Pentingnya Pembangunan Infrastruktur di Mata Plt Gubernur Aceh
Merdeka.com - Pembangunan infrastruktur secara masif dan merata dengan melibatkan swasta serta perguruan tinggi dinilai menjadi pondasi kemajuan suatu negara. Ketersediaan infrastruktur yang baik menjadi modal Aceh meningkat menjadi daerah yang maju.
"Kebutuhan akan konektivitas begitu cepat, kebutuhan harus diimbangi dengan pembangunan. Oleh karena itu kita perlu inovasi dari berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi," kata Plt Gubernur Aceh, Nove Iriansyah saat meresmikan Jembatan Lamreung-Limpok, Aceh Besar, Selasa (5/2).
Jembatan memiliki panjang 176,40 meter itu menghubungkan Lamreung-Limpok, Kabupaten Aceh Besar bisa memperlancar arus transportasi dan mobilisasi perekonomian warga.
-
Bagaimana upaya pembangunan infrastruktur di Pulau Taliabu? Dan akan terus ditingkatkan mengingat hal tersebut merupakan faktor utama untuk kemajuan Pulau Taliabu.
-
Siapa yang mendorong pembangunan infrastruktur di Pulau Taliabu? “Tapi kami sangat berterima kasih di mekarkan Taliabu dengan sendirinya ada perkembangan di daerah sudah pasti. “
-
Mengapa Menko Perekonomian mendorong pengembangan infrastruktur? Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia.
-
Apa ciri utama negara maju? Negara maju adalah negara yang memiliki standar hidup tinggi dengan perekonomian merata, penggunaan teknologi tinggi, dan telah berhasil dalam berbagai bidang.
-
Bagaimana Singapura membangun infrastruktur? Negeri Ratu Elizabeth ini membangun pangkalan militer, sekaligus infrastruktur dasar untuk cikal bakal kota Singapura masa kini.
-
Mengapa infrastruktur di Pulau Taliabu penting? “Jadi kita yang paling pertama fokus saya adalah membangun infrastruktur karena transportasi antara desa sampai dengan kecamatan kabupaten mungkin salah satu termahal di republik ini Pulau Taliabu karena harus memakai transportasi laut,“
Jembatan itu, dibiayai dana Otsus dimulai sejak tahun 2009, dengan tujuh tahapan penganggaran. Pembangunan jembatan itu menghabiskan anggaran sebanyak Rp 45 miliar.
Menurut Nova, sebuah negara tidak akan maju apabila pembangunan infrastruktur dihentikan.
Dia mencontohkan, saat mendatangi Portugis, 2013 silam. Saat itu, Portugis sedang mengalami krisis ekonomi. Menurut parlemen setempat, krisis ekonomi Portugis disebabkan karena berhentinya pembangunan infrastruktur.
"Ketika tidak ada pembangunan infrastruktur maka terjadilah krisis ekonomi yang luar biasa. Oleh karena itu, saya mengingatkan jangan pernah berhenti berinovasi tentang pembangunan infrastruktur, mulai dari gagasan, perencanaan, studinya, pelaksaanaan, manajemen kontruksinya sampai dengan perawatan," jelasnya.
Pembangunan infrastruktur bukan hanya berbicara fisik saja. Namun, sebutnya, infrastruktur menjadi salah satu faktor dan syarat untuk kemajuan negeri ini. Pembangunan negeri ini tidaklah bisa apabila hanya dilakukan oleh pemerintah saja, tapi harus melibatkan pihak lain seperti swasta dan perguruan tinggi.
Sementara itu, Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman menjelaskan, Wali Kota mengatakan, kehadiran jembatan yang menghubungkan Lamreung dan Limpok ini memiliki banyak manfaat bagi warga Banda Aceh dan Aceh Besar.
"Yang pertama akan mempercepat akses warga, seperti warga Darussalam, Limpok yang ingin ke Simpang Tujuh Ulee Kareng dan juga sebaliknya," ujar Aminullah.
Dengan akses yang semakin dekat, warga akan dimudahkan dalam menjalankan aktifitas sehari hari, apakah berangkat bekerja ataupun keperluan lainnya.
"Jembatan ini akan membuat jarak tempuh semakin dekat dan tidak membutuhkan waktu yang lebih lama," tambah Aminullah.
Dari sisi ekonomi, jembatan ini juga memberikan kemudahan bagi warga kota, dimana aktifitas ekonomi semakin mudah dan memangkas ongkos transportasi.
"Intinya kita bersyukur hadirnya jembatan ini karena banyak manfaatnya yang dirasakan warga," tutup Aminullah.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aliong Mus pun mengungkapkan, infrastruktur yang sudah dibangun kurang lebih 200 kilo meter.
Baca SelengkapnyaPasangan Andika-Hendi berkomitmen akan mengalokasikan anggaran daerah demi memperlebar dan memperbaiki jalan-jalan provinsi yang ada di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPemerintah kini tengah mengebut pembangunan IKN di Kalimantan Timur
Baca SelengkapnyaPembangunan infrastruktur RI masih tertinggal dibanding Korea dan China.
Baca SelengkapnyaPercepatan pembangunan sangat berperan vital dan perlu adanya kebijakan satu peta atau One Map Policy.
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan pentingnya konektivitas antardaerah guna memperlancar mobilitas orang dan barang.
Baca SelengkapnyaMenariknya, kisah sukses Jokowi membangun infrastruktur tak hanya terjadi di Pulau Jawa, melainkan juga luar Jawa. Sebut saja proyek Tol Trans Sumatera.
Baca SelengkapnyaAirin mengatakan, sumber daya alam Banten Selatan sangat potensial untuk dikembangkan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengakui, saat ini, masih terdapat kesenjangan infrastruktur di antara wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, sejak awal pemerintahannya, ia memang berfokus pada pembangunan infrastruktur.
Baca SelengkapnyaInfrastruktur menjadi kunci dari penopang aktivitas ekonomi.
Baca SelengkapnyaSalah satu dampak signifikan dari pembangunan infrastruktur adalah peningkatan konektivitas nasional.
Baca Selengkapnya