Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penutupan lokalisasi di Malang terkesan dipaksakan

Penutupan lokalisasi di Malang terkesan dipaksakan Ilustrasi Prostitusi. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Belum genap sepekan tujuh lokalisasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, ditutup. Muncul perlawanan dari kelompok mucikari yang menamakan diri, Koalisi Mucikari Bersatu (KMB). Mereka menyampaikan lima pernyataan sikap atas penutupan yang dianggap terlalu dipaksakan.

Mereka dirugikan karena ladang mencari nafkahnya yang sudah bertahun-tahun ditutup begitu saja, tanpa penyelesaian jelas.

Ada lima pernyataan sikap yang disampaikan oleh KMP, yakni menolak penutupan lokalisasi tanpa solusi, menolak adanya diskriminasi terkait perizinan alihfungsi menjadi sentra hiburan (kafe, penginapan dan lain-lain), menagih janji bupati terkait program pemberdayaan PSK dan bantuan alat kerja pada PSK, Bupati harus mengevaluasi SKPD yang melakukan pelatihan secara asal-asalan, dan meminta DPRD Kabupaten Malang turut memperjuangkan nasib mereka sebagai warga Kabupaten Malang.

Orang lain juga bertanya?

"Kalau PSK (Pekerja Seksual Komersial) bisa mencari lokasi lain dengan cepat, tapi mucikari dan profesi lain yang bergantung pada kegiatan di lokalisasi. Penutupan itu tanpa persiapan," kata Nasip Hermanto, Koordinator KMB, Jumat (28/11).

Program yang dilaksanakan seperti pemberian keterampilan, menurut dia hanya formalitas. Materi keterampilan hanya diberikan sekitar dua jam yang tidak akan memberikan dampak signifikan, apalagi pendapatan baru bagi penghuni lokalisasi. Bantuan peralatan yang pernah dijanjikan, menurut pengakuan mereka, juga tidak ada.

Tujuh lokalisasi yang beroperasi di wilayah Kabupaten Malang, terhitung Senin, 24 November 2014 ditutup. Ketujuh lokalisasi itu meliputi lokalisasi Suko (Kecamatan Sumberpucung), Slorok (Kromengan), Kebobang (Wonosari), Girun (Gondanglegi), Kalikudu (Pujon), Embong Miring (Ngantang) dan Pulau Bidadari (Sumbermanjing Wetan). Total ada 308 PSK penghuni panti dan 90 mucikari yang harus menghentikan profesinya.

Sutiah dari Lembaga Pengkajian dan Kemasyarakatan Pembangunan (LPKP) melihat adanya kesan dipaksakan dalam kasus penutupan tersebut. Karena belum adanya kesiapan dari pemerintah, khususnya soal dana kompensasi. Kementerian Sosial (Kemensos) menjanjikan dana kompensasi itu, namun hingga hari penutupan dana belum turun.

"Karena sudah mengagendakan penutupan, meski dana belum turun, sesuai jadwal akhirnya tetap ditutup juga kayaknya," ujarnya.

Hal serupa juga disampaikan oleh Iwan Subagio dari LSM Paramitra. Tahapan penutupan tidak sesuai dengan desain seharusnya. Sehingga banyak pihak tidak siap menghadapi keputusan tersebut, terutama para PSK dan Mucikari.

"Sepertinya hanya ditutup saja, tanpa persiapan matang. Kalau tidak siap justru akan timbul persoalan baru, terutama urusan penyebaran penyakitnya," kata manager project HIV/AIDS ini. (mdk/mtf)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menelusuri Gang Royal, Tempat Esek-Esek yang Kini Dibongkar
Menelusuri Gang Royal, Tempat Esek-Esek yang Kini Dibongkar

SK yang bekerja di dalam gang yang bangunannya tengah dirobohkan itu disebut 'anak dalam'.

Baca Selengkapnya
Razia Lokalisasi Danau Tempe Baru Dilakukan Padahal Sudah Diadukan 1,5 Bulan Lalu, Ini Dalih Satpol PP
Razia Lokalisasi Danau Tempe Baru Dilakukan Padahal Sudah Diadukan 1,5 Bulan Lalu, Ini Dalih Satpol PP

Saat ditanya kapan proses penutupan resmi lokalisasi itu dilakukan, Satpol PP Denpasar akan mencari bukti-bukti kuat.

Baca Selengkapnya
Marak PSK Mangkal di Bekas Lokalisasi Gunung Sampan Situbondo Bukan Warga Lokal, Ini Sosoknya
Marak PSK Mangkal di Bekas Lokalisasi Gunung Sampan Situbondo Bukan Warga Lokal, Ini Sosoknya

Tujuh pekerja seks terjaring razia di bekas lokalisasi Gunung Sampan Situbondo bukan warga lokal. Ini sosoknya.

Baca Selengkapnya
Cerita Pahit Lusi Korban TPPO di Negeri Jiran, Disekap Berbulan-Bulan dan Kerja Tanpa Digaji
Cerita Pahit Lusi Korban TPPO di Negeri Jiran, Disekap Berbulan-Bulan dan Kerja Tanpa Digaji

Cerita korban TPPO Disekap Berbulan-Bulan dan Kerja Tanpa Digaji

Baca Selengkapnya
Miras dan Kondom Warnai Penggusuran Gang Royal
Miras dan Kondom Warnai Penggusuran Gang Royal

Anak di bawah umur pernah dijadikan budak prostitusi di kawasan Gang Royal.

Baca Selengkapnya
Potret Lokasi Prostitusi Terkenal di Jambi Digerebek Polisi, Ada Wanita Asal Bekasi dan Jabar
Potret Lokasi Prostitusi Terkenal di Jambi Digerebek Polisi, Ada Wanita Asal Bekasi dan Jabar

Diketahui untuk tempat lokalisasi Pucuk tersebut sudah ditutup oleh pemerintah daerah Kota Jambi pada tahun 2014 lalu. Namun sampai saat ini masih ada aktivitas

Baca Selengkapnya
69 Warga Karawang Hilang Kontak dan Disiksa saat Kerja di Luar Negeri
69 Warga Karawang Hilang Kontak dan Disiksa saat Kerja di Luar Negeri

Kasus PMI Non Prosedural ini kerap terjadi karena iming-iming keberangkatan yang mudah, tidak membutuhkan pelatihan dan kompetensi bidang.

Baca Selengkapnya
Menelusuri Sarang Prostitusi di Gang Royal, Bilik Asmara dan Cafe Remang-Remang Kini Rata dengan Tanah
Menelusuri Sarang Prostitusi di Gang Royal, Bilik Asmara dan Cafe Remang-Remang Kini Rata dengan Tanah

Petugas membongkar puluhan kafe dan bilik kamar yang biasa digunakan untuk bercinta.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Polisi Gerebek Pesta Seks di Hotel Kawasan Semanggi Jaksel Bikin Kaget Pelaku
Detik-Detik Polisi Gerebek Pesta Seks di Hotel Kawasan Semanggi Jaksel Bikin Kaget Pelaku

Selain itu, Bintoro mengungkap jika bisnis pesta seks ini dijalankan oleh para sindikat.

Baca Selengkapnya
156 Bangunan Liar di Gang Royal Terindikasi Prostitusi Dibongkar Tanpa Relokasi
156 Bangunan Liar di Gang Royal Terindikasi Prostitusi Dibongkar Tanpa Relokasi

Penertiban dilakukan karena banyaknya bangunan di kawasan tersebut yang tidak memiliki izin

Baca Selengkapnya
Warga Geruduk Kontrakan Diduga Tempat Prostitusi di Tengah Pemukiman
Warga Geruduk Kontrakan Diduga Tempat Prostitusi di Tengah Pemukiman

Polisi tengah melakukan pengawasan ketat agar prostitusi tak kembali terjadi.

Baca Selengkapnya
Bukannya Berlibur, WNA Asal Uganda dan Bali Malah jadi PSK Bertarif Rp6 juta/Jam
Bukannya Berlibur, WNA Asal Uganda dan Bali Malah jadi PSK Bertarif Rp6 juta/Jam

Ketiganya menggunakan visa izin tinggal dan bekerja saat memasuki Bali.

Baca Selengkapnya