Penularan Orang Tanpa Gejala Trend Baru Penyebaran Covid-19 di Sumsel
Merdeka.com - Pasien positif Covid-19 di Sumatera Selatan kembali bertambah 13 kasus sehingga menjadi 106 orang. Selain penularan melalui kontak dengan pasien, penyebaran juga melalui orang tanpa gejala (OTG) yang belum terkonfirmasi.
Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Sumsel Zen Ahmad mengungkapkan, penularan dari OTG itu kini menjadi trend terkini di provinsi itu. Terbukti itu terjadi di beberapa kasus positif yang ditemukan.
"Bisa dibilang penularan tanpa disadari akibat orang positif tanpa gejala. Ini berbahaya dibandingkan penularan kontak langsung dengan pasien," ungkap Zen, Jumat (24/4).
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Mengapa kejadian ini viral? Video penemuan tersebut dibagikan di platform Douyin (media sosial China) dan menarik perhatian publik.
Menurut dia, angka OTG di Sumsel bisa jadi cukup besar dan tanpa disadari mereka tetap berkeliaran. Di situlah diperlukan kesadaran OTG untuk memeriksakan kesehatannya agar tidak membahayakan orang lain.
"Nah, mungkin saja OTG ini ada di sekitar kita tapi kita tidak mengetahuinya," kata dia.
Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat Sumsel untuk tetap disiplin menjaga jarak, menggunakan masker jika keluar rumah, menghindari keramaian seperti pasar jika tidak penting serta rajin cuci tangan dan meningkatkan imun.
"Dengan kesadaran ini dan ditambah dengan doa bersama, maka tidak akan ada lagi penularan," ujarnya.
Sementara penularan dari kontak langsung dengan pasien positif, sejauh ini berada di Palembang, Prabumulih, dan Lubuklinggau. Gugus tugas terus menelusuri orang-orang yang kontak erat untuk dilakukan uji sampel.
"Dari 487 sampel yang diambil, 252 sampel di antaranya masih proses pemeriksaan. Mudah-mudahan tidak ada penambahan pasien positif," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnya