Penyebab Siswa di Palembang Keracunan Diduga Akibat Makan Rujak Mi
Merdeka.com - Sebanyak 37 siswa Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya (SONS) Palembang diduga keracunan usai berbuka puasa. Para korban kini dirawat di dua rumah sakit.
Mereka berbuka puasa bersama di asrama sekolah dengan rujak mi, Selasa (21/5). Tiba-tiba tiga korban mual, sakit perut dan sakit kepala. Mereka pun dilarikan ke rumah sakit untuk penanganan.
Keesokan harinya, puluhan korban lainnya mengalami gejala yang sama. Total ada 37 siswa yang diduga mengalami keracunan dirawat di RS Bari dan RS Hermina Palembang.
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Apa saja gejala keracunan makanan pada anak? Secara umum, gejala keracunan makanan pada anak meliputi mual, muntah, diare, demam, sakit perut, dan mungkin juga dehidrasi.
-
Di mana keracunan terjadi? Insiden ini berlangsung di Warwick Fiji Resort, Coral Coast, pada malam hari, tepatnya pada Sabtu (14/12) waktu setempat.
-
Apa saja gejala keracunan makanan? Dilansir dari WebMD gejala tersebut dapat meliputi: Muntah, Mual, Diare, Sakit perut, Demam.
Kepala SONS Palembang Mitrisno mengatakan, makanan buka bersama itu disediakan salah satu catering dengan menu es lemon tea, nasi ayam sambal, sayur bening dan kemplang.
"Tadinya kami tidak mengira mereka keracunan, karena tak kunjung sembuh dan disusul puluhan siswa lain akhirnya baru sadar ada masalah dengan makanan itu," ungkap Mitrisno, Rabu (22/5).
Menurut dia, kasus ini diserahkan kepada Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan untuk menindaklanjutinya. Dia berharap kejadian ini tak terulang lagi karena anak didiknya merupakan atlet-atlet yang membutuhkan asupan gizi baik.
"Ini kejadian pertama, jelas sangat mempengaruhi kesehatan anak-anak," ujarnya.
Kapolsek Seberang Ulu I Palembang Kompol Mayestika mengatakan, pihaknya telah melakukan olah TKP dan mengambil sampel makanan. "Kita ambil sampel dulu apakah memang dari makanan atau bukan," pungkasannya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa siswa yang mengalami gejala keracunan ini masih ada yang harus dirawat di beberapa fasilitas kesehatan berbeda.
Baca Selengkapnya30 Siswa SD di Meranti Keracunan Setelah Konsumsi Minuman Saset
Baca SelengkapnyaPermen semprot yang sebabkan keracunan juga terdaftar di BPOM
Baca SelengkapnyaUntuk memastikan kandungan di dalam minuman, Disdik membentuk tim khusus dan menggandeng BPOM.
Baca SelengkapnyaHondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaUsai mendapat laporan soal keracunan massal itu, polisi masih menyelidiki penyebabnya.
Baca SelengkapnyaDari informasi yang dihimpun ada belasan mahasiswa Undip yang mengalami keracunan setelah memakan katering saat orientasi studi dan pengenalan kampus.
Baca SelengkapnyaPuluhan warga ini mengalami gejala mual dan muntah. Kondisi ini diperparah dengan badan yang lemas dan hanya bisa berbaring.
Baca Selengkapnya13 Santriwati masih dirawat di Rumah Sakit Athaya Ujung Tanjung.
Baca SelengkapnyaSaat ini, siswa siswi SD 1 Klepu Jepara yang keracunan sudah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk perawatan.
Baca SelengkapnyaPara korban diduga mengalami keracunan usai menyantap nasi bungkus yang dibagikan pada acara syukuran.
Baca SelengkapnyaKepala Desa Mayang Ely Febriyanto mengatakan warganya melakukan bakti sosial dengan membagi-bagikan takjil di tepi jalan secara gratis.
Baca Selengkapnya