Pentolan ormas tewas bikin Bali kembali memanas
Merdeka.com - Suasana Pulau Dewata kembali memanas. Dendam nampaknya belum sirna dari tempat itu.
Bentrokan besar dua organisasi masyarakat di Bali, Baladika dan Laskar Bali, beberapa waktu lalu masih menimbulkan bibit permusuhan. Nyawa pun kembali melayang Jumat (3/6) kemarin.
Tokoh ormas Laskar Bali asal Bangli, Dewa Gede Artawan alias Ajik Satria (51), tewas dibunuh. Dia meregang nyawa setelah tubuhnya ditebas dan ditusuk senjata tajam.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Bagaimana bentrokan itu berakhir? Kondisi tersebut bisa diurai setelah beberapa jam kemudian.
-
Dimana kejadian ini berlangsung? Sebuah video memperlihatkan prajurit TNI yang memberi kejutan di HUT Bhayangkara. Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak.
-
Kapan bentrokan di Muntilan? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Di mana kejadian pembunuhan terjadi? Warga Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan mayat bapak dan anak dalam kondisi bersimbah darah, Kamis (6/12).
Mulanya, ratusan anggota Laskar Bali dengan mengenakan kendaraan masing-masing melayat ke rumah duka Ketua DPC Laskar Bali, Alit Rama, karena orang tuanya meninggal dunia kemarin siang.
Sekitar pukul 13.30 Wita setelah selesai pengabenan (kremasi), rombongan yang melayat membubarkan diri. Ajik dan rekannya, Komang Budi, berboncengan menggunakan sepeda motor. Mereka melintas di Jalan Raya Batubulan menuju Denpasar. Saat tiba di jalur Sukawati, sepeda motor mereka terlibat serempetan dengan kendaraan roda empat, berisi beberapa orang berbadan kekar. Ajik dan Komang terjatuh. Namun, diduga mereka sudah dikuntit sejak awal.
"Saat serempetan sempat terjadi adu mulut sesaat, kemudian pergi meninggalkan lokasi. Entah darimana datangnya, ada dua orang pengendara motor mengenakan cadar menyerang korban dengan pedang," kata anggota Polisi di sektor Sukawati, Gianyar.
Komang Budi rupanya tidak menjadi target, dia hanya dipukuli. Sedangkan Ajik Satria terus dikejar hingga masuk ke rumah-rumah penduduk.
"Saya sedang duduk di lorong, tiba-tiba ada orang berpakaian adat berlari, terus dikejar oleh tiga orang bercadar dengan menghunus pedang panjang. Orang itu kemudian lari ke pekarangan, rumah tetangga saya, dan saya lihat sudah tergeletak penuh darah," kata saksi warga setempat saat ditanyai polisi.
Menurut saksi itu, saat itu dia hanya melihat tiga orang berbadan besar menggunakan cadar kain hitam.
"Hanya tiga orang keluar dari pekarangan rumah sambil nenteng pedang sudah penuh darah. Terus kabur, saya tidak berani teriak," kata saksi Made RR.
Berselang beberapa menit, warga kemudian berdatangan ke rumah itu. Ternyata Ajik sudah terkapar tak bernyawa.
Kapolres Gianyar, AKBP Waluya, saat ditemui di TKP mengatakan, pihaknya masih mengusut dan meminta keterangan sejumlah saksi.
"Kami belum dapat menjelaskan motif di balik pembunuhan ini. Dari informasi sementara, korban dikejar sekelompok orang bercadar lanjut dianiaya hingga tewas. Kami masih menunggu keterangan rekan korban yang selamat dan kini masih dirawat di RSU Ganesa, Celuk, Sukawati," kata Waluya.
Pemilik rumah yang juga saksi, Ni Nyoman Sukartini (30) terlihat trauma. Sebab, Sukartini merupakan saksi kunci yang melihat secara langsung korban dibunuh oleh kelompok orang bercadar itu. Jasad Ajik pun tergeletak di depan kediamannya.
"Saat kejadian, saya sedang di dalam kamar. Mendengar suara orang berlarian ke pekarangan, saya keluar sambil menggendong anak. Saya melihat orang-orang bercadar itu menebas dan menusuk, dan menebas korban dengan pedang," kata Sukartini.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masalah ini selesai usa mediasi dua belah pihak. Antara kedua ormas sepakat tidak melakukan aktivitas apapun di lahan tersebut sampai adanya putusan pengadilan.
Baca SelengkapnyaPetugas saat ini telah menangkap terduga pelaku inisial U yang merupakan anggota dari salah satu ormas.
Baca SelengkapnyaRicuh saat malam Tahun Baru, warga di Bali bakar tiga sepeda motor Pecalang
Baca SelengkapnyaPuluhan orang yang tiba-tiba melakukan perusakan dan membakar posko ormas lainnya.
Baca SelengkapnyaBentrokan antarkelompok ormas ini awalnya terjadi di Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi pada Rabu (20/9) petang.
Baca SelengkapnyaProses pemulangan dikawal hingga perbatasan dan petugas juga masih disiagakan di lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaDua organisasi masyarakat (ormas) di Tangerang Selatan terlibat perselisihan, Selasa (5/11) malam.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut bentrokan dipicu penarikan mobil salah satu pihak debt collector di wilayah tersebut.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui pasti penyebab pecahnya kericuhan itu. Namun kuat dugaan, konflik itu dipicu perebutan batas lahan.
Baca SelengkapnyaBentrokan antarkelompok ormas ini kemudian meluas hingga ke wilayah Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaDebt collector dan pemilik mobil merupakan anggota ormas berbeda.
Baca SelengkapnyaPagi tadi tawuran kembali pecah. Padahal, hari minggu sebelumnya tawuran juga telah terjadi
Baca Selengkapnya