Penyebab jatuh tak jelas, keluarga Asih tunggu penjelasan resmi
Merdeka.com - Keluarga Suwerdhaning Asih (35), TKW asal Malang yang meninggal dunia di Hong Kong, menunggu kepastian jenazah dipulangkan. Pihak keluarga mendapat kabar kalau ibu satu anak itu meninggal dunia, terjatuh dari lantai 4 apartemen milik majikannya.
Hingga kini keluarga belum mendapatkan pemberitahuan secara resmi tentang kabar tersebut. Keluarga Asih yang tinggal di Dusun Sipelot, Desa Pujiarjo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang itu juga belum mengetahui kapan jenazah akan dipulangkan.
Pada 3 Mei lalu, keluarga korban hanya mendapat informasi dari PT SAM (Sampeyang Alifid Mandiri), agen yang memberangkatkan ke Hong Kong. Pihak keluarga beberapa hari kemudian memberitahukan kepada Pemerintah Desa.
-
Bagaimana ibu tersebut meninggal? Ibunya berpulang dengan penuh cinta kasih sesaat setelah terhuyung di restoran.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Bagaimana wanita tersebut meninggal? Dua kerangka ini telah dipindahkan untuk uji laboratorium, bertujuan untuk memastikan bagaimana pasangan ini meninggal dan mengapa wajah wanita itu bolong.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Siapa yang kehilangan keluarganya dalam kecelakaan maut? Baru-baru ini, media sosial dikejutkan dengan kabar tragis dari seorang remaja berusia 19 tahun, Abdur Rahman Amir Ruddin, yang harus kehilangan kedua orang tua dan keempat saudaranya akibat kecelakaan maut di Segamat, Malaysia.
Karena minimnya informasi yang diberikan, Perangkat Desa kemudian mengonfirmasi ke Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS).
"Perangkat Desa kemudian mengonfirmasi ke agen yang memberangkatkan. Ke sana-sini mencari informasi, termasuk dari para TKI asal Pujiharjo yang juga bekerja di Hong Kong," kata Kepala Desa Pujiharjo, Hendik Arso Hadi Winulyo, Selasa (10/5).
Setelah dikirimkan foto-foto korban semasa hidup dan kondisi jenazah, pihak keluarga baru memercayainya. Tetapi hingga kini belum diperoleh surat secara resmi.
Pihak desa hanya mendapat informasi, kalau korban meninggal dunia jatuh dari apartemen majikannya. Namun belum diketahui penyebab pasti jatuhnya korban.
Pihak Desa juga telah berkomunikasi dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Malang untuk mencari kronologi peristiwa yang sebenarnya. Namun (Disnakertrans) justru belum mendapat kabar tentang kematian korban.
"Disnaker baru mendengar kabar itu juga dari kami. Tapi setelah koordinasi dengan agen dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, kami diminta menunggu," katanya.
Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja Disnakertrans Kabupaten Malang, Sukardi membenarkan kabar meninggalnya Suwerdhaning Asih. Tetapi pihaknya, belum berani memberikan banyak pernyataan.
Pihaknya dalam posisi menunggu tentang penyebab kematian korban. Hingga kini belum ada surat resmi dari pihak terkait.
"Kami menunggu surat resmi dari kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi tentang penyebab meninggalnya. Begitupun tentang proses pemulangan jenazah," kata Sukardi.
Asih berangkat ke Hong Kong sejak tahun 2002 dan tidak berpindah majikan sejak 10 tahun terakhir. Korban bekerja sebagai pekerja rumah tangga. Korban meninggalkan seorang putra yang kini berusia 15 tahun.
Sementara itu, Senin (9/5) keluarga Asih mengadu ke Wakil Bupati Malang, HM Sanusi. Keluarga meminta kepada pemerintah agar membantu pemulangan jenazah korban dan kepastian penyebab kematiannya.
"Kami hanya minta jenazahnya segera dipulangkan. Selain ada visum yang menerangkan penyebab kematiannya," ucap Puji Suwito (45), kakak ipar Asih.
Sebelumnya Asih juga tidak pernah mengeluh sakit. Korban, kata Puji, justru kerap bercerita kalau majikannya sangat baik.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jasad keluarga yang terdiri dari 4 orang yaitu EA (51), JL (18), AIL & JWA (13) ditemukan pukul 16.15 Wib
Baca SelengkapnyaBisnis kapal tersebut bangkrut ketika pandemi Covid-19 lalu.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah memeriksa sejumlah saksi untuk mengetahui motif bunuh diri satu keluarga tersebut.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, kasus ini ditangani Polsek Metro Penjaringan.
Baca SelengkapnyaGidion mengatakan, tim dari forensik sedang menganalisis barang bukti yang ditemukan di lokasi.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan tim identifikasi terhadap keempat jenazah ditemukan adanya tali yang mengikat antar satu korban dengan korban lain.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan sementara, empat orang korban meninggal dunia diduga akibat bunuh diri lompat dari Lantai 22.
Baca SelengkapnyaJasad korban pertama kali ditemukan oleh sekuriti apartemen DF yang sedang di depan lobi.
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Zain Dwi Nugroho mengatakan, empat tersangka itu berinisial J, K, H, dan L.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami motif sekeluarga itu bunuh diri. Pengakuan tetangga mereka dalam kesulitan ekonomi.
Baca SelengkapnyaSebelum tewas bunuh diri, salah satu korban sempat meminjam uang ke warga apartemen dengan nominal Rp20 juta.
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengungkapkan, sebanyak 12 orang saksi telah dimintai keterangan.
Baca Selengkapnya