Penyebab Terjadinya Gelombang Dua Covid-19
Merdeka.com - Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19, Sonny Harry Budiutomo Harmadi mengungkapkan kasus covid-19 mengalami peningkatan kasus aktif. Sonny mengatakan pada tanggal 18 Mei lalu, kasus aktif mencapai 87.600 dan per 6 Juni sudah mengalami peningkatan mencapai 99.000.
"5 Februari lalu, kita mencapai puncak kasus aktif sepanjang pandemi, 176.662 kasus aktif. Rumah sakit sangat kewalahan terkait keterisian tempat tidur. Sejak itu mengalami penurunan hingga tanggal 18 Mei mencapai 87.600. Tetapi tanggal 19 Mei naik lagi," jelas Sonny dalam webinar, Rabu (9/6).
"Tetapi peningkatan itu bukan menjadi fokus kita, karena peningkatan kasus aktif bisa terjadi dalam beberapa sebab seperti peningkatan testing," tambah dia.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa saja penyakit kritis yang meningkat? Berdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik (jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, dan lainnya) di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di tahun 2022.
-
Di mana kasus cacar air meningkat signifikan? Di Indonesia, khususnya di Tangerang Selatan, jumlah kasus cacar air (Varicella) mengalami lonjakan yang signifikan dalam beberapa minggu terakhir, mencapai total 75 kasus.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
Sonny mengungkapkan pandemi bisa dikatakan terkendali berdasarkan perhitungan WHO adalah positivity rate-nya di bawah 5 persen. Sementara di Indonesia, masih 11 persen.
"Kami mengerahan segala cara untuk menekan supaya positivity rate sesuai dengan WHO. Namun belajar dari luar negeri, mereka mengalami gelombang covid-19 ke dua karena beberapa faktor," ujar dia.
"Pertama, Masyarakat sudah mulai lelah dan abai terhadap protokol kesehatan. Kedua, Sudah mulai dibukanya tempat umum (tempat makan, tempat wisata) tanpa adanya pembatasan. Ketiga, Sudah diizinkannya masyarakat melakukan perjalanan (antar wilayah atau antar negara), Keempat. Merasa sudah aman, terutama setelah divaksinasi. Kelima, Terlalu fokus pada pemulihan ekonomi dibandingkan kesehatan dan terakhir, Tidak waspada saat beraktivitas," tegas dia.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala sebuah klinik di Tokyo, Ando Sakuro mengatakan bahwa sepuluh orang telah teruji positif setiap hari sejak akhir Juni.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaSejumlah negara melaporkan kembali naiknya kasus virus Covid-19 sejak akhir November 2023.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaRatusan ribu anak tercatat menderita ISPA hingga Juli 2023.
Baca SelengkapnyaKegiatan fogging ini dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung museum di tengah tingginya kasus DBD.
Baca Selengkapnya