Pensiunan polisi jual amunisi ke pengguna senjata rakitan di Sumsel
Merdeka.com - Berdasarkan pemeriksaan, tersangka Bambang Sugiharto (65) diketahui melakoni bisnis jual beli amunisi kepada pemakai senjata api rakitan. Pensiunan polisi berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi itu mendapat pasokan amunisi dari Jakarta.
Kapolresta Palembang, Kombes Pol Tjahyono Prawoto mengatakan, tersangka sudah tiga kali memasok amunisi. Amunisi dibeli dari Jakarta dan dikirim melalui paket menuju Jambi. Sementara tersangka berangkat menggunakan pesawat. Dari Jambi, amunisi dikirimkan ke Palembang melalui jalur darat.
"Dia jual beli amunisi. Diambilnya dari Jakarta dan dijual ke Sumsel," kata Tjahyono, Senin (25/4).
-
Siapa yang mengacungkan senjata api? Menurut dia kondisi seketika mencekam, karena dua dari gerombolan itu mengacungkan senjata api.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Bagaimana perdagangan rempah dilakukan di Palembang? Melalui Sungai Musi inilah perdagangan mulai terjalin, bahkan hingga terjadi percampuran budaya dengan masyarakat setempat.
-
Bagaimana cara pelaku melancarkan aksinya? Untuk memuluskan aksinya, NUG, HS, dan DK melakukan panggilan darurat ke Mako Damkar Induk Sleman.
-
Kenapa Pertamina menebar paket sembako? Kegiatan ini digelar untuk memberikan kebermanfaatan dan berkah di Bulan Suci Ramadan bagi masyarakar sekitar dalam semangat energi kebersamaan.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
Menurut Tjahyono, Sumsel menjadi tujuan utama penjualan amunisi lantaran banyak pemakai senjata api rakitan di wilayah itu. Selain amunisi, Bambang menjual senjata api bagi warga membutuhkan.
"Kita tahu di Sumsel peredaran senpira sangat tinggi. Itu karenanya dia pilih untuk memasoknya. Kita kenakan undang-undang darurat tentang senpi ilegal," ujar Tjahyono.
Bambang ditangkap Polda Jambi di rumahnya di Kelurahan Handil Jaya, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, Minggu (24/4). Saat digeledah, ditemukan peluru berbagai jenis sebanyak 2.805 butir. Polisi juga menemukan sarung senjata api laras panjang, dan pedang ukuran panjang dari rumah itu.
Kasus ini terungkap setelah Polresta Jambi mendapatkan informasi dari Polresta Palembang, yang menemukan satu paket berisi ribuan butir peluru kaliber 9 milimeter dan dua pucuk senjata api di Palembang, Jumat (22/4) pekan lalu.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polda Metro Jaya membongkar sindikat penjualan senjata api ilegal hasil kerja sama dengan TNI Angkatan Darat.
Baca SelengkapnyaDua petani asal Banyuwangi berbisnis senjata api ilegal. Begini nasibnya sekarang.
Baca SelengkapnyaHasil olah TKP dilakukan polisi menemukan selongsong peluru diduga dari senjata api dimuntahkan pelaku di lokasi.
Baca SelengkapnyaSenjata api ilegal itu dijualbelikan di marketplace setelah mendengarkan pengakuan para tersangka.
Baca SelengkapnyaKasus MG terungkap setelah adanya laporan dari masyarakat.
Baca Selengkapnyapasangan suami istri yang berprofesi sebagai satpam di kawasan BSD, Tangerang ditangkap karena terlibat sindikat curanmor
Baca SelengkapnyaSyarif masih ditempatkan bertugas seperti biasa di Polresta Cirebon Kabupaten.
Baca SelengkapnyaTiga polisi terlibat penjualan senjata api ilegal tersebut sudah ditangani Biro Paminal.
Baca SelengkapnyaDari puluhan senjata dibongkar polisi dan TNI itu, beberapa senjata di antaranya merupakan hasil modifikasi.
Baca SelengkapnyaHengki membantah soal kabar Iptu Muhamad Yudi Kanit Reskrim Polsek Bekasi Utara yang disebut jadi penyuplai senjata ke DE.
Baca SelengkapnyaKomplotan pencuri sepeda motor antardaerah terbongkar di Palembang. Anggotanya merupakan residivis kasus curanmor, pembunuhan, hingga peredaran narkoba.
Baca Selengkapnya