Penuhi Kebutuhan Listrik, Ponpes Wali Barokah LDII di Kediri Bangun PLTS
Merdeka.com - Pondok Pesantren Wali Barokah LDII membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk memenuhi kebutuhannya. Pondok yang berada di Kelurahan Burengan, Kediri, Jawa Timur, membangun PLTS berskala besar.
"Alhamdulillah dengan bergotong-royong warga LDII, kami bisa mewujudkan pembangunan PLTS berskala besar di Ponpes ini," kata pimpinan Ponpes Walibarokah KH Soenarto saat ditemui sejumlah wartawan pada Kamis (16/5).
Soenarto bersyukur terhadap anugerah Allah berupa sinar matahari yang diubah menjadi energi listrik di pondoknya. Sehingga pesantren yang didirikan tahun 1951 ini mampu melakukan penghematan biaya pengelolaan pondok secara signifikan.
-
Bagaimana Instalasi PLTS di Omah Joglo membantu penghematan biaya listrik? Dengan adanya PLTS ini, energi listrik untuk lampu dan pompa air sumur di Omah Joglo Tanjung dapat digantikan dengan sumber energi solar dari panel PLTS. Adanya instalasi itu mampu mengurangi emisi CO2 sebesar 1.550 kg CO2/tahun dan melakukan penghematan biaya listrik sebesar Rp1.828.575 per tahun.
-
Dimana PLTS PLN di IKN dibangun? PLTS yang berada di Sepaku, Penajam Paser Utara, ini ditargetkan rampung dan beroperasi pada Mei 2024.
-
Apa proyek PLTS PLN di AIPF? Di depan investor global, PLN akan menjelaskan terkait proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas 145 MWac atau setara dengan 192 MWp yang berlokasi di Waduk Cirata, Jawa Barat dan juga langkah transformasi digital yang menjadi kekuatan PLN selama tiga tahun terakhir ini.
-
Bagaimana cara PLTA Ketenger menghasilkan listrik? Air yang sudah tertampung di kolam selanjutnya dialirkan untuk menggerakkan turbin yang kemudian menghasilkan listrik.
-
Dimana instalasi PLTS dibangun di Desa Donoharjo? Pembuatan Instalasi PLTS dilakukan di Omah Joglo Tanjung, Padukuhan Banteran.
-
Kenapa PLN bangun PLTS di IKN? Presiden Jokowi mengatakan, pembangunan PLTS ini menunjukkan keseriusan pemerintah melalui PLN dalam menyiapkan sistem kelistrikan yang andal dan berbasis pada energi ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan listrik di IKN Nusantara.
Inovasi ini tidak terlepas dari letak geografis Ponpes Wali Barokah. Sehingga pancaran sinar matahari sangat optimal. Matahari bisa menjadi sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) yang strategis.
"Ke depannya kami memiliki pemikiran menjadikan ponpes ini, sebagai wisata religi dan edukasi teknologi PLTS. Sehingga menginspirasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam penerapan Energi Baru Terbarukan (EBT)," tandas Soenarto
PLTS yang dibangun di Ponpes LDII Wali Barokah ini memiliki instalasi berukuran 40x41 meter. Aplikator PLTS di Ponpes Wali Barokah, Horisworo mengungkapkan, besarnya ruang instalasi dengan pertimbangan untuk memberikan manfaat yang lama, maka dana yang terkumpul secara gotong royong warga LDII tersebut digunakan membangun panel surya (Solar Cell) premium grade buatan Kanada.
"Harganya, termasuk peralatan penunjangnya mencapai Rp 10,1 miliar. Tapi potensi umat yang besar ini harus diwujudkan dengan membeli yang premium grade buatan Kanada. Sayang bila hanya beli buatan China yang harganya lebih murah. Tapi yang perlu dipahami mahalnya itu di depan saja. Dengan adanya garansi 25 tahun dari produsennya, jatuhnya malah lebih efisien," terangnya.
PLTS tersebut mampu menghasilkan 1 juta watt. Dan saat ini belum dioptimalkan seluruhnya, karena kebutuhan ponpes dengan 5.000 santri tersebut sudah terpenuhi.
Selain PLTS, Ponpes LDII Wali Barokah juga akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Bio Masa (PLTBM) dengan memanfaatkan sampah harian dari warga sekitar Ponpes yang jumlahnya ribuan orang.
"Dari sampah atau suatu yang dibuang bisa kita manfaatkan menjadi energi. Dengan berbekal pengalaman telah membuat PLTMB di Bandung, saya punya keinginan bisa menghadirkannya di ponpes ini. Potensi dari sampah disini sangat besar, dan bisa makin mengokohkan kemandirian energi ponpes ini," tutup Horisworo.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terungkap, Ini Sumber Energi Listrik Jadi Andalan untuk Penuhi Kebutuhan 35 Tahun ke Depan
Baca SelengkapnyaTerbentang di area seluas 200 hektare dengan lebih dari 340 ribu solar panel, PLTS terapung ini mampu memproduksi 245 juta kWh energi bersih per tahun.
Baca SelengkapnyaKapasitas tersebut cukup untuk menunjang aktivitas seluruh pelanggan baik golongan rumah rangga, tempat ibadah, industri, dan bisnis.
Baca SelengkapnyaSelama ini, pengembangan PLTS di Desa Nanggulan dilakukan menggunakan dana desa.
Baca SelengkapnyaKapasitas tersebut cukup untuk menunjang aktivitas pelanggan baik golongan rumah rangga, tempat ibadah, industri dan bisnis.
Baca SelengkapnyaKelebihan daya tidak akan terbuang, melainkan akan diserap oleh sistem kelistrikan Kalimantan.
Baca SelengkapnyaIndonesia berkesempatan menjadi tuan rumah pelaksanaan KTT WWF dan PLN IP pun siap mendukungnya.
Baca SelengkapnyaKehadiran PLTS ini akan memperkuat lembaga lokal, khususnya Badan Usaha Milik Desa.
Baca SelengkapnyaPLTS terapung terbesar se-Asia Tenggara ini memiliki kapasitas 192 megawatt peak (MWp).
Baca SelengkapnyaAda 10 megawatt listrik dioperasikan mengaliri listrik di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
Baca SelengkapnyaRasio Elektrifikasi (RE) PLN di Kaltim per Agustus 2023 telah mencapai 94,95 persen dengan Rasio Elektrifikasi total mencapai 99,99 persen.
Baca SelengkapnyaPLTS yang berada terapung di atas Waduk Cirata ini memiliki kapasitas 192 megawatt peak (MWp).
Baca Selengkapnya