Penyebab Banjir Rob di Pantura Jateng: Penurunan Tanah dan Iklim
Merdeka.com - Seluruh wilayah kabupaten dan kota di sepanjang pesisir Pantai Utara (Pantura) Jawa Tengah dilanda banjir rob dan gelombang pasang. Besar Survei dan Pemetaan Geologi Kelautan telah melakukan penelitian penyebab bencana terjadi.
Hasilnya, tanah di sepanjang pesisir Pantura Jawa Tengah mengalami konsolidasi atau pemadatan. Dampaknya, posisi tanah menurun sehingga rawan bencana.
"Tentu saja saat ini mengalami konsolidasi artinya mengalami pemadatan," kata Sekretaris Badan Geologi, Ediar Usman dalam konferensi pers, Selasa (31/5).
-
Apa penyebab utama banjir? Banjir terjadi karena berbagai penyebab utama, termasuk hujan lebat, pencairan salju, badai, dan kenaikan permukaan air laut.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Mengapa perubahan iklim memperburuk banjir? Perubahan iklim berkontribusi signifikan terhadap peningkatan frekuensi dan intensitas banjir.
-
Apa dampak berlebihan air tanah terhadap Bumi? Eksploitasi air tanah secara berlebihan tidak hanya menyebabkan penurunan muka tanah dan krisis air bersih. Aktivitas ini juga berdampak pada keseimbangan bumi secara keseluruhan.
-
Bagaimana air tanah mempengaruhi kemiringan bumi? Menurut studi terbaru, penggunaan air tanah dalam jumlah besar dapat mengubah distribusi massa planet kita, yang berpengaruh pada kemiringan poros bumi.
-
Kenapa banjir terjadi di Bali? Sejumlah wilayah di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, dilanda banjir akibat hujan deras atau cuaca ekstrem, pada Kamis (4/4).
Ediar menjelaskan penyebab kondisi tanah mengalami penurunan. Selain karena faktor alamiah material mengalami pemadatan, terdapat beban besar di atas tanah.
Pada kawasan tertentu di Pantura Jawa Tengah, kata dia, penurunan tanah terjadi lebih cepat. Karena adanya pembangunan dan pemanfaatan lahan pada sedimen yang belum terkonsolidasi.
"Apabila ada beban di atasnya, maka tentu saja ini akan mempercepat pemadatan dan penurunan tanah itu sendiri," jelasnya.
Di lain sisi, terjadi gelombang tinggi di pesisir Pantura Jawa Tengah sebagai akibat dari perubahan iklim. Sehingga wilayah yang mengalami penurunan tanah dengan mudah terendam banjir.
Belajar dari kondisi yang melanda Pantura Jawa Tengah, Badan Geologi mengeluarkan rekomendasi. Di antaranya pembangunan harus memahami kondisi geologi dan dinamika pesisir.
Kemudian perlu menyamakan persepsi antara semua pihak, termasuk masyarakat untuk mencegah bencana serupa terulang. Lalu pola hidup masyarakat harus diubah, seperti menjaga lingkungan tetap bersih.
"Perlu penataan wilayah. Mesti dipertimbangkan kembali ke depan untuk pembangunan pemukiman, industri, pelabuhan, kawasan wisata, tempat nelayan, dan industri perikanan," katanya.
Kepala Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rita Susilawati mengatakan banjir rob yang terjadi di Pantura Jawa Tengah dampak dari kombinasi iklim dan penurunan tanah. Penurunan tanah sendiri bisa terjadi secara bertahap dan tiba-tiba, tergantung penyebabnya.
"Nah ini memang merupakan ancaman besar terutama di kota-kota besar, pemukiman padat. Karena di situ sudah tersedia infrastruktur, ada bangunan, dan sebagainya," ujarnya.
Menurut Rita, penurunan tanah terjadi karena dua faktor, yakni alamiah dan aktivitas manusia. Dari sisi alamiah, tanah menurun karena karakteristik batuan bersifat lunak memungkinkan terjadinya kompaksi alamiah. Lalu adanya dinamika aktivitas geologi secara regional yang menyebabkan tanah menjadi labil.
Sementara dari sisi faktor aktivitas manusia, tanah menurun karena adanya beban bangunan melebihi kapasitas daya dukung tanah. Kemudian pengambilan air tanah berlebih melebihi kemampuan daya suplai lapisan air.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain ekonomi, nasib 50 juta masyarakat di kawasan pesisir juga dipertaruhkan.
Baca SelengkapnyaBanjir merupakan bencana alam yang dapat menimbulkan dampak negatif yang luas dan serius bagi lingkungan, masyarakat, dan perekonomian.
Baca SelengkapnyaIka meminta agar warga yang tinggal di pesisir Jakarta menggunakan air dari Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya.
Baca SelengkapnyaDinas Lingkungan Hidup (DLH) mencatat penurunan muka tanah atau land subsidence di pesisir Kota Semarang berkisar 7-13 cm per tahun.
Baca SelengkapnyaBanjir adalah salah satu bencana alam yang paling umum dan merusak di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaBanjir pesisir atau rob belakangan ini membuat sejumlah wilayah di Jakarta terendam air dengan ketinggian hingga 100 centimeter (cm).
Baca SelengkapnyaPerubahan iklim juga berpengaruh terhadap ketahanan air di sebagian besar wilayah Indonesia yang diperkirakan akan mengalami penurunan tingkat curah hujan.
Baca SelengkapnyaKenaikan permukaan air laut sebesar berkisar 1 sampai 15 cm per tahun di beberapa lokasi
Baca SelengkapnyaStudi mencatat bahwa sekitar 40-70 persen faktor penurunan air tanah diakibatkan pengambilan air tanah. Ini berartiselama masih ada yang mengambil air tanah.
Baca SelengkapnyaLa NiƱa menyebabkan peningkatan curah hujan di Indonesia, yang dapat berisiko menimbulkan banjir dan berdampak negatif bagi para petani.
Baca SelengkapnyaSalah satunya adalah masa peralihan musim, yang dikenal sebagai pancaroba.
Baca SelengkapnyaTingginya gelombang dan naiknya permukaan laut merusak rumah warga
Baca Selengkapnya