Penyebab kematian mantan Wakapolda Sumut masih misterius
Merdeka.com - Kematian mantan Wakapolda Sumatera Utara (Sumut) Kombes (Pol) Agus Somad (75) masih penuh pertanyaan. Polisi bekerja keras mengungkap penyebab kematian ayah dua anak, yang mayatnya ditemukan di belakang rumah.
Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri mengatakan, Kepolisian masih menunggu hasil tes laboratorium. Polisi telah mengirimkan darah dan muntahan yang ditemukan di lokasi tempat mayat ditemukan.
"Kami masih menunggu hasil lab, darah kita kirimkan ke laboratorium. Kemungkinan hasilnya hari ini. Juga hasil dari autopsi juga belum kami dapatkan secara resmi," kata AKBP Asfuri di Mapolres Malang Kota, Senin (26/2).
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
Mayat Agus Somad ditemukan di belakang rumahnya dengan ceceran darah dan muntahan di meja makan. Jarak tubuh korban dan meja makan sekitar 10 meter, tetapi sepanjang jarak tersebut tidak ditemukan darah berceceran.
Pada pergelangan kedua tangan ditemukan goresan luka menggunakan silet. Kondisi serupa juga ditemukan di pada paha korban. Akibat luka tersebut, korban mengeluarkan darah banyak.
Polisi belum dapat memastikan penyebab kematian korban, antara bunuh diri atau pembunuhan. Kendati barang bukti berupa cairan pembasmi serangga juga ditemukan tidak jauh dari jasad.
Polisi juga menemukan setetes darah yang berada di sekitar tangga yang menghubungkan ke lantai 3. Namun masih membutuhkan kepastian melalui uji laboratorium.
"Itu sudah kering. Itu darah atau bukan masih penyelidikan. Darah, bekas muntahan, ada beberapa darah di tempat tertentu yang kita ambil untuk dicek, darah korban atau darah orang lain," jelas Asfuri.
Sementara itu, Kasubag Humas Polres Malang Kota, Ipda I Made Seruni Mahaeni mengatakan, selain ditemukan tetesan darah yang menempel di sekitar tangga, juga ditemukan darah yang menempel pada daun jeruk dan pisang. Belum diketahui darah tersebut milik korban atau orang lain.
"Ternyata ada satu tetes darah juga di tembok di lantai 2, mau ke lantai 3. Tapi cuma satu tetes darah, kemudian di daun pisang dan di daun jeruk. Mungkin itu akan didalami lagi," terangnya.
Temuan tersebut memunculkan kemungkinan kalau korban meninggal bukan karena pembunuhan. Hasil laboratorium dan autopsi akan menjadi kuncinya.
"Kemungkinan bunuh diri kecil, pelaku kemungkinan dari atas," jelasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolres Sorong AKBP Edwin Parsaoran menyatakan jasad RN yang tewas tergantung ditemukan ketika kondisi rumah dalam keadaan sepi pada Senin (15/7) pukul 17.30
Baca SelengkapnyaEdwin menepis penyebab bunuh diri berkaitan dengan pinjaman online alias pinjol.
Baca SelengkapnyaRN sudah tidak bernyawa dengan kondisi seutas tali tambang melilit di bagian leher korban
Baca SelengkapnyaSang istri masih menjalani perawatan di RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaPenyidik akan melakukan uji forensik seperti histopatologi forensik, dan toksikologi forensik guna memastikan penyebab kematian.
Baca SelengkapnyaKorban merupakan polisi yang bertugas di Pelayanan Markas Polda Kalbar.
Baca SelengkapnyaPenyebab kematian kedua korban masih diselidiki dengan autopsi dan olah TKP.
Baca SelengkapnyaKeinginan keluarga bertemu Mahfud itu setelah Mahfud mengungkapkan progres pengusutan kasus pembunuhan pegawai Bapenda Pemkot Semarang tersebut.
Baca SelengkapnyaBeberapa sampel diambil guna diteliti di Laboratorium Forensik.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan dupa dan senter saat melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Baca SelengkapnyaPenyidik masih melakukan olah TKP dan menunggu hasil autopsi keempat jenazah di RS Bhayangkara Palembang.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan tewas bersimbah darah di depan rumahnya, pada Kamis (14/9) malam.
Baca Selengkapnya