Penyandang Dana Bom Polresta Solo Minta Maaf kepada Korban
Merdeka.com - Penyandang dana bom Polresta Surakarta 5 Juli 2016, Munir Kartono meminta maaf kepada korban serangan itu, Ipda Bambang Adi Cahyanto. Dia juga meminta maaf kepada masyarakat Solo.
Prosesi permintaan maaf itu difasilitasi Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, BNPT dan Polresta Surakarta di Bale Tawangarum, Kamis (4/11) pukul 13.30 WIB.
Dengan terbata-bata, Munir menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Solo, Bambang, dan keluarga yang terkena imbas bom bunuh diri yang dilakukan Nur Rohman, warga Sangkrah, Pasarkliwon, Solo, menjelang Hari Raya Idul Fitri itu. Peristiwa tersebut menjadi tragedi yang selalu diingat masyarakat Solo.
-
Siapa yang minta maaf? 'Saya ingin meminta maaf kepada Alex atas pernyataan saya yang terlalu 'kasar' dalam wawancara setelah balapan. Saat itu, emosi saya sangat tinggi karena situasi yang terjadi dan saya melihat data telemetri dari sudut pandang yang negatif. Namun, saya menyadari bahwa kata-kata saya terlalu 'kasar'. Saya tidak bermaksud menyatakan bahwa ia sengaja menyebabkan kecelakaan saya,' ujar Bagnaia.
-
Siapa yang Kartika Putri minta maaf? Untuk semuanya, aku meminta maaf lahir dan batin atas segala kesalahan yang aku perbuat, baik disengaja maupun tidak aku sengaja. Aku hanyalah manusia biasa yang banyak salah dan dosa,' tulis Kartika Putri.
-
Kenapa Ketua PP Semarang minta maaf? Peristiwa itu dianggap sebagai kesalahpahaman antara Wisnu dan pengemudi mobil bernama Michael beserta istrinya itu.
-
Apa yang Kartika Putri minta maaf? Untuk semuanya, aku meminta maaf lahir dan batin atas segala kesalahan yang aku perbuat, baik disengaja maupun tidak aku sengaja. Aku hanyalah manusia biasa yang banyak salah dan dosa,' tulis Kartika Putri.
-
Kenapa Kartika Putri minta maaf? Untuk semuanya, aku meminta maaf lahir dan batin atas segala kesalahan yang aku perbuat, baik disengaja maupun tidak aku sengaja. Aku hanyalah manusia biasa yang banyak salah dan dosa,' tulis Kartika Putri.
"Dan pada saat ini Alhamdulillah pula berbagai pihak membantu saya untuk datang kemari, memenuhi apa yang telah saya janjikan kepada diri saya sendiri, untuk meminta maaf kepada seluruh masyarakat Kota Surakarta. Kepada Pemerintah Kota Surakarta, dan kepada kepolisian, terutama Kapolresta dan jajaran. Dan yang paling utama kepada Bapak Bambang yang saat itu menjadi korban dari apa yang dilakukan oleh Nur Rohman," ujar Munir.
Munir mengakui, selama dalam masa hukuman, ia menyadari bahwa apa yang dilakukan dan keterlibatannya pada saat itu adalah kesalahan. Kesadaran itu juga berkat pembinaan yang diberikan berbagai pihak, baik Densus 88, BNPT, dan lainnya.
"Saya secara pribadi memohon kepada semua pihak untuk dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya atas apa yang telah saya lakukan. Dan saya menyadari apa yang saya lakukan ini sebuah kesalahan. Saya mohon kepada seluruh pihak untuk sudi memaafkan," tutur Munir sambil berderai air mata.
Pemintaan maaf Munir dikabulkan Bambang yang saat kejadian masih berpangkat brigadir. Dengan ikhlas dan tulus hati, dia bersedia memaafkan Munir. Dengan suasana haru, keduanya pun bersalaman dan berpelukan.
"Dengan ikhlas dan tulus hati saya, Mas Munir saya memaafkan. Saya beserta keluarga dan rekan-rekan kami, ikhlas dan rida. Setelah ini kita ciptakan Solo yang damai," katanya.
Kapolresta Surakarta Kombes Ade Safri Simanjuntak mengapresiasi sikap Munir maupun Bambang. Ia berharap ke depan serangan bom tidak akan terulang, sehingga Kota Solo selalu dalam kondisi yang aman, nyaman dan damai.
"Janji Allah jelas, siapa yang meminta maaf terlebih dahulu, akan ditinggikan derajatnya dan akan dicintai oleh Allah SWT," tutup Ade.
Bom Mapolresta Surakarta 5 tahun lalu terjadi saat personel sedang dilaksanakan apel pagi. Sekitar pukul 07.35 WIB, seorang pengendara sepeda motor yang memaksa menerobos masuk. Dia dicegat beberapa personel provos, salah satunya Brigadir Bambang Adi Cahyanto. Ketika dihentikan, pengendara motor meledakkan diri dengan bom yang dibawanya.
Pengendara bernama Nur Rohman meninggal di tempat. Brigadir Bambang luka-luka. Selang satu bulan kemudian, Munir Kartono ditangkap di Gunung Putri Bogor.
Munir diketahui berperan sebagai salah satu penyandang dana untuk beberapa kejadian teror di Indonesia, termasuk bom Nur Rohman di Mapolresta Surakarta.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Putu Kholis menegaskan keberpihakannya kepada keluarga korban tragedi Kanjuruhan.
Baca SelengkapnyaAparat keamanan gabungan TNI-Polri amankan proses pembayaran denda adat di Kabupaten Puncak Jaya.
Baca SelengkapnyaJPU meminta hakim menjerat polisi yang menembak pemuda itu dengan Pasal 359 KUHP tentang pembunuhan.
Baca SelengkapnyaDengan kerendahan hatinya dia meminta maaf atas nama anak buahnya.
Baca SelengkapnyaRespons Panglima TNI Jenderal Agus Soal Prajurit Keroyok Relawan Ganjar-Mahfud
Baca SelengkapnyaKasus penganiayaan terhadap sejumlah orang simpatisan capres-cawapres03 Ganjar-Mahfud viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPria yang akrab disapa Iwan Bule ini terlihat datang ke rumah duka. Ia bahkan turut serta mengkafani hingga mensholatkan jenazah.
Baca SelengkapnyaDi akhir video itu memperlihatkan kondisi salah satu korban mengalami luka di mulut akibat terjatuh dari motornya.
Baca SelengkapnyaPDIP Boyolali mengecam keras tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap relawan Ganjar Pranowo-Mahfud Md
Baca SelengkapnyaKuasa hukum menegaskan korban tidak memiliki motivasi lain seperti yang disebut jenderal bintang dua itu.
Baca SelengkapnyaBawaslu memanggil PSI buntut baliho Caleg roboh menimpa pemotor.
Baca SelengkapnyaKasus ini masih didalami oleh Rindam IM dan Pomdam IM
Baca Selengkapnya