Penjual bakso di Tambora gunakan daging babi hutan
Merdeka.com - Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Barat menggerebek sebuah kios bakso di RT 07/08 Kelurahan Pekojan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat yang menjual bakso dengan menggunakan campuran daging babi hutan. Pemilik kios, Sutiman Wasis Utomo (45), kemudian digelandang ke kantor Mapolsektro Tambora.
"Pengungkapan bermula dari laporan warga yang curiga dengan rasa dan bau daging pada bakso yang dijual Wasis," kata Kasudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Barat, Eviati di Mapolsektro Tambora, Senin (5/5).
Eviati menjelaskan, Sudin Peternakan dan Perikanan Jakbar memerlukan waktu sepekan untuk membuktikan daging yang digunakan adalah babi hutan. Setelah mendapatkan kepastian melalui hasil laboratorium, baru menggelandang pria asal Wonogiri tersebut.
-
Dimana daging anjing dijual? Daging anjing itu disita di tiga lokasi yang berbeda di wilayah Denpasar, pada Rabu (31/7) kemarin.
-
Apa itu bistik daging sapi Jawa? Bistik daging sapi Jawa adalah salah satu masakan tradisional Indonesia yang menggabungkan cita rasa lokal dengan pengaruh kuliner Barat.
-
Dimana penjual cilok itu membeli kambing? Siang itu, Irfan datang ke sebuah lapak hewan kurban dengan membawa tas hitam lumayan besar. Dia kemudian menemui sang penjual untuk membeli seekor kambing untuk dikurbankan di hari raya Iduladha.
-
Apa itu Gadon Daging Sapi? Satu lagi pilihan menu sehat yang dapat menginspirasi Anda untuk memasak di rumah dengan cara dikukus adalah gadon daging sapi.
-
Bagaimana daging anjing diperoleh pedagang? Pengakuan pedagang, anjing tersebut didapatkan dari seseorang. Anjing-anjing juga jenis anjing liar sehingga dalam hal kesehatan sangat membahayakan karena bisa saja terkena rabies.
-
Dimana bakso dijual? Kreasi olahan bakso juga sudah menjamur dijual di mana saja. Seperti restoran maupun pedagang kaki lima.
Setelah pemeriksaan, diketahui jika Wasis juga menjual bakso yang diproduksinya ke pedagang bakso lain. Diperkirakan, selain di wilayah Tambora, bakso daging babi hutan ini beredar di wilayah Cengkareng.
"Sekilonya dijual Rp 50 ribu. Padahal di pasaran, daging sapi sekilo Rp 110 ribu," ujarnya.
Untuk memuluskan aksinya, Wasis menjual daging babi hutan di dekat tempat pemotongan sapi. Penipuan ini digagalkan korbannya, pedagang bakso yang curiga dengan bau daging.
"Kemudian konsumen tersebut melapor ke kami," ujarnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Grup musik Jikustik hingga Mensesneg pernah makan di sini
Baca SelengkapnyaSiapa sangka hewan yang sering dianggap hama ini memiliki cita rasa lezat
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, hukum menjual kulit hewan kurban oleh mayoritas ulama, adalah tidak diperbolehkan jika penerima kulit hewan kurban adalah orang kaya.
Baca SelengkapnyaMenyantap bakso ditemani es degan tentu sudah biasa, tapi bagaimana jika bakso disantap bersama daging degan beserta kuahnya?
Baca SelengkapnyaWarung ini merupakan langganan para pejabat, salah satunya Wali Kota Mojokerto Ning Ita
Baca SelengkapnyaBegini penampakan warung bakso yang ada di Madinah tepatnya di lembah gunung batu yang harus sewa sebanyak Rp24 juta perbulan.
Baca SelengkapnyaPemilik warung bakso curiga tudingan itu terkait persaingan usaha.
Baca SelengkapnyaKuliner olahan sapi dengan bumbu rempah yang beragam. Siap manjakan lidah.
Baca SelengkapnyaPemilik warung punya alasan khusus memilih daging sapi
Baca SelengkapnyaKuliner legendaris ini bermula dari ketidaksengajaan istri dari tukang daging di Serang.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka jika soto tangkar berangkat dari ketidakmampuan warga Betawi membeli daging sapi. Begini kisahnya
Baca SelengkapnyaSego Tempong khas Boyolali dilengkapi iga bakar sebagai lauknya
Baca Selengkapnya