Penumpang Lion Air makin emosi, pejabat Angkasa Pura dimaki-maki
Merdeka.com - Penumpang Lion Air yang tak kuasa menahan emosi lantaran ditelantarkan oleh pihak maskapai, akhirnya meluapkan kemarahannya di Terminal Tiga Bandara Soekarno-Hatta. Salah satu penumpang adu mulut dengan Direktur Operasional Angkasa Pura II, Djoko Murjatdmojo.
Dari pantauan merdeka.com, salah satu penumpang nampak bringas saat menyampaikan keluhannya. Dengan nada tinggi dan emosi meluap-luap, para penumpang memaki Djoko.
"Mana pertanggungjawaban pihak Lion Air ke kami, ini kami dipindahkan dari terminal satu ke terminal tiga mereka bilang pasti uang tiket akan dikembalikan," kata salah satu penumpang kepada Djoko, di Terminal Tiga, Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Jumat (20/2).
-
Siapa pemilik Lion Air Group? Melansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu. Sosok Rusdi Kirana selama ini dikenal sebagai pemilik maskapai dengan biaya murah, Lion Air Group.
-
Siapa yang bertanggung jawab untuk merawat pesawat Lion Air? Sebagai contoh Batik Air, perhitungan dan perencanaan perawatan yang cermat merujuk kepada Maintenance Program Batik Air yang disahkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
-
Kapan Lion Air melakukan perawatan pesawat? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Kapan Garuda Indonesia mengalami delay terbaru? Terbaru kelompok terbang (kloter) 15 Embarkasi Makassar yang mengalami delay atau keterlambatan hingga tujuh jam.
-
Bagaimana Garuda Indonesia selesaikan masalah delay? Ketua DPW Partai Amanat Nasional Sulsel ini mengungkapkan sampai saat ini ada empat penerbangan jemaah haji menggunakan Garuda Indonesia yang mengalami delay. Ia menagih komitmen Garuda Indonesia untuk menyelesaikan masalah tersebut.
-
Bagaimana Lion Air berkembang? “Kemampuan beradaptasi Rusdi telah membantunya dengan baik dalam bisnis penerbangan yang bergejolak,“ tulis Forbes.com dikutip di Jakarta, Jumat (18/8). Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
Merasa terdesak, Djoko pun menjawab pertanyaan penumpang dengan meminta untuk tenang. Bahkan dia mengatakan bahwa persoalan ini merupakan tanggung jawab Lion Air.
"Tolong jangan bikin suasana makin panas. Harusnya dari pihak pesawat (Lion Air) yang bertanggung jawab, ini kita sedang mencari solusi ini," jawab Djoko.
Djoko mengklaim, pihaknya sudah membantu penumpang. Dari pengakuannya, pihaknya sudah memberi makan penumpang yang menginap lantaran jadwal penerbangan amburadul.
"Kita sudah bantu, kita kasih makan penumpang yang menginap di bandara ini. Jadi tolong saling mengerti," tambahnya.
Setelah perdebatan berlangsung panas, Djoko pun meninggalkan penumpang yang berbondong-bondong mengerumuninya. Mendengar pernyataan Djoko, salah satu penumpang wanita membantah pernyataan Djoko yang mengatakan memberikan makanan kepada penumpang.
"Dia bilang pihak angkasa pura memberi makan penumpang, mana? Enggak ada," teriak penumpang wanita itu.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak Lion Air tetap akan memberikan kompensasi kepada para penumpang atas kejadian gagal berangkat karena kendala teknis tersebut.
Baca SelengkapnyaCuaca Buruk, Lion Air Batal Mendarat di Aceh dan Kembali ke Bandara Kualanamu
Baca SelengkapnyaPegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kena semprot TNI usai melempar umpatan ketika ditegur masuk jalur TransJakarta
Baca SelengkapnyaKesulitan keuangan yang menerpa MYAirline terjadi setelah CEO maskapai tersebut Rayner Teo mengajukan pengunduran dirinya minggu lalu.
Baca SelengkapnyaPetugas keamanan langsung melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap pesawat dan penumpang.
Baca SelengkapnyaKunto Aji menaiki pesawat Garuda dengan rute Jakarta-Pekanbaru. Pesawat tersebut berangkat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta pukul 11.50 WIB.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR kritik pelayanan dan fasilitas buruk di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca Selengkapnya'Saya suami istri, dimintai ongkos Rp500.000 buat berdua. Padahal biasanya cuma Rp100.000."
Baca SelengkapnyaPesawat Super Air Jet mengalami kerusakan atau muncul dari salah satu panel di ruang kokpit.
Baca SelengkapnyaBatik Air menjadi sorotan karena pilot dan co-pilot tertidur saat mengemudikan pesawat.
Baca SelengkapnyaPencopotan ini dilakukan saat perombakan jajaran direksi Angkasa Pura II.
Baca Selengkapnya