Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penyebaran Corona Tidak Masif Alasan Jateng Belum Ajukan PSBB

Penyebaran Corona Tidak Masif Alasan Jateng Belum Ajukan PSBB Ganjar Pranowo Main Tik Tok. ©2020 liputan6.com

Merdeka.com - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyatakan belum memerlukan pengajuan status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk wilayahnya. Sebab, penyebaran virus corona di wilayahnya tak semasif DKI Jakarta, Banten atau Jawa Barat.

"Jadi kita lakukan PSBB harus hati-hati betul. Maka dari itu sedang disiapkan agar mantap mulai dari pelacakan pasien Covid-19 termasuk percepatan dan sebarannya untuk menghitung," katanya, Selasa (14/4).

Dia menyebut hitungan yang dimaksud yakni dukungan atau bantuan pemerintah kepada masyarakat. Termasuk sistem logistik, sistem transportasi sampai sistem keuangan.

Orang lain juga bertanya?

"PSBB bukan tujuan, tapi mesti dihitung secara matematis, statistik secara epidemologis sehingga kita perlu pakar untuk membantu," ujarnya.

Sejauh ini penyebaran virus Corona di Jateng masih landai, sebab total kasus Covid-19 sudah ada 203 orang, 25 di antaranya meninggal dan 19 sembuh. Data tersebut masih lebih rendah dari kota lain diantaranya Jakarta, Banten dan Jawa Barat.

"Jateng nomor enam terbesar di Indonesia tingkat kenaikan kasus covid-19. Ketimbang Jakarta menduduki peringkat atas penyebaran virus Corona dengan 2.186 kasus, Jawa Barat 540 kasus dan Banten 285 kasus," ungkapnya.

Selain itu, Ganjar mengaku, belum menerima kabupaten atau kota di Jawa Tengah berencana mengajukan PSBB. Untuk mempersiapkan data masyarakat penerima bantuan.

"Sampai akhir April akan kita eksekusi soal bantuan. Kita siapkan skenario jika mengajukan atau menuju PSBB. Kota mana, kabupaten mana, kecamatan, dan desa mana saja, kita hitung betul," jelasnya.

Terkait pendataan warganya yang saat ini berada di luar daerah, Jabodetabek juga dalam rangka penyaluran bantuan. Saat ini, pihaknya telah berkomunikasi dengan Gubernur DKI Jakarta dan Jawa Barat untuk percepatan pendataan tersebut.

"Harapannya tidak ada warga yang mudik, jadi tidak ada orang yang berpotensi untuk membawa virus itu ke asalnya. Ini bukan stigmatisasi, tapi dengan sudah ya asimtomatis kita tidak tahu siapa yang tertular. Kita bantu Jakarta, Jabar agar semua berjalan. Ini komunitas warga Jateng di Jakarta dan Jabar juga sudah mendata," tutup Ganjar.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Daya Beli Masyarakat Turun, Menko Airlangga Banggakan Program PKH dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan
Daya Beli Masyarakat Turun, Menko Airlangga Banggakan Program PKH dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan

Airlangga menuturkan jaminan kehilangan pekerjaan (JKP) yang terdaftar melalui Kementerian Ketenagakerjaan menunjukkan angka yang terlalu rendah.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tak Puas! Prabowo Dengar Jawaban Anies Atasi Polusi Jakarta & Salahkan Angin
VIDEO: Tak Puas! Prabowo Dengar Jawaban Anies Atasi Polusi Jakarta & Salahkan Angin

Capres Prabowo menanyakan soal dana triliunan rupiah yang diberikan untuk Pemprov DKI Jakarta guna menangani polusi di Jakarta

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi: Tak Ada Negara Lain Beri Bantuan Pangan Beras Seperti Indonesia
Presiden Jokowi: Tak Ada Negara Lain Beri Bantuan Pangan Beras Seperti Indonesia

Pemerintah menyiapkan bantuan pangan beras hingga Juni 2024, masing-masing 10 Kg per keluarga, per bulan.

Baca Selengkapnya