Penusuk Sopir Taksi Online Mengaku Membegal Karena Terbelit Utang Rp1,5 Juta
Merdeka.com - Polisi meringkus satu dari dua pelaku perampokan dan penganiayaan pengemudi taksi online di Palembang. Pelaku, Marmada Saputra Jaya alias Yayang (21) berdalih membegal untuk membayar utang Rp1,5 juta.
Kepada petugas, tersangka mengaku tidak punya cara lain untuk mendapatkan uang untuk membayar utang yang selalu ditagih temannya. Dia pun mengajak BS (DPO) melakukan aksi kejahatan dengan merampok sopir taksi online.
"Jika saya dapatkan mobil itu saya bisa bayar utang Rp1,5 juta," ungkap tersangka Marmada di Mapolrestabes Palembang, Selasa (12/11).
-
Apa yang dilakukan pelaku penipuan terhadap mobil korban? Terduga pelaku bahkan membawa paksa kendaraan milik RAW.
-
Kenapa pelaku membunuh driver taksi online? “Saya tulang punggung keluarga, setelah bapak dipenjara tersangkut kasus pidana ganjal ATM di Yogya. Ibu juga bingung minta saya untuk biayai kuliah adik yang di Bandung,“ kata Baaghastian.
-
Kenapa motor jadi incaran pencuri? 'Warga harus menjaga betul keamanan kendaraan bermotornya terutama roda dua yang sering menjadi incaran para pelaku curanmor. Tetap waspada dan selalu parkir sepeda motor di tempat parkir yang benar dan gunakan kunci pengaman tambahan,' Kapolres Banjar AKBP Ifan Hariyat di Martapura, Kabupaten Banjar, Rabu (19/6).
-
Bagaimana mobil digunakan untuk hal yang tidak wajar? Berikut adalah beberapa contoh mobil yang dipaksa untuk bekerja ekstra dengan hal-hal yang tidak sewajarnya, seperti yang dilansir dari berbagai sumber pada Rabu (19/06/2024).
-
Mengapa para perampok memilih kereta api sebagai target? Perampokan ini dilakukan dengan baik tanpa menggunakan senjata api. Peristiwa 8 Agustus 1963: Terjadinya Perampokan Besar dalam Kereta di Inggris Pencurian Terbesar dalam Kereta di Inggris pada tahun 1963, yang dikenal sebagai “The Great Train Robbery,“ merupakan salah satu peristiwa kriminal paling ikonik dan dramatis dalam sejarah Inggris. Di malam tanggal 8 Agustus 1963, sekelompok pencuri profesional dengan keterampilan tinggi berhasil melancarkan aksi mengagumkan mereka dengan merampok kereta milik Royal Mail yang mengangkut sejumlah besar uang tunai.
-
Kenapa pelaku mengincar korban? “Pelaku pertama kali melihat korban saat turun dari bus Bintang Timur di Jalan Urip Sumoharjo. Dari situ, kedua pelaku berboncengan dan membuntutinya hingga di depan rumah dan langsung menarik tas korban,“ ujarnya saat di Mapolsek Rappocini Makassar, Senin (22/1).
Dia mengatakan, mobil itu adalah sasarannya dan pengemudinya direncanakan dibunuh untuk menghilangkan jejak. Mereka pun meminjam ponsel seseorang yang memiliki aplikasi pemesanan taksi online.
"Kami minta dijemput di Lorong Garuda II dan diantar ke Way Hitam. Sengaja tengah malam karena sudah sepi," kata dia.
Ketika mobil korban tiba, tersangka langsung duduk di bangku samping sopir, sementara temannya di bangku tengah. Mereka sudah menyiapkan pisau untuk menghabisi korban.
Korban Dihujani 27 Tusukan
Begitu hampir mendekati tujuan, tersangka pindah ke bangku belakang. Ketika itulah, mereka menghujani korban dengan pisau hingga 27 tusukan.
Namun, aksi perampokan gagal lantaran korban berteriak dan keluar dari mobil. Kedua pelaku pun langsung kabur tanpa mendapatkan barang yang direncanakan.
"Saya langsung pulang buat kabur. Lagi beres-beres datang polisi," kata dia.
BS Jadi Buron
Kasatreskrim Polrestabes Palembang Kompol Yon Edi Winara mengatakan, BS telah ditetapkan sebagai DPO. Cepat atau lambat, pelaku dapat ditangkap dan diultimatum akan ditembak jika melakukan perlawanan.
"Petugas masih di lapangan mengejar BS, secepat mungkin kami ringkus," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Nova Hadinata (37) kritis usai ditusuk dua penumpangnya, Senin (11/11) pukul 23.20 WIB. Peristiwa itu terjadi bermula korban menggunakan mobil Calya BG 1430 EG warna abu-abu menjemput kedua pelaku di Lorong Garuda, 7 Ulu, Palembang. Mereka minta diantar ke Jalan Tanah Merah III, Kelurahan Way Itam, Pakjo, Palembang.
Begitu hampir tiba di tempat tujuan, kedua pelaku langsung menghujamkan senjata tajam ke tubuh korban. Akibatnya, korban mengalami 27 tusukan dan kritis di rumah sakit. Luka korban mayoritas berada di kepala, leher dan pundak.
Kemudian, korban keluar dari mobilnya dan berteriak minta tolong. Warga yang mendengar langsung mengevakuasi korban ke RS Siti Khodijah Palembang. Sementara kedua pelaku langsung melarikan diri dengan tangan kosong.
Kurang dari enam jam setelah menerima laporan, Satreskrim Polrestabes Palembang menangkap salah satu tersangka, bernama Marmada Saputra Jaya alias Yayang (21) di kediamannya di Lemabang, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang. Dia bermaksud kabur karena telah menyiapkan bekal pakaian.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku sehari-hari berprofesi sebagai petugas keamanan telah diamankan kepolisian.
Baca SelengkapnyaPelaku tak tahan emosi karena kesal dinasihati dan direndahkan
Baca SelengkapnyaSeorang pria meracuni sopir taksi online hingga tewas. Dia melakukan kejahatan itu untuk menguasai mobil korban demi mendapatkan biaya kuliah anaknya.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku sedang pusing mencari uang untuk membiaya kuliah adiknya beserta biaya kebutuhan hidup untuk orangtuanya.
Baca SelengkapnyaPolisi menetapkan sopir taksi online inisial C (29) sebagai tersangka pemerasan penumpang Rp100 juta.
Baca SelengkapnyaPenusukkan tersebut diduga dilatarbelakangi upaya pembegalan atau perampasan mobil.
Baca SelengkapnyaTernyata, pelaku pencuri ban mobil di ITC Cempaka Emas dan RSUD Koja adalah sopir taksi online
Baca SelengkapnyaKeduanya ditetapkan sebagai tersangka dengan Pasal 365 ayat 2 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan.
Baca SelengkapnyaPolisi masih memburu satu terduga pelaku pembunuhan DDY.
Baca SelengkapnyaPenangkapan terhadap pelaku dilakukan di Jakarta setelah polisi berkoordinasi dengan Grab.
Baca SelengkapnyaTiga orang berhasil diringkus polisi, satu orang masih buron
Baca SelengkapnyaBarang berharga korban berupa ponsel dan uang dirampas pelaku, sementara sepeda motornya berhasil dipertahankan setelah kuncinya dibuang secara diam-diam.
Baca Selengkapnya