Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Pentingnya pendidikan Pancasila cegah paham tertentu masuk sekolah'

'Pentingnya pendidikan Pancasila cegah paham tertentu masuk sekolah' Ilustrasi Pancasila. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Masuknya paham-paham tertentu di sekolah yang ada di Yogyakarta perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah. Anggota DPD RI asal Yogyakarta, Hafidh Asrom mengatakan bahwa ada pihak tertentu yang memiliki misi khusus untuk memasukkan paham-paham tertentu ke berbagai ranah di Indonesia yang salah satunya melalui jalur pendidikan.

"Kayaknya ini ada pihak yang ingin memanfaatkan dengan kebesaran Indonesia, karena Indonesia termasuk negara dengan umat muslim terbesar di dunia," ujar Hafidh, Senin (22/5).

Hafidh mengatakan, dirinya pernah berdiskusi dengan Sri Sultan HB X tentang adanya sekolah yang tidak mengadakan upacara, tidak diizinkan hormat ke bendera merah putih. Bahkan, sambung Hafidh ada sekolah yang menganggap Pancasila tidak jadi hal yang wajib.

Orang lain juga bertanya?

"Sebetulnya ini sudah lama masuk ke Indonesia. Saat ini baru klimaksnya. Sehingga sekarang semua pihak mulai bergerak untuk ikut menanggulangi demi menyelamatkan NKRI yang menjadi kewajiban bagi masyarakat Indonesia," papar Hafidh.

Hafidh menyarankan agar permasalahan masuknya paham tertentu ke sekolah ini harus ditanggulangi bersama. Masyarakat, kata Hafidh, harus ikut aktif berkontribusi untuk menanggulanginya. Tanpa masyarakat, akan sulit untuk ditanggulangi.

"Saya pernah mengumpulkan Ketua OSIS dari seluruh SMA di DIY dan memberi pemahaman mengenai Pancasila. Saya bilang pada mereka bahwa Pancasila sebagai dasar negara, Undang-Undang Dasar 1945 adalah Undang-Undang yang harus kita taati. NKRI adalah harga mati. Itu saya ingatkan pada mereka agar tidak terjadi penyusupan dari orang yang memberi paham-paham tertentu," tegas Hafidh.

Oleh sebab itu, Hafidh menilai bahwa untuk menanggulangi masuknya paham-paham tertentu ke sekolah, pelajaran tentang Pancasila harus kembali diadakan lagi.

"Saya menghimbau pada Menteri Pendidikan untuk memasukkan unsur Pancasila ke dalam kurikulum. Tidak hanya sekedar dinyanyikan dalam lagu Indonesia Raya saja dan tidak hanya di dalam nyanyian-nyanyian. Tapi real didalam pelajaran yang diujikan. Hal itu perlu untuk penanaman nilai Pancasila sebagai dasar negara," pungkas Hafidh.

(mdk/msh)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
DPR Minta Pemerintah Batasi Ketat soal Putusan MK Bolehkan Kampanye di Lembaga Pendidikan
DPR Minta Pemerintah Batasi Ketat soal Putusan MK Bolehkan Kampanye di Lembaga Pendidikan

Dibolehkannya kampanye di lembaga pendidikan, dikhawatirkan bisa mengganggu kondusivitas kegiatan pendidikan.

Baca Selengkapnya
Akademisi Ingatkan Perkuat Nilai Pancasila untuk Hindari Perpecahan di Masyarakat
Akademisi Ingatkan Perkuat Nilai Pancasila untuk Hindari Perpecahan di Masyarakat

Pancasila harus diterapkan secara menyeluruh baik di lingkungan masyarakat maupun pendidikan.

Baca Selengkapnya
Polemik Larangan Jilbab Paskibraka, Muhammadiyah Minta BPIP Tak Jadi Pelopor Sekularisme
Polemik Larangan Jilbab Paskibraka, Muhammadiyah Minta BPIP Tak Jadi Pelopor Sekularisme

Haedar menyampaikan, meskipun sudah dibolehkan memakai jilbab bagi anggota Paskibraka, pihaknya menyayangkan keputusan melepas jilbab sebelumnya.

Baca Selengkapnya
PPKN Berbeda dengan Pendidikan Pancasila, Begini Penjelasan BPIP
PPKN Berbeda dengan Pendidikan Pancasila, Begini Penjelasan BPIP

70 Persen dari Pendidikan Pancasila muatannya yakni praktik

Baca Selengkapnya
Di Depan Murid SMA, Kepala BPIP Ingatkan Anak Muda Jangan Terpapar Ideologi yang Merusak
Di Depan Murid SMA, Kepala BPIP Ingatkan Anak Muda Jangan Terpapar Ideologi yang Merusak

Prof. Yudian meminta anak muda jangan sampai terpapar ideologi yang tak sesuai dengan Pancasila

Baca Selengkapnya
MUI: Jika Ada Pihak Benturkan Agama dengan Falsafah Bangsa Jelas Keliru
MUI: Jika Ada Pihak Benturkan Agama dengan Falsafah Bangsa Jelas Keliru

Untuk mengatasi permasalahan di negara ini bukan sebuah sistem baru, tapi persatuan dan kesatuan.

Baca Selengkapnya
Kepala BPIP: Mengubah Pancasila Sama Saja Membubarkan NKRI
Kepala BPIP: Mengubah Pancasila Sama Saja Membubarkan NKRI

Menurut dia, Pancasila dasar negara yang tidak dapat diubah dan pentingnya mencegah perundungan bagi anak berkebutuhan khusus

Baca Selengkapnya
Jejak Kontroversi Kepala BPIP Yudian Wahyudi, Bergelar Kiai Bikin Larangan Cadar & Jilbab sampai Soal 'Agama Musuh Pancasila'
Jejak Kontroversi Kepala BPIP Yudian Wahyudi, Bergelar Kiai Bikin Larangan Cadar & Jilbab sampai Soal 'Agama Musuh Pancasila'

Berikut jejak kontroversi Kepala BPIP Yudian Wahyudi.

Baca Selengkapnya
Salam Lintas Agama Dinilai Upaya untuk Merawat Kemajemukan di Indonesia
Salam Lintas Agama Dinilai Upaya untuk Merawat Kemajemukan di Indonesia

Salam lintas agama merupakan salah satu upaya berkesinambungan merawat kemajemukan dimiliki Indonesia.

Baca Selengkapnya
Gubernur Sumbar Minta BPIP Cabut Aturan Paskibraka Lepas Jilbab: Tidak Hormati Konstitusi
Gubernur Sumbar Minta BPIP Cabut Aturan Paskibraka Lepas Jilbab: Tidak Hormati Konstitusi

Mahyeldi meminta BPIP segera aturan pelarangan jilbab bagi anggota Paskibraka agar tidak memicu keresahan di masyarakat.

Baca Selengkapnya
Polemik Paskibraka Lepas Jilbab, Said Aqil: Kita Ini Bhineka, Jangan Diseragamkan!
Polemik Paskibraka Lepas Jilbab, Said Aqil: Kita Ini Bhineka, Jangan Diseragamkan!

Said Aqil Siroj menilai tidak perlu ada penyeragaman bagi Paskibraka karena berhijab merupakan manifestasi dari nilai filosofi Bhinneka Tunggal Ika.

Baca Selengkapnya
Sosok Dzawata Maghfura Paskibraka Asal Aceh yang Bertugas di IKN, Curi Perhatian
Sosok Dzawata Maghfura Paskibraka Asal Aceh yang Bertugas di IKN, Curi Perhatian

Sosok Dzawata Maghfura, Paskibraka asal Aceh yang ramai jadi perbincangan publik.

Baca Selengkapnya