Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penularan Covid-19 dari Klaster Perkantoran di Depok Meningkat Lagi

Penularan Covid-19 dari Klaster Perkantoran di Depok Meningkat Lagi Ilustrasi corona. ©2020 Merdeka.com/shutterstock

Merdeka.com - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Depok mencatat angka penambahan kasus penyebaran corona per hari mencapai 100 lebih, Selasa (1/12). Pemicunya karena tingginya pergerakan individu akibat banyaknya warga Depok yang beraktivitas lintas kota.

"Saat ini kasus rata-rata dalam pekan ini di atas 100 kasus positif. Makanya pergerakan orang yang saat ini terus meningkat tinggi terutama warga commuter, klaster perkantoran saat ini mulai meningkat kembali dan klaster keluarga. Dari keluarga mereka dari kantor menularkan kepada yang lain," kata Jubir Satgas Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, Selasa (1/12).

Disebutkan kondisi serupa juga terjadi di kota lain terutama di kawasan Jabodetabek. Dadang menuturkan, jumlah tempat tidur yang ada 664 unit. Dan saat ini sudah terisi 538 tempat tidur atau sekitar 83 persen. Jumlah itu, kata Dadang, sudah di atas standar WHO yang hanya 60 persen.

"Berdasarkan data yang ada pada kita dari jumlah tempat isolasi di rumah sakit non-ICU itu, sejumlah 664 tempat tidur dan saat ini sudah terisi 538. Artinya sudah 83 persen terisi, di atas WHO 60 persen. Demikian pula untuk ICU, dari 55 ICU saat ini terisi 41. Sekitar 74 persen. Maka dari itu sudah di atas standar WHO," tukasnya.

Pihaknya sedang mencari cara untuk mengantisipasi kekurangan tempat tidur. Yang dilakukan adalah dengan penambahan ICU dan berkoordinasi dengan rumah sakit sekitar.

"Kami mengharapkan terutama bagi orang tanpa gejala (OTG) segera menyampaikan laporan pada satgas tingkat perumahan dan kecamatan dan juga puskesmas, agar tidak terjadi perburukan. Karena jika terjadi perburukan, akan membebankan kepada kapasitas tempat tidur di rumah sakit," tambahnya.

Yang menjadi fokusnya saat ini juga adalah memisahkan antara kasus negatif dengan positif. Dengan begitu maka angka penularan dapat ditekan. "Karena klaster keluarga saat ini cukup tajam, meningkat sehingga satu-satunya cara yang dilakukan adalah memisahkan yang negatif dan positif," tukasnya.

Selain itu, pihaknya juga masih mencari tempat lain yang bisa digunakan untuk lokasi isolasi. Hanya saja Dadang belum dapat menyebutkan lokasi dimaksud. "Kami sedang ikhtiar untuk mencari satu, dua tempat di Depok. Tapi kami belum bisa memastikan kapan bisa terealisasi," ungkapnya.

Dia juga mengingatkan pentingnya menerapkan 3 M yaitu mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak. "Jadi tentunya saat ini kita masih adaptasi kebiasaan baru, transisi menuju new normal. Dan kita belum new normal. Kepada para sahabat, warga, agar tetap protokol kesehatan karena itulah yang utama. Kalau kita lihat ada sebagian warga yang kurang memperhatikan prokes, tapi banyak di antara warga yang memperhatikan prokes," tutupnya.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Usai Libur Akhir Tahun, Kasus Covid-19 di Depok Naik 200 Persen
Usai Libur Akhir Tahun, Kasus Covid-19 di Depok Naik 200 Persen

Saat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.

Baca Selengkapnya
Dampak Polusi Udara, Jumlah Penderita ISPA di Depok Meningkat Signifikan
Dampak Polusi Udara, Jumlah Penderita ISPA di Depok Meningkat Signifikan

Pemkot Depok sudah melakukan antisipasi agar kasus ISPA tak terus menanjak naik.

Baca Selengkapnya
Angka DBD di Depok Terus Naik, per Maret 2024 Tembus 723 Kasus & 2 Meninggal Dunia
Angka DBD di Depok Terus Naik, per Maret 2024 Tembus 723 Kasus & 2 Meninggal Dunia

Pasien yang meninggal diduga karena terlambat mendapat penanganan.

Baca Selengkapnya
Kasus DBD di Depok Melonjak, Ini Antisipasi Wali Kota Cegah KLB
Kasus DBD di Depok Melonjak, Ini Antisipasi Wali Kota Cegah KLB

Jumlah ini naik dua kali lipat dibanding tahun 2023. Adapun rinciannya, pada Januari 2024 sebanyak 68 kasus, Februari 119 kasus, Maret 68 kasus.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman
Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman

Peningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.

Baca Selengkapnya
Pasien DBD di Depok Melonjak 2 Kali Lipat, Mayoritas Anak-Anak
Pasien DBD di Depok Melonjak 2 Kali Lipat, Mayoritas Anak-Anak

Penderita DBD di Depok melonjak drastis di Februari hingga 119 kasus

Baca Selengkapnya
Ada Faktor Pancaroba, Ini 3 Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19 di Jakarta
Ada Faktor Pancaroba, Ini 3 Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19 di Jakarta

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
FOTO: Covid-19 Melonjak Lagi, Kasus Aktif di RI Kini Tembus 6.000 Lebih
FOTO: Covid-19 Melonjak Lagi, Kasus Aktif di RI Kini Tembus 6.000 Lebih

Kemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Melonjak di Jepang, Pemerintah Diminta Keluarkan Aturan Larangan Berlibur
Kasus Covid-19 Melonjak di Jepang, Pemerintah Diminta Keluarkan Aturan Larangan Berlibur

Kepala sebuah klinik di Tokyo, Ando Sakuro mengatakan bahwa sepuluh orang telah teruji positif setiap hari sejak akhir Juni.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Kemenkes Minta WNI Tunda Perjalanan ke Luar Negeri
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Kemenkes Minta WNI Tunda Perjalanan ke Luar Negeri

Kasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.

Baca Selengkapnya
750 Kasus DBD terjadi Kota Bogor pada Awal 2024, 4 Orang Meninggal Dunia
750 Kasus DBD terjadi Kota Bogor pada Awal 2024, 4 Orang Meninggal Dunia

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat 750 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal 2024. Dari ratusan kasus itu, empat orang meninggal dunia.

Baca Selengkapnya