat tidur dengan pintu kamar terkunci.
Baca SelengkapnyaKejadian bermula saat istri MR sedang hamil tua mengalami konstraksi pada 14 September 2024. MR membawa istri ke sebuah klinik di kawasan Cilincing, Jakarta
Baca SelengkapnyaJasad tersebut merupakan salah satu wisatawan yang masih hilang tergulung ombak
Baca SelengkapnyaPria berinisial MR menjelaskan kronologi bayinya diduga tertukar dan dikembalikan dalam kondisi meninggal dunia di RS Kawasan Cempaka Putih.
Baca SelengkapnyaNamun setelah sang bayi lahir, MR maupun istrinya, tidak diperkenankan melihat bayinya oleh pihak rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rumah sakit telah melakukan mediasi namun gagal.
Baca SelengkapnyaSOP sesuai aturan dijalankan itu diketahui setelah Dinkes Kabupaten Bogor mendatangi rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKejadian ini terungkap, setelah seorang pria berinisial MR (27) menduga bayinya tertukar di rumah sakit tersebut dan dalam kondisi meninggal dunia
Baca Selengkapnyaawal mula timbulnya kejanggalan tumbuh didalam benaknya itu ketika ia melihat bayinya yang kedua kalinya di sebuah ruangan NICU.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil sementara autopsi, ditemukan patah tulang leher korban.
Baca SelengkapnyaJenazah mantan bupati Jembrana dan istri pertama kali ditemukan oleh menantu korban.
Baca Selengkapnya