Penumpang terlantar karena bus mogok, Dishub Solo kerahkan 6 bus
Merdeka.com - Aksi mogok angkutan yang terjadi di Solo dan beberapa kabupaten di sekitarnya Rabu (19/11) pagi, membuat ribuan penumpang terlantar. Untuk mengangkut penumpang terutama pelajar tersebut Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo mengerahkan 6 bus.
"Sejak pukul 5.30 WIB pagi kita sudah menerjunkan 6 bus plat merah untuk menyisir para pelajar. Kasihan mereka yang akan berangkat sekolah," ujar Kepala Dishubkominfo saat dihubungi merdeka.com.
Menurut Herman, 6 bus tersebut selama sehari ini akan di kerahkan untuk mengangkut penumpang BST koridor 1 dan 2. Koridor 1 jurusan Kartasura-Bandara-Slamet Riyadi-Palur dan Koridor 2, jurusan Kartasura-Solo Balapan-Palur. Herman mengatakan 6 bus tersebut akan diterjunkan selama masih ada pemogokan.
-
Bagaimana sopir angkot menunjukkan kemarahannya? Merasa tak terima ditegur, sopir angkot pun lantas melayangkan pukulan kepada pemotor tersebut. Terlebih ia sadar bahwa aksinya itu telah direkam kamera.
-
Siapa saja yang naik angkot? Seringkali, para ibu-ibu naik angkot saat pergi atau pulang dari berbelanja di pasar.
-
Apa yang dilakukan sopir angkot saat ditegur? Sopir yang mengemudikan angkot berwarna biru itu tak terima laju kendaraanya tiba-tiba dihentikan oleh pemotor tersebut.'Mau kemana bos?,' ucap pemotor'Kenapa hah? Kenapa? Yang lain lewat lewat aja kenapa lu?' timpa sopir angkot.
-
Kenapa sopir angkot marah saat ditegur? Sopir yang mengemudikan angkot berwarna biru itu tak terima laju kendaraanya tiba-tiba dihentikan oleh pemotor tersebut.'Mau kemana bos?,' ucap pemotor'Kenapa hah? Kenapa? Yang lain lewat lewat aja kenapa lu?' timpa sopir angkot.
-
Siapa yang ditegur sopir angkot? Peristiwa itu diketahui terjadi di Jalan Baru Puspanegara Citeureup, Kabupaten Bogor belum lama ini. Pemotor itu awalnya hendak menegur dengan sedikit sindiran, namun mendapat reaksi tak terduga dari sopir angkot tersebut.
-
Siapa yang ikut terdampak fenomena bus telolet di Tangerang? “Wah ini sih nggak bener, nggak bener bocah-bocah rame banget asli (mengejar bus telolet di jalan),“ kata pengguna jalan yang merekam ramainya anak-anak di jalan, sembari menuliskan kata meresahkan.
Terpisah, Kepala Unit Pelayanan Perhubungan Wilayah Surakarta, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dinhubkominfo) Provinsi Jawa Tengah, Joko Widodo memastikan, angkutan bus di wilayah Solo, Karanganyar dan Sragen atau bus AKDP aman, hingga siang belum ada pemogokan.
"Ini sementara masih aman. Kita menunggu sikap Wali Kota terhadap aksi yang dilakukan organda," katanya.
Terkait aksi pemogokan yang terjadi Rabu pagi, dia memastikan tidak terlalu berpengaruh. Penumpang yang terlantar bisa diangkut dengan kendaraan dari Dishubkominfo dan TNI serta Polri. Meski tak seluruh armada melakukan mogok operasional, namun kondisi tersebut cukup membuat masyarakat bingung.
"Saya ini dari Sragen mau ngantor di Solo. Tadi naik bus Sragen-Solo masih ada. Setelah turun di Panggung Jebres mau naik BST (Batik Solo Trans) kok nggak ada. Saya terpaksa ngojek ke kantor," ujar Anna Marita, karyawan sebuah hotel di Solo.
Dia menyayangkan kenaikan harga BBM yang gegabah dilakukan pemerintah. Sebab imbasnya tidak pernah diperhitungkan. Seperti kenaikan tarif angkutan, harga kebutuhan dan lain-lain.
"Saya tadi dari Sragen ke Solo sudah naik seribu. Terus ini naik ojek juga mahal Rp 15 ribu. Saya minta kenaikan ini ditinjau kembali. Kalau tidak rakyat yang akan sengsara.
Pantauan merdeka.com di sejumlah titik halte memang terjadi penumpukan penumpang. Di sejumlah halte di Jebres banyak yang membatalkan perjalanannya. Sejumlah pedagang yang akan ke pasar juga memilih pulang.
Sementara itu di Terminal Tirtonadi, sejumlah bus AKAP dan AKDP masih terlihat beroperasi. Sementara bus-bus tujuan pendek, seperti Sukoharjo, Wonogiri, Boyolali, Klaten, Karanganyar dan Sragen, sudah melakukan mogok sejak pukul 05.30 WIB.
Anton kru bus jurusan Solo-Boyolali mengaku ikut mogok sebagai solidaritas teman-temannya. Ia juga tak mau beroperasi karena BBM naik harganya.
"Kalau saya tetap jalan kan harus menaikkan harga tiket. Nanti kalau diprotes gimana," keluhnya.
Sementara itu di Sukoharjo dan Wonogiri, ratusan penumpang terutama pelajar diangkut dengan truk polisi dan tentara. Mobil patroli lalu lintas bak terbuka pun digunakan untuk mengangkut mereka. Tak hanya itu, polisi yang bertugas bahkan menitipkan para penumpang ke mobil-mobil pribadi yang melintas.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi yang dilakukan oleh para awak angkutan dilakukan karena sejumlah persoalan yang terjadi di lapangan.
Baca SelengkapnyaKecelakaan terjadi di ruas jalan Tol Solo-Ngawi, Jawa Timur
Baca SelengkapnyaSudah lebih dari enam jam lalu lintas di jalan arteri Kabupaten Bekasi tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.
Baca SelengkapnyaBuat eksperimen sosial, aksi sopir bus bantu orang yang kesusahan ini tuai pujian.
Baca SelengkapnyaKronologi kejadian diawali cekcok karena dua kernet tidak terima antrean BBM diserobot korban.
Baca SelengkapnyaSejumlah warga, khususnya pengguna sepeda motor, terpaksa selap-selip di antara truk-truk besar untuk menembus kemacetan.
Baca SelengkapnyaRombongan itu diketahui hendak berwisata menuju ke Gunung Kidul, Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaMenurut Djoko, pengawasan terhadap bus pariwisata masih perlu diperketat dan harus ada sanksi bagi perusahaan bus yang lalai terhadap tertib administrasi.
Baca SelengkapnyaBus membawa rombongan yang hendak pulang dari acara kampanye di Gelora Bung Karno (GBK).
Baca SelengkapnyaBus membawa rombongan kader Hanura berjumlah 18 orang, yang hendak pulang dari acara kampanye Ganjar-Mahfud MD di GBK
Baca Selengkapnya"6 meninggal dunia sudah di RSI Weleri, 1 terjepit (MD) kondektur dalam proses evakuasi," ujar Kombes Pol Satake
Baca Selengkapnya"Si sopir sempat berhenti jalan kaki, terus mondar-mandir untuk ngilangin ngantuk terus naik lagi."
Baca Selengkapnya