Penyakit misterius bocah di Bali diduga arbovirus
Merdeka.com - Lima bocah di Kabupaten Jembrana, Bali, menderita penyakit misterius. Pihak RSUD Negara di Jembrana menduga munculnya penyakit 'misterius' yang mengakibatkan terjadinya infeksi otak itu diduga merupakan arbovirus.
Namun untuk kepastiannya, pihak RSUD Negara masih menunggu hasil pemeriksaan cairan serebrospinal atau contoh darah pasien dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali. Kelima anak yang terserang penyakit ini masuk ke RSUD Negara mulai seminggu belakangan ini, namun baru terungkap oleh publik.
Direktur RSUD Negara dr I Made Dwipayana mengatakan, dari hasil diagnosa dua dokter spesialis, sesuai dengan gejalanya, diduga penyakit yang dialami lima bocah tersebut adalah arbovirus.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Mengapa demam anak tidak selalu berbahaya? Demam umumnya merupakan reaksi alami tubuh terhadap infeksi yang sedang berlangsung. Dalam banyak kasus, demam dapat membantu tubuh melawan virus atau bakteri. Namun, jika suhu tubuh anak melebihi 39 derajat Celsius atau jika disertai dengan gejala serius seperti kesulitan bernapas, ruam, atau kejang, maka penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
-
Bagaimana tubuh orang tertentu dapat terhindar dari Covid-19? 'Ini adalah kesempatan yang sangat unik untuk melihat bagaimana respons kekebalan pada orang dewasa tanpa riwayat COVID-19 sebelumnya, dalam pengaturan di mana faktor-faktor seperti waktu infeksi dan komorbiditas dapat dikendalikan,' kata ahli biologi sistem kuantitatif Rik Lindeboom, yang kini berada di Netherlands Cancer Institute.
-
Mengapa anak-anak yang belum divaksinasi berisiko tinggi terkena gondongan? Anak-anak yang belum menerima vaksinasi untuk mencegah gondongan berisiko tinggi terinfeksi penyakit ini.
"Kita sudah mempelajari gejalannya dan mengarah ke arbovirus," kata dr I Made Dwipayana, di Jembrana, Bali, Kamis (22/1).
Namun demikian, tak semua bocah itu mengidap arbovirus. "Tidak semuanya sih, baru satu saja yang diduga ada mengarah terkena arbovirus," katanya.
Dari kelima bocah itu, satu di antaranya masih belum sadarkan diri. Sementara yang lainnya sudah sadar.
"Satu masih gawat, belum sadarkan diri. Tapi sudah terus kita kontrol. Ini karena dari informasi, yang bersangkutan sebenarnya sudah cukup lama menunjukan gejala penyakitnya, tapi baru dibawa ke rumah sakit," terangnya.
Sementara itu, selepas jam kerja, Wakil Bupati Jembrana Made Kembang Hartawan menyempatkan diri menjenguk kelima bocah itu. Arya, salah satu bocah yang mengidap penyakit misterius itu bahkan menitikkan air matanya saat wakil bupati datang.
Hal itu terlihat dari mata Arya yang tertutup tapi mengeluarkan air mata. "Dia sadar tapi tidak bisa bicara dan membuka mata," kata ayah Aryana.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya dilaporkan, ada satu pasien Mpox di Pulau Dewata itu.
Baca SelengkapnyaNgabila berujar, empat kasus ini merupakan temuan yang berbeda dan tak berkaitan satu sama lain.
Baca SelengkapnyaNamun, penemuan pneumonia merupakan kasus lama yang terjadi pada Oktober dan November
Baca SelengkapnyaKasus pneumonia misterius baru-baru ini menghebohkan China.
Baca SelengkapnyaKemenkes menelusuri kontak erat enam pasien terkonfirmasi pneumonia misterius.
Baca SelengkapnyaAdenovirus adalah kelompok virus yang dapat menyebabkan berbagai macam infeksi pada manusia. Virus ini dapat menular tapi bisa diatasi dengan kebiasaan bersih.
Baca SelengkapnyaMunculnya wabah misterius ini mirip dengan awal kemunculan Covid-19 tiga tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMycoplasma merupakan bakteri penyebab utama pneumonia misterius di China.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia, kurang lebih 11 ribu anak per tahun yang terdiagnosis kanker.
Baca SelengkapnyaWalau anak mengalami batuk dan pilek, namun tak selamanya kondisi tersebut harus diselesaikan dengan obat.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengumumkan, terdapat enam kasus pneumonia misterius di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKasus ini bermula dari salah satu pelajar yang belum sembuh total dari cacar air masuk sekolah
Baca Selengkapnya