Penjual klaim materai 6.000 seharga Rp 2.000 di Tokopedia asli
Merdeka.com - Apa yang Anda pikirkan jika mendengar harga materai jauh lebih murah dibanding harga seharusnya, kebanyakan menjawab materai tersebut palsu. Namun Yudi, penjual materai di toko online; Tokopedia, mengklaim seluruh materai yang dia jual adalah asli.
Yudi menjual materai 6.000 seharga Rp 2.000 per buah. Dia mengungkapkan harga materai miliknya murah lantaran dia membeli dari orang dalam pabrik pembuat materai.
"Iya benar Rp 2 ribu, soalnya saya beli dari orang dalam," kata Yudi meyakinkan saat dihubungi merdeka.com, Selasa (1/3) malam.
-
Dimana dia berjualan? Saat ini ia rutin mangkal di Jalan Bulak Rantai, Kampung Tengah, Kecamatan Kramat jati, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
-
Dimana bisa beli produk di online shop ini? Nikmati menu eksklusif dan spesial dari kami hanya melalui aplikasi.
-
Kenapa konsumen tertarik dengan harga murah? Pada perilaku ini, konsumen gemar mencari diskon. Biasanya mereka akan terpengaruh dengan harga yang murah, juga senang membandingkan harga antar platform e-commerce.
-
Di mana produk-produk itu dijual? Sebuah studi baru mengungkapkan adanya ratusan produk kosmetik yang mengandung bahan terlarang. Pada hari Rabu, European Chemicals Agency (ECHA) merilis temuannya setelah menyelidiki hampir 4.500 produk kosmetik di 13 negara Eropa.
-
Bagaimana cara mendapatkan harga lebih murah? Motor listrik Polytron menggunakan skema sewa baterai buat semua konsumennya. Sistem tersebut membuat harga motor bisa lebih murah dan konsumen tak perlu memikirkan soal kesehatan baterai yang menurun, bisa ditukar dengan yang baru.
-
Bagaimana menegosiasikan harga? Anda bisa melakukan negosiasi harga mobil dengan dealer. Ajukan pertanyaan mengenai potongan harga, promosi spesial, serta paket kredit yang tersedia. Manfaatkan informasi tentang harga pasar dan tawaran dari dealer lain untuk mencari harga terbaik.
Dia mengatakan, jika materai yang dijualnya aslinya lantaran sudah melewati pengecekan dengan alat deteksi uang asli atau palsu. Dengan jaminan tersebut dia mengaku sudah banyak orang atau kantor-kantor yang membeli materai darinya.
"Ya banyak BPR, Notaris, Bank juga banyak," lanjutnya.
Selain secara online, Yudi mengaku penjualannya dilakukan secara offline alias dari mulut ke mulut. Berdasarkan pengakuannya, Yudi memiliki tim untuk melakukan penjualan secara manual terlebih lagi dia juga sudah memiliki cukup banyak pelanggan.
Namun saat dipastikan keamanannya dalam melakukan pembelian materai tersebut, dia justru menyarankan tidak perlu membeli jika masih ragu. Dia juga enggan mengatakan lokasi penjualannya di mana saja.
"Ini privasi yah kalau mau (beli) dari online aja," pungkasnya.
Ketika dikonfirmasi mengenai penawaran murah materai senilai 6.000 ini, Media Relations Specialist Tokopedia, belum merespon. Nomor ponsel yang dihubungi tidak dijawab.
Harga materai murah yang dijual Yudi mengingatkan akan kasus maraknya penjual materai palsu di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kasus ini terungkap setelah polisi melakukan penyelidikan tentang adanya informasi penjualan materai palsu yang tersebar di daerah Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, berdasarkan informasi warga adanya warung yang menjual materai palsu.
Salah satu anggota kepolisian berpura-pura membeli materai yang diduga palsu pada hari Jumat (8/1). Materai palsu tersebut langsung dilakukan penyelidikan dan dibandingkan antara materai asli dengan palsu.
Setelah polisi dapat menentukan bahwa barang bukti tersebut merupakan materai palsu, maka anggota Reskrim Polres Metro Jakarta Utara langsung mengamankan pemilik warung bernama Yusron Rozikin. Kepada polisi, Yusron mengaku materai palsu tersebut dia dapatkan dari Minawati seorang janda dua anak yang menjadi pemasok. Minawati pun ditangkap.
Minawati telah menjadi pemasok materai palsu selama 6 bulan. Ia membandrol harga per lembar materai tersebut dengan harga Rp 250 ribu. Sedangkan Minawati mendapatkan materai tersebut melalui Mahyudin yang memproduksi materai palsu itu dengan harga Rp 20 ribu per lembarnya. Mahyudin juga diciduk.
"Materai asli dapat dilihat dari hologramnya, apabila dilihat dari dekat ada gambar burung garuda pancasila. Satu lembarnya 250ribu," ucap Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Yuldi Yusman. Selasa (26/1).
Dia mengungkapkan bahwa materai palsu tersebut hanya dijual pada warung-warung kecil. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, para pelaku penipuan tersebut terjerat Pasal 253 jo 257 dan Pasal 13 Undang-undang Tahun 1985 tentang Bea Materai dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Refund hanya dapat dilakukan untuk seluruh e-materai dalam satu invoice.
Baca SelengkapnyaPara calo ini menjual e-materai dengan harga yang sangat tinggi, mulai dari Rp30.000 hingga Rp120.000 per pcs.
Baca SelengkapnyaMaraknya penjualan e-materai oleh calo, pelamar CPNS kini semakin khawatir mengenai keaslian e-materai yang telah mereka beli.
Baca SelengkapnyaMenkop Teten menduga produk-produk impor yang di jual di bawah HPP merupakan produk yang masuk melalui crossborder atau bisnis lintas batas.
Baca SelengkapnyaLokasi pada video viral itu berada di sekitar kantor Samsat, Jalan Putri Hijau, Medan, namun bukanlah jasa fotokopi keliling.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Pelumas Indonesia sangat mewaspadai produk oli palsu di pasaran. Merugikan pabrikan dan konsumen.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap biang kerok penyaluran pupuk subsidi langka buat petani.
Baca SelengkapnyaProduk dalam negeri memiliki kualitas yang bagus dibandingkan produk impor dari China.
Baca Selengkapnya