Penyebar berita hoaks di Jabar miliki grup WhatsApp, namanya Lavender & Fisabilillah
Merdeka.com - Kasubdit I Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipid Siber) Bareskrim Polri, Kombes Irwan Anwar mengatakan, pelaku penyebar berita hoaks penyerangan terhadap ulama di Jawa Barat, tergabung dalam dua group media sosial WhatsApp. Group tersebut yakni bernamakan Lavender dan Fisabilillah.
"Yang bersangkutan (para tersangka) mendapatkannya di kelompok tertutup (WhatsApp). Lavender di Garut, Fisabilillah di Bandung. Yang bersangkutan kemudian menyebarkan di Facebook atau Twitter," kata Irwan di Gedung Dittipid Siber Bareskrim Polri, Cideng, Jakarta Pusat, Jumat (23/2).
Sukandi dan Yadi Hidayat dua orang yang ditangkap karena menyebarkan berita bohong di Garut. Hasil pemeriksaan sementara, Sukandi mendapatkan berita bohong atau hoaks itu dari Yadi di dalam grup WhatsApp yaitu Lavender.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Siapa yang menyebarkan video hoaks? Video diunggah oleh akun @margiyo giyo
-
Siapa yang membuat berita hoaks? Menurut NewsGuard, situs-situs ini mengklaim diri mereka sebagai sumber berita lokal yang independen, namun tidak mengungkapkan afiliasi partisan atau asing mereka.
-
Apa isi hoaks yang beredar? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang dituduh bodoh dalam hoaks tersebut? Judul berita itu mencatut situs berita Liputan6.com, berjudul; 'Menteri Amerika klaim: Kominfo Indonesia sangat bodoh, Databesa Negaranya dihacker tidak tau, karena terlalu sibuk ngurus Palestina.'
Sedangkan untuk tersangka utama atas nama Wawan Setia Permana yang berada di Bandung, Jawa Barat. Wawan mendapatkan postingan dari dalam grup Fisabilillah yang disebarkan oleh Wawan Kandar yang kemudian dia sebarkan ke warga netizen dengan akun Facebook miliknya.
Sementara, untuk Wawan Kandar sendiri mendapatkan berita hoaks tersebut secara pribadi dari Tusniadi. "Tusniadi dapatnya dari inisial Y, masih dalam pengejaran anggota kami," jelasnya.
Dan para tersangka tersebut mengaku bahwa motif mereka melakukan hal tersebut hanya sekedar iseng saja dan tak ada maksud yang lainnya.
"Dan kehendak para tersangka ini denan alasan warga di sekitar Jabar, Garut, bisa lebih waspada," ujarnya.
Mengetahui akan hal tersebut, dirinya mengungkapkan bahwa saat ini anggotanya masih mendalami terkait postingan atau berita hoaks yang ada di dalam group WhatsApp tersebut.
Kendati demikian, dirinya menyebut bahwa yang bisa dipidanakan dengan UU Informasi dan Transaksi Elektronik adalah mereka yang memviralkannya di media sosial lain seperti Facebook, Twitter dan lainnya. Bukan di dalam grup itu sendiri.
"Kalau masalah WA itu sedang dilakukan pendalaman," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi membebaskan tersangka karena alasan tidak menemukan niat jahat.
Baca SelengkapnyaVideo tersebut viral dan menimbulkan kontroversi di media sosial lantaran membawa nama organisasi Muhammadiyah.
Baca SelengkapnyaDensus 88 pastikan dua tersangka terduga teroris di Jakbar tidak ada kaitannya dengan teroris HOK yang ditangkap di Batu, Malang
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan pada Jumat (14/7) lalu. Kedua terduga teroris tersebut berinisial HSN alias UL dan OS alias O.
Baca SelengkapnyaPihak kampus sudah berupaya melakukan mediasi. Terungkap bahwa sebagian uang setoran sudah dikembalikan.
Baca SelengkapnyaPesan berisi teror bom bikin heboh Koja Trade Mall pada Kamis (2/11).
Baca SelengkapnyaJika korban setor Rp1 juta dijanjikan mendapat pengembalian sebesar Rp1,2 juta.
Baca SelengkapnyaBeredar yang mengklaim Indonesia bergabung dengan Rusia untuk menyerang Israel, simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaPolisi Buka Suara soal Viral Aliran Sesat Boleh Tukar Pasangan: Itu Dilakukan Samsudin buat Tambah Subscriber
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap terduga penyebar hoaks rekaman suara Forkopimda Batubara mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaKartika Putri minta maaf usai bikin konten viral di Mekkah.
Baca SelengkapnyaKetiga terduga teroris ditangkap berinisial BI, ST dan SQ.
Baca Selengkapnya