Penumpang Domestik di Bandara Ngurah Rai Turun 30 Persen, Diduga akibat Kasus Omicron
Merdeka.com - Kedatangan penumpang domestik di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, pada Februari 2022 turun sekitar 30 persen bila dibandingkan Januari 2022 dan Desember 2021. Selain memang masuk periode low season, peningkatan kasus Covid-19 varian Omicron diduga turut memengaruhi kondisi ini.
Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Taufan Yudhistira mengatakan, untuk saat ini rata-rata penumpang yang datang antara 7 ribu hingga 8 ribu orang per hari di Terminal Kedatangan Domestik.
"Penurunan paling antara 20 sampai 30 persen. Yang pasti antara 7 ribu sampai 8 ribu, dibandingkan dengan Januari dengan Desember, itu memang turun," kata Taufan saat ditemui di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (11/2).
-
Kenapa okupansi hotel di Bali diprediksi tinggi? Tingkat okupansi Hotel jaringan HIG diprediksi tertinggi di region Bali dimana Bali menjadi destinasi pilihan wisatawan menghabiskan Libur panjang Idul Fitri 1445H.
-
Apa yang terjadi di Bali? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Siapa yang mengalami masalah kesehatan di Bali? Pongki menjelaskan bahwa keputusan tersebut juga dipengaruhi oleh kondisi kesehatan istrinya. 2 Sophie mengalami masalah kesehatan, namun setelah pindah ke Bali, kesehatannya sangat membaik dan kini sudah pulih sepenuhnya.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa jumlah pemudik tahun ini meningkat? 'Dibanding tahun lalu, jumlah pemudik tahun ini naik sekitar 55%. Jumlah kendaraan juga meningkat drastis, sementara kapasitas jalan tidak banyak bertambah,' ujar Slamet dalam paparannya di Hotel Grand Kemang, Jaksel, Selasa (2/4).
-
Mengapa harga tiket pesawat lebih murah di Januari? Pada periode tersebut, banyak maskapai penerbangan menawarkan penawaran menarik karena penurunan jumlah penumpang.
Landai di Awal Tahun
Ia menyebutkan, selama beberapa hari terakhir ini jumlah penumpang domestik menurun dan landai. Penurunan ini kemungkinan karena awal tahun memang low season ditambah tingginya kasus Covid-19 akibat kemunculan varian Omicron.
"Penumpang itu, memang landai dan juga tentunya karena adanya informasi terkait peningkatan jumlah positif Covid-19. Mungkin traffic-nya itu turun, tapi memang biasanya awal tahun itu penumpang memang landai," ujarnya.
"Iya tentunya atas data itu (tinggi kasus omicron) juga. Masyarakat atau calon penumpang mungkin membatalkan penerbangannya, bisa jadi seperti itu," sambungnya.
Penumpang domestik yang datang ke Pulau Dewata masih didominasi dari Jakarta, Surabaya, dan Makassar. Ia memprediksi, turunnya penumpang domestik akan terus terjadi dan kemungkinan bila mendekati liburan sekolah dan Lebaran Idhul Fitri akan kembali naik.
"Iya, kita lihat nanti paling sekitar menjelang Lebaran kemudian menjelang liburan anak sekolah itu pasti sudah mulai ada peningkatan," tutup Taufan.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada dua faktor yang menjadi penyebab jumlah penumpang pesawat dan kapal menurun.
Baca SelengkapnyaJumlah Penumpang Pesawat Domestik Turun Pada Maret 2024, Ternyata Ini Penyebabnya
Baca SelengkapnyaBandara I Gusti Ngurah Rai pada semester pertama 2024 mencatatkan 11.259.019 penumpang dan 68.202 pergerakan pesawat.
Baca SelengkapnyaDari total penumpang di tahun 2023, terdiri atas 9.918.236 penumpang domestik dan 11.533.185 penumpang internasional.
Baca SelengkapnyaBandara I Gusti Ngurah Rai juga mencatat ada 6.736 pergerakan pesawat selama periode libur natal dan tahun baru.
Baca SelengkapnyaJumlah penumpang akan meningkat di Bulan Desember 2024 dengan adanya Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Baca SelengkapnyaAmalia menyebut, turis asing yang berkunjung ke Indonesia pada November 2023 didominasi asal Malaysia sebesar 15,45 persen.
Baca SelengkapnyaSecara tahunan jumlah wisman yang datang ke Indonesia mengalami kenaikan 52,76 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca SelengkapnyaJumlah kunjungan wisman meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2022.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca Selengkapnya