Penyebab Bentrokan Hebat di Pulau Haruku Maluku yang Tewaskan 2 Orang
Merdeka.com - Bentrokan antarwarga Desa Ori dan Kariuw, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah terjadi Selasa (25/1). Dua orang tewas, puluhan unit rumah terbakar, dan empat orang terluka dalam peristiwa ini, termasuk seorang anggota Polri.
Kabid Humas Polda Maluku Kombes Muhammad Roem Ohoirat mengatakan, kejadian bermula dari aksi warga menggarap lahan yang masih disengketakan.
"Kemarin itu ada salah satu warga masyarakat yang sedang berkebun, datang lagi warga masyarakat dari desa tetangganya. Kenapa anda sampai berkebun di situ, sementara lahan di situ masih sengketa," kata Roem saat dihubungi merdeka.com, Rabu (26/1).
-
Siapa yang menjadi korban kebakaran? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan. Namun, saat itu Mufid belum menyadari bahwa pamannya terjebak di tengah api yang berkobar.
-
Siapa korban kebakaran? Atas kejadian itu, mengakibatkan satu orang meninggal dunia atas nama Cornelius Agung Dewabrata (59).
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Siapa korban tewas terbakar? Nasib tragis menimpa Anton (40), warga Dusun Darungan, Desa Kandangan, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, yang tewas dalam kebakaran rumahnya.
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Siapa saja yang terlibat dalam bentrokan di Muntilan? bentrokan antara Laskar PDIP dengan Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) PPP pecah di kawasan Muntilan, Magelang, Jawa Tengah pada Minggu (15/10) sore hari tadi.
"Sebelumnya antara dua desa ini ada konflik lahan sebelumnya, sehingga kemarin itu ada yang berkebun dan ada dari desa tetangganya datang melakukan peneguran, kemudian ini merembet," sambungnya.
Brimob dan TNI Dikerahkan
Mencegah bentrokan yang berkepanjangan, pasukan Brimob dibantu anggota TNI dikerahkan ke lokasi sekira pukul 17.00 waktu setempat.
"Kemarin sempat panas, tapi sudah kondusif. Namun tiba-tiba pagi tadi, terjadi lagi penyerangan, konsentrasi masyarakat sangat besar. Sehingga anggota kami di sana juga kewalahan, itu di Pulau Haruku. Sehingga pagi tadi kami geser lagi satu pasukan SSK Brimob ke sana, dipimpin langsung oleh Kapolresta dan Dandim, namun sampai di sana sejumlah rumah sudah terbakar," jelasnya.
Dalam insiden itu, seorang anggota Polri terluka dan harus dibawa ke Rumah Sakit di Ambon untuk mendapatkan perawatan yang intensif.
"Termasuk juga korban jiwa ada dua orang dari masyarakat yang akibat dari konflik tersebut dan korban luka-luka ada tiga orang, termasuk salah satunya ada anggota Polri, anggota Polsek di Haruku sana mengalami luka yang cukup serius di rahang dan saat ini sudah dibawa ke Ambon untuk dilakukan pengobatan," ungkapnya.
Ia menjelaskan, lahan yang sampai saat ini masih bersengketa itu disebutnya merupakan hutan atau perkebunan dan belum diketahui pemiliknya. "Itulah yang menjadi sengketa sebelumnya, sudah jadi sengketa. Ada yang sebelumnya dikuasai oleh satu desa tetangga, kemudian satu desa tetangga lainnya menggugat itu dan terjadi konflik terkait masalah ini berkepanjangan. Sampai kemarin ada yang mengolah tanah itu," jelasnya.
Kondisi Sudah Kondusif
Roem menyatakan, situasi pascabentrokan tersebut sudah kondusif. "Kapolresta sudah di lapangan beserta pasukan TNI dan Polri, sudah di sana. Sudah kondusif, memang ada masyarakat yang melakukan menyelamatkan diri ke hutan. Tapi sampai saat ini kita masih berusaha untuk menyusul mereka," tutupnya.
Sebelumnya, bentrok antarwarga Desa Ori dan Kariuw, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, terjadi pada Selasa (25/1) kemarin. Peristiwa itu bermula dari kesalahpahaman.
"Benar ada kesalahpahaman di sana, dan sudah kita dorong pasukan ke sana untuk membantu pengamanan," kata Roem dikutip dari Antara, Rabu (26/1).
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bentrokan antar warga pecah di sekitar Kompleks Perumahan Pemda, Kabupaten Maluku Tenggara, Selasa (20/2) malam.
Baca SelengkapnyaBentrokan dua kelompok warga di di Kompleks Perumahan Pemda, Maluku Tenggara menyebabkan satu pelajar tewas.
Baca SelengkapnyaDua Kelompok Bentrok akibat Lakalantas di Wouma, 2 Tewas dan 5 Luka-Luka
Baca SelengkapnyaBelum diketahui pasti penyebab pecahnya kericuhan itu. Namun kuat dugaan, konflik itu dipicu perebutan batas lahan.
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo meminta agar kejadian seperti bentrokan di Bitung tidak terulang kembali.
Baca SelengkapnyaSejauh ini, dikatakan Kapolres Jakarta Utara tidak ada korban jiwa dari bentrokan warga itu.
Baca SelengkapnyaPesonel Polri rutin melakukan patroli di sepanjang desa.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut kondisi Kota Bitung saat ini aman dan terkendali.
Baca SelengkapnyaKerusuhan menyebabkan kerusakan pada kantor Polres Tual akibat terkena peluru.
Baca SelengkapnyaBentrokan antarkampung di Sulurang, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto menyebabkan seorang warga atas nama Rustam Ubas meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu membuat warga bermukim sekitar panik dan ketakutan.
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan masyarakat tak perlu khawatir mengingat saat ini kondisi Bitung sudah kondusif.
Baca Selengkapnya