Penjual Pastel Korban Bully di Pangkep Dapat Beasiswa dan Sepeda Motor
Merdeka.com - Bocah R (12), warga Kecamatan Ma'rang, Kabupaten, Pangkep, Sulawesi Selatan yang menjadi korban bully di kampungnya mendapat bantuan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. R sering menjadi korban bully, bahkan video-video terkait dirinya banyak bertebaran di sosial media.
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah mengundang R ke rumah jabatan. R didampingi Kapolres Pangkep AKBP Ibrahim Aji memenuhi undangan dan menerima hadiah sepeda motor dan beasiswa.
"Hari ini kita beri semangat supaya semangat hidup tetap tinggi karena ananda ini salah satu tulang punggung keluarga juga. Setiap hari tetap sekolah kelas V SD, sore bantu keluarga jualan jalangkote (pastel). Dari saya pribadi berikan beasiswa untuk 3 tahun yang tiap bulannya Rp500 ribu. Ini ada juga sepeda motor listrik. Belum bisa gunakan motor, tapi bisa digunakan bapak atau ibunya," kata Nurdin Abdullah kepada wartawan, Selasa (19/5).
-
Siapa yang menjadi korban bullying? Korban dan pelakunya sendiri berada pada satu lingkungan yang sama.
-
Siapa yang sering jadi korban bullying? Anak-anak yang melakukan bullying biasanya berasal dari status sosial atau posisi kekuasaan yang lebih tinggi, seperti anak-anak yang lebih besar, lebih kuat, atau dianggap populer sehingga dapat menyalahgunakan posisinya.
-
Siapa saja yang terdampak bullying? Perilaku bullying tak hanya berdampak pada korban, tetapi juga pelaku.
-
Siapa yang menjadi pelaku bullying? Anak-anak yang terlibat dalam tindakan bullying biasanya cenderung menjauh dari teman-teman yang positif dan lebih memilih untuk bergaul dengan individu yang memiliki perilaku serupa.
-
Siapa yang bisa jadi korban bullying? Ini adalah perilaku yang tidak adil dan merugikan, terutama saat dilakukan oleh individu atau kelompok yang memiliki kekuatan atau keunggulan atas korban.
Nurdin berharap kasus bully maupun penganiayaan yang menimpa R dalam membantu perekonomian keluarga tidak lagi terjadi. "Hari ini banyak yang memberikan support. Insya Allah akan jadi orang yang berguna bagi bangsa dan negara. Anakda ini juga masa depan bangsa jadi berharap tidak ada lagi kejadian seperti yang dialaminya," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Firdaus (26), warga Jalan Tanete, Kelurahan Bonto Bonto, Kecamatan Ma'rang, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel) ditangkap polisi setelah video berisi rekaman aksinya menganiaya R.
Kapolsek Ma'rang, Iptu Sofyanto yang dikonfirmasi menjelaskan, penganiayaan tersebut terjadi pada Minggu (17/5) pukul 17.30 WITA, jelang berbuka puasa.
Saat itu, korban menggunakan sepeda berjualan jalangkote. Dia istirahat di lapangan Bonto Bonto sambil bercanda berkata dalam bahasa Bugis iya' tolo'na Ma'rang yang artinya saya orang jagonya Ma'rang.
Perkataan itu didengar oleh Firdaus dan teman temannya. Dia emosi dan memukul kepala belakang korban sambil kemudian mendorongnya. Korban yang bertubuh tambun itu tersungkur bersama sepedanya.
"Korban alami lecet pada lengan kiri. Pelaku Firdaus dijemput jajaran SPKT dan Sabhara Polres Pangkep dan diamankan karena banyaknya keluarga korban berkumpul di Polsek. Keterangan korban juga diambil," kata Sofyanto, Senin, (18/5).
Ditambahkan, selain pelaku, teman-temannya yang ada di dalam video juga diminta keterangan di Mapolres Pangkep.
"Ada juga satu video lainnya yang menggambarkan seorang remaja laki-laki menghalang-halangi laju sepeda R saat tengah berjualan. Karena diganggu itu, R terjatuh bersama sepedanya masuk parit di pinggir lapangan. Ini kejadian dua bulan lalu. Pelaku remaja ini juga sementara diambil keterangannya termasuk perempuan yang mengambil gambar video yang suaranya terdengar tertawa," pungkas Sofyanto.
Kasat Reskrim Polres Pangkep, AKP Anita Taherong yang juga dihubungi membenarkan kasus perundungan ini. Kata dia, pelakunya telah diamankan. Motif Firdaus menganiaya lantaran tidak terima dengan perkataan korban.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban ternyata bukan kali ini saja mengalami aksi bullying.
Baca SelengkapnyaKorban dipukul dan ditendang berkali-kali oleh temannya hingga tersungkur.
Baca SelengkapnyaSelain itu, alasan keluarga sepakat damai karena orangtua pelaku dan pondok pesantren sudah datang ke rumah.
Baca SelengkapnyaAksi perundungan itu sempat terekam kamera gawai dan tersebar luas ke media sosial hingga akhirnya menjadi perbincangan warganet.
Baca SelengkapnyaKasus perundungan ini sudah dilaporkan orang tua korban ke pihak guru, tetapi tidak direspons.
Baca SelengkapnyaDengan menahan tangis dia bercerita, sudah dibully secara verbal sejak dirinya pertama kali masuk sekolah pada bulan November 2023
Baca SelengkapnyaPemuda penjual es lilin keliling ini mengaku sering dipanggil anak yatim oleh teman sekolahnya lantaran dirinya sudah tak memiliki ayah.
Baca SelengkapnyaLastri dibully karena dia tukang rongsokan. Lastri mencari rongsokan untuk menambah penghasilan keluarga.
Baca SelengkapnyaKepolisian akan menindak tegas jika benar ditemukan adanya pembiaran dalam kasus bullying tersebut.
Baca SelengkapnyaMengadu ke DPR, RE pun menceritakan kejadian yang telah menimpa dirinya.
Baca SelengkapnyaSetiap hari ia harus mengumpulkan botol dan plastik untuk dijual.
Baca SelengkapnyaSejak kasus pelemparan kayu yang mengakibatkan kepala bocor, korban menyatakan tidak mau sekolah di tempatnya bersekolah dulu.
Baca Selengkapnya