Penjelasan Wali Kota Risma Soal Angka Kasus Covid-19 Melonjak di Surabaya
Merdeka.com - Meledaknya angka kasus virus corona (Covid-19) di Jawa Timur tak lepas dari tingginya kasus di Surabaya. Namun, Pemkot Surabaya punya jawaban sendiri, penyebab angka kasus Covid-19 ini bisa sangat tinggi di Kota Pahlawan tersebut.
Dalam rapat koordinasi bertajuk Analisa dan Evaluasi Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Surabaya bersama jajaran kepolisian dan TNI, Wali Kota Tri Rismaharini menjelaskan hal ini dikarenakan Pemkot Surabaya masif menggelar rapid test.
Bahkan, dari angka penderita berjumlah 311 orang yang positif, 48 diantaranya adalah orang dengan risiko (ODR).
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana kasus viral membuat polisi bergerak? Kasus viral yang baru langsung diusut memunculkan istilah 'no viral, no justice'
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
"Namun yang ingin saya sampaikan, kenaikan ini karena kita masif melakukan rapid test dan kemudian kalau reaktif ditindaklanjuti oleh swab. Mungkin bapak ibu sekalian kaget," paparnya.
Risma juga menjelaskan, pihaknya melancarkan segala upaya memutus pandemi Covid-19. Salah satunya adalah saat ini gencar dilakukan rapid test dan swab massal di sejumlah wilayah. Terutama daerah yang terdapat warga menjadi penularan Covid-19.
"Kenapa kemudian kami bisa memantau siapa saja yang terkonfirmasi. Karena setelah kami membuat klaster, kemudian kami menghubungkan dengan data kependudukan. Misalnya yang ada di daerah Rungkut," kata Risma, jumat (22/5).
Berbagai upaya lain dalam penanganan Covid-19 juga dipaparkan oleh Wali Kota Risma. Diantaranya, membuat rumah sakit darurat yakni Asrama Haji, Sukolilo, yang disulap menjadi ruang isolasi dan perawatan pasien. Sebab, beberapa rumah sakit tidak menerima pasien anak-anak, sehingga diputuskan untuk diisolasi di tempat tersebut.
"Jadi satu keluarga dimasukkan ke sana. Mengingat rumah sakit tidak dapat menampung anak-anak. Kita juga kasih mainan," ungkapnya.
Presiden UCLG Aspac ini pun memaparkan, bahwa pihaknya juga menggandeng RS Husada Utama untuk penambahan ruang isolasi perawatan pasien. Makanya, ruang pertemuan di rumah sakit itu diubah menjadi tempat perawatan dengan kapasitas 200 tempat tidur.
"Jadi pasien yang positif bisa kami langsung rawat di sana," paparnya.
Wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini pun menegaskan, hingga saat ini sebanyak 17 kawasan perbatasan terus dilakukan pemantauan setiap hari. Meskipun ini berat, dia menyebut tidak menjadi permasalahan.
"Saya matur nuwun (terima kasih) kemarin dibantu Bapak Kapolda menyelesaikan permasalahan di perbatasan," tuturnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaSejumlah negara melaporkan kembali naiknya kasus virus Covid-19 sejak akhir November 2023.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan. Selain itu, tidak lupa pakai masker di keramaian dan rajin mencuci tangan .
Baca Selengkapnya