Penumpang bercanda bawa bom, Garuda tunda terbang ke Sabang
Merdeka.com - Candaan Albertus Agung (32) membuat satu penerbangan Garuda Indonesia di Kualanamu, Deli Serdang, Sumut, sempat tertunda, Jumat (17/3). Para penumpang pun terpaksa diturunkan dari pesawat karena pria asal Depok, Jawa Barat, itu bercanda mengaku membawa bom.
Branch Communication & Legal Manager Bandara Kualanamu Wisnu Budi Setianto memaparkan, Albertus merupakan calon penumpang pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 7112 jurusan Kualanamu-Sabang. Saat bercanda dia sudah berada di pesawat bersama penumpang lain.
Albertus diamankan sekitar pukul 08.50 WIB. "Yang bersangkutan diamankan karena bercanda mengatakan bom dalam tas ransel warna hitam yang dibawanya ketika berada di dalam pesawat," jelas Wisnu.
-
Siapa yang terbang ke Jakarta? 'Puji Tuhan, Selasa malam rapat pleno KPU Papua Pegunungan selesai dilaksanakan walaupun banyak yang mengajukan keberatan dan kami bersama komisioner KPU Papua berangkat dan setibanya di Jakarta akan langsung mengikuti rapat pleno di KPU RI,' kata Theodorus Kossay.
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
-
Bagaimana Kopassus menyelamatkan penumpang Garuda Indonesia 206? Operasi ini mulai bergerak pukul 03.00 pagi, mereka mengendap-endap mendekati pesawat dan masuk melalui beberapa bagian pintu pesawat. Seluruh pembajak langsung ditembak di tempat. Seluruh sandera selamat.
-
Apa permintaan para pembajak pesawat Garuda Indonesia 206? Selain meminta pembebasan anggota Komando Jihad, mereka juga meminta uang sebesar 1,5 juta USD.
-
Siapa yang memiliki mobil bernama Garuda? Ilmuwan ini memiliki kendaraan kesayangannya. Bahkan ia menamai kendaraan tersebut sebagai Garuda.
-
Pesawat apa yang Prabowo naiki? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16.
Awak pesawat tidak mau mengambil risiko dan menganggap situasi itu serius. Mereka melaporkan ucapan Albertus kepada petugas Avsec atau keamanan bandara. Laki-laki itu bersama barang bawaan pun diturunkan dari pesawat.
"Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, seluruh penumpang diturunkan dan bagasi diperiksa ulang Avsec," jelas Wisnu.
Akibat kejadian itu, pesawat mengalami penundaan sekitar 1 jam. Para penumpang kecuali Albertus, diterbangkan setelah petugas memastikan kondisi sudah aman.
Sementara Albertus diserahkan ke Otoritas Bandara Wilayah II. "Dia masih dimintai keterangan dan mempertanggungjawabkan perbuatannya. Yang bersangkutan gagal terbang ke Sabang," pungkas Wisnu.
Candaan membawa bom ini sudah kesekian kali terjadi di Bandara Kualanamu. Sejumlah calon penumpang gagal terbang gara-gara mengucapkan kata bom yang memicu kekhawatiran dan memaksa semua pihak tidak mengambil risiko. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Juanda, Sisyani Jaffar pun membenarkan soal adanya ulah penumpang bercanda membawa bom.
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian itu, jadwal keberangkatan tertunda hingga 5 jam.
Baca SelengkapnyaPetugas keamanan langsung melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap pesawat dan penumpang.
Baca SelengkapnyaPihak maskapai bersama tim keamanan melakukan investigasi dan didapat fakta bahwa gurauan ancaman bom berasal seorang penumpang.
Baca SelengkapnyaGaruda Indonesia mengakui pesawat Boeing B747-400 mengalami masalah mesin sehingga muncul percikan api.
Baca SelengkapnyaPihak Lion Air tetap akan memberikan kompensasi kepada para penumpang atas kejadian gagal berangkat karena kendala teknis tersebut.
Baca SelengkapnyaMesin pesawat Boeing 737-500 Trigana Air dengan kode penerbangan IL237 terbakar pada Selasa (5/11).
Baca SelengkapnyaKunto Aji menaiki pesawat Garuda dengan rute Jakarta-Pekanbaru. Pesawat tersebut berangkat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta pukul 11.50 WIB.
Baca SelengkapnyaJemaah haji kloter enam akhirnya diterbangkan dengan dua kali penerbangan dengan pesawat lebih kecil.
Baca SelengkapnyaMengenai kronologi kecelakaan, otoritas di Kementerian Perhubungan masih mengumpulkan informasi mengenai kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaPihak Garuda Indonesia menjelaskan terjadi kendala teknis pada mesin pesawat.
Baca Selengkapnya