Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penyandera minta tebusan Ringgit karena nilai tukar tinggi dari Peso

Penyandera minta tebusan Ringgit karena nilai tukar tinggi dari Peso Keluarga korban sandera abu sayyaf. ©2016 Merdeka.com/Nur Aditya

Merdeka.com - Kelompok penyandera diduga Abu Sayyaf kembali menyandera ABK asal Indonesia di perairan Filipina. Mereka meminta tebusan dalam mata uang Ringgit, bukan Peso. Alasannya karena nilai tukar Ringgit lebih tinggi dari Peso.

Tidak tanggung-tanggung, kelompok militan meminta tebusan 20 juta Ringgit Malaysia. Tuntutan tebusan itu disampaikan Ismail, salah satu ABK yang disandera Abu Sayyaf di sebuah pulau di perairan Filipina.

Dari keterangan istri Ismail, Dian Megawati Ahmad (33) yang tiga kali menghubunginya melalui nomor telepon berbeda menyebutkan, permintaan itu ditujukan kepada perusahaan, PT Rusianto Bersaudara.

"Ada juga ABK itu bersama suami saya, istrinya orang Filipina. Sempat tanya dalam bahasan Tagalog, kenapa mata uang Ringgit, karena nilai tukarnya lebih mahal dari Peso," kata Dian kepada wartawan di rumahnya, Sungai Lais, Samarinda, Kalimantan Timur kemarin.

"Dalan telepon pertama suami saya bilang, ditahan Abu Sayyaf. Diminta kabarkan ke wartawan, perusahaan dan pemerintah di Indonesia. Kalau tidak dibayar, kepala para sandera dipenggal," ungkap Dian.

Kabar penyanderaan, membuat suasana kediaman Dian, menjadi ramai. Selain Dian, di rumahnya juga berkumpul istri-istri dari ABK lainnya, yang juga menanti kabar terkait nasib suami mereka.

"Kami di sini menanti kabar suami kami. Minta tolong kepada pemerintah, bisa memperjelas keberadaan mereka, ada tujuh orang di pulau," tambah Elona, istri dari ABK Robin.

Diketahui, 13 ABK disandera kelompok Abu Sayyaf dalam pelayaran dari Filipina ke Samarinda. Enam di antaranya dibebaskan dengan tujuan untuk mempertegas tuntutan tebusan 20 juta Ringgit Malaysia. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polisi Tangkap Sindikat Hipnotis Gendam, Pura-Pura Jadi Pengusaha Asal Singapura
Polisi Tangkap Sindikat Hipnotis Gendam, Pura-Pura Jadi Pengusaha Asal Singapura

Tercatat para sindikat ini berdasarkan laporan yang diterima polisi, sudah dua kali beraksi di wilayah hukum Kelapa Gading.

Baca Selengkapnya
Motif dan Modus Sopir Taksi Peras Turis Amerika Serikat di Bali
Motif dan Modus Sopir Taksi Peras Turis Amerika Serikat di Bali

Pemerasan tersebut diduga akibat adanya komunikasi yang keliru antara korban dan pelaku.

Baca Selengkapnya
Lansia Penyandera Bocah di Pejaten Ternyata Residivis, 3 Kali Dipenjara di Malaysia hingga China
Lansia Penyandera Bocah di Pejaten Ternyata Residivis, 3 Kali Dipenjara di Malaysia hingga China

Polisi mengungkapkan fakta baru dari terduga pelaku penyanderaan bocah perempuan yang terjadi di Pos Polisi (Pospol) Pejaten, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya
3 Wartawan Peras Pedagang Minyak Goreng, Mobil Pelaku Dikepung & Nyaris Diamuk Massa
3 Wartawan Peras Pedagang Minyak Goreng, Mobil Pelaku Dikepung & Nyaris Diamuk Massa

Suasana mencekam saat ketiga pelaku, YN (54), MH (37), dan FJ (33), dievakuasi dari dalam mobil dekat rumah korban

Baca Selengkapnya
Kronologi WNI Asal Medan Diculik Saat Liburan di Malaysia Gara-Gara Suami Utang Rp1,7 Miliar
Kronologi WNI Asal Medan Diculik Saat Liburan di Malaysia Gara-Gara Suami Utang Rp1,7 Miliar

Korban dikurung dan disiksa selama 10 hari di pelbagai tempat negara bagian Malaysia, termasuk Penang.

Baca Selengkapnya
Nyamar jadi Pembeli, Polisi Tangkap Sindikat Pengedar Dolar Palsu saat COD di Rumah Makan
Nyamar jadi Pembeli, Polisi Tangkap Sindikat Pengedar Dolar Palsu saat COD di Rumah Makan

Polisi menyita barang bukti sebanyak 995 lembar dolar USD dan 45 lembar mata uang Rupiah pecahan Rp100 ribu dari tangan pelaku.

Baca Selengkapnya