Penodong pistol ke karyawan toko HP di Surabaya pejabat Pelindo III
Merdeka.com - Aparat Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya memeriksa pejabat Pelindo III Tanjung Perak atas dugaan penodongan senjata mirip pistol ke seorang pegawai toko ponsel Plaza Marina.
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Takdir Mattanete ketika dikonfirmasi di Surabaya, Sabtu (5/12), membenarkan saat ini penyidik sedang memeriksa seseorang berinisial EH, warga Jalan Ikan Duyung.
"Masih menjalani pemeriksaan oleh penyidik dan barang bukti sudah kami sita," kata Takdir kepada wartawan di Mapolrestabes Surabaya.
-
Siapa yang diperiksa Polda Metro Jaya? Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, akan diperiksa penyidik Polda Metro Jaya hari ini, Jumat (20/10).
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
Polisi, menerima laporan dari seseorang yang mengaku mendapat ancaman penodongan hingga akhirnya ditindaklanjuti dengan menangkap EH di kantornya, di kawasan Tanjung Perak.
Takdir menceritakan kronologi kasus ini berawal dari EH membeli ponsel seharga Rp 9 juta, yang di dalamnya tertera pembeli mendapat bonus atau hadiah.
"Namun, karena stok hadiah di toko tersebut sedang kosong terjadi kesalahpahaman hingga akhirnya emosi dan mengeluarkan senjata menyerupai pistol 'air soft gun' sambil mengancam ke penjaga toko bernama Sofi," katanya.
Meski dipastikan bekerja di Pelindo III, lanjut dia, pihaknya belum bisa memastikan posisi atau jabatan terlapor EH karena butuh proses pemeriksaan lebih dalam.
"Tapi apapun jabatannya, polisi tak akan membeda-bedakan, mana pejabat dan mana yang bukan karena semua di hadapan hukum sama," katanya.
Akibat perbuatan yang dilaporkan EH, polisi bisa menjeratnya dengan Pasal 335 KUHP dan Undang-Undang Darurat yang jika terbukti maka bisa dilakukan penahanan terhadap terlapor.
Sementara itu, Kepala Humas PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Edi Priyanto mengaku sudah mendengar informasi adanya oknum pejabat di perusahaannya yang terlibat dugaan penodongan, namun ia belum bisa berkomentar jauh karena masih perlu kepastian dari pihak berwajib.
"Kalau tahu pasti belum, cuma memang sudah mendengar informasinya. Tapi jika informasi itu benar maka itu urusan pribadi dan tidak ada sangkut pautnya dengan perusahaan," katanya.
Perusahaannya, kata dia, juga belum bisa bersikap apa-apa karena menunggu informasi resmi dari Polrestabes Surabaya dan menyerahkan sepenuhnya kepada hukum.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan internal di PN Depok. Pemeriksaan diketuai oleh Wakil Ketua PN Depok
Baca SelengkapnyaPolisi mendalami pria berlagak koboi di Mampang Selatan terlibat kejahatan lain.
Baca SelengkapnyaSaat ini pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan telah dilakukan penahanan.
Baca SelengkapnyaTiga tersangka ditangkap terkait perampokan toko jam tangan mewah tersebut.
Baca SelengkapnyaPelaku ME beraksi saat membeli rokok di sebuah warung sembako milik warga Kelurahan Watervang, Kecamatan Lubuk Linggau Timur I, Lubuklinggau, Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaSelain ditetapkan sebagai tersangka, ketiganya juga telah dilakukan penahanan.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Motif Aksi 'Koboi' Pria di Mampang Todong Senjata ke Pengendara Lain
Baca SelengkapnyaPelaku berinisial HHR ditangkap di kawasan Nangewer Kabupaten Bogor. Dia mengakui perbuatannya.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mengembangkan kasus perampokan toko jam tangan mewah di kawasan PIK 2, Tangerang. Mereka mendalami keterlibatan pegawai toko.
Baca SelengkapnyaHengki membantah soal kabar Iptu Muhamad Yudi Kanit Reskrim Polsek Bekasi Utara yang disebut jadi penyuplai senjata ke DE.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Densus 88 Polri Kombes Aswin Siregar buka suara terkait sejumlah senjata api milik DE, karyawan BUMN terduga teroris di Bekasi.
Baca SelengkapnyaPria itu petantang petenteng membawa dua senjata itu di depan kantor perusahaan sawit.
Baca Selengkapnya