Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penyanyi bar di Koja: Kerja malam, kenapa enggak?

Penyanyi bar di Koja: Kerja malam, kenapa enggak? Ilustrasi Prostitusi. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Hani (30) dan Suci (22), warga Kampung Beting Remaja, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, mengaku tak mempermasalahkan pekerjaan mereka yang berhubungan dengan dunia malam. Mereka pun menepis anggapan jika kerja malam identik dengan dunia esek-esek.

"Kerja malam, kenapa enggak? Justru di sini semakin malam ke subuh malah semakin ramai. Jadi kenapa takut," kata Hani yang bekerja sebagai salah satu penyanyi di sebuah Bar di wilayah Koja, Jakarta Utara, Rabu (16/9).

Hani mengakui jika keberadaan wanita malam yang menjajakan dirinya itu tidak pantas. Dirinya pun takut jika pekerjaannya dikaitkan dengan wanita pemuas nafsu pria hidung belang.

"Kami bukannya tidak mau keluar dari dunia itu, cuma modalnya kan enggak ada, keahlian juga enggak ada, dan mungkin kita sekolah kan emang enggak terlalu tinggi ya. Saya cuma bisa nyanyi. Ya jadi itu lah," ungkapnya.

Senada dengan Hani, Suci (22) selaku pramusaji di salah satu bar pun mengungkapkan hal yang sama. Wanita asal Majalengka ini menuturkan hanya bisa bekerja sebagai pramusaji di Jakarta. Pasalnya dia tak memiliki ijazah untuk bekerja sebagai karyawan kantoran.

"Saya punya anak 1, suami saya pergi gitu aja enggak tahu ke mana. Yang saya bisa ya kerja ini. Yang penting kan bisa jaga diri. Dan sejauh ini, saya aman-aman saja kok. Orang sini juga tahu mana yang bisa di-booking dan yang enggak. Sudah umum di sini mah kerja malam begitu," tutupnya. (mdk/did)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cerita Badut Jalanan Bertahan Hidup di Jalanan Kota Serang, Jatuh Bangun Cari Nafkah di Tengah Larangan Pemerintah
Cerita Badut Jalanan Bertahan Hidup di Jalanan Kota Serang, Jatuh Bangun Cari Nafkah di Tengah Larangan Pemerintah

Lelahnya fisik seolah hilang, setelah hasil mengamen mereka belanjakan untuk makan.

Baca Selengkapnya