Penyekatan di Jembatan Suramadu Sisi Surabaya Ricuh akibat Jumlah Nakes Minim
Merdeka.com - Kericuhan terjadi di pos penyekatan Jembatan Suramadu sisi Surabaya, Jumat (18/6). Akibat keributan itu, peralatan seperti meja kursi di posko swab massal berserakan.
Kejadian itu terekam kamera. Sejumlah potongan video kericuhan beredar di media sosial Whatsapp. Dalam video tampak para pengendara mulanya terlibat aksi dorong dan meneriaki petugas. Mereka kemudian merangsek ke arah meja dan berupaya merebut kembali KTP mereka yang dibawa untuk pendataan.
Situasi semakin memanas lantaran banyak warga berteriak memprotes petugas membawa KTP mereka. Situasi terlihat semakin tidak terkendali saat warga terus merangsek mencari KTP-nya.
-
Dimana keributan terjadi? Seorang anggota TNI Koramil 01/Purwodadi mengalami nasib yang kurang baik saat bertugas mengamankan acara hiburan solo organ di Dusun Tanjungan, Desa Ngembak, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan Jawa Tengah.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Dimana massa menggeruduk kantor KPU? Sejumlah orang menggeruduk Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jayapura di jalan Abepura-Sentani, Distrik Sentani Kota, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Jumat (15/3) malam waktu setempat.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Dimana kejadian ini berlangsung? Sebuah video memperlihatkan prajurit TNI yang memberi kejutan di HUT Bhayangkara. Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
Meja, kursi, dan sejumlah kertas tampak berhamburan. Tampak petugas tes swab yang mengenakan APD pun menjauhi pengendara. Mereka menyelamatkan diri sembari membawa peralatan.
Petugas Satpol PP, Polri, serta TNI kemudian berusaha menenangkan warga. Namun mereka kewalahan karena jumlah massa semakin banyak.
Dikonfirmasi terkait video itu, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Ganis Setyaningrum membenarkannya. Dia mengatakan, peristiwa tersebut terjadi, Jumat (18/6) dini hari tadi. Saat itu volume kendaraan lebih banyak dari biasanya.
"Pagi ini volume kendaraan sekitar pukul 02.00 WIB sudah mulai tidak seperti biasanya, khususnya roda 2, kemudian 03.00 WIB lebih banyak lagi volumenya," jelasnya.
Kericuhan terjadi diduga lantaran masyarakat terburu-buru menuju tempat kerjanya di Surabaya. Mereka ingin cepat mendapatkan pelayanan, namun tak sabar menunggu.
"Tadi karena semua masyarakat ingin cepat dilayani, karena ingin cepat sampai di tempat kerja, tidak sabar, buru-buru sehingga terjadi miss," paparnya.
Saat terjadi kekisruhan, aparat yang berjaga pun segera melakukan pengamanan dan mengurai kepadatan. Tak lama kemudian pelayanan bisa kembali dilakukan.
Ganis memastikan bahwa amukan pengendara ini tak sampai menyebabkan kerusakan material atau menyebabkan korban jiwa ataupun luka. "Dampaknya tidak ada kerugian material maupun kerugian jiwa," ucapnya.
Namun, karena peristiwa itu, sejumlah pengendara yang melintasi Suramadu dari arah Madura diperkirakan lolos tanpa melewati proses skrining. Kondisi kesehatan mereka tak dapat dipastikan.
"Mungkin ada beberapa masyarakat tidak sempat dilakukan swab, sehingga kami tidak menjamin dia sehat atau tidak," ujarnya
Atas kejadian ini, Ganis berharap agar masyarakat memahami penyekatan dan tes swab ini dilakukan untuk kebaikan bersama. Apalagi, saat ini Covid-19 varian baru B16172 Delta telah ditemukan di penyekatan Suramadu.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya Irvan Widyanto mengatakan, tidak ada kerusakan berarti dalam peristiwa itu. Dia mengakui ada sejumlah meja dan kursi yang sempat berserakan akibat ulah warga. Namun dia memastikan, tidak ada kerusakan atau hilangnya KTP dalam peristiwa itu.
"KTP sudah di data. Protesnya hanya karena soal nakes yang minim, sedangkan mereka buru-buru sehingga ricuh. Kita koordinasikan ulang untuk proses swab di penyekatan (Suramadu)," tandasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat massa 02 hendak masuk ke area Patung Kuda yang berada Jalan Medan Merdeka Barat, terjadi pelemparan dari arah pendukung 01
Baca SelengkapnyaMassa menolak Pemilu curang sampai menerobos barikade polisi.
Baca SelengkapnyaKedua kubu awalnya hanya saling beradu argumen, namun situasi kian panas hingga diwarnai lemparan batu dan botol air mineral.
Baca SelengkapnyaVideo tersebut beredar di media sosial, terlihat para kelompok remaja dari dua kubu saling lempar
Baca SelengkapnyaKeributan terjadi di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar saat penjemput jemaah haji plus memukul personel aviation security (Avsec). Pelaku langsun
Baca SelengkapnyaSaling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca SelengkapnyaSejauh ini, dikatakan Kapolres Jakarta Utara tidak ada korban jiwa dari bentrokan warga itu.
Baca SelengkapnyaKapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto menyatakan 10 anggota Kepolisian terluka akibat ledakan di Markas Gegana SatBrimob Polda Jatim, Senin (4/3) siang.
Baca SelengkapnyaSpontan anggota yang lain langsung melindunginya dengan tameng plastik dan diarahkan menjauh dari lokasi.
Baca SelengkapnyaLemparan batu, botol, dan benda lainnya sempat mewarnai kericuhan tersebut.
Baca SelengkapnyaSebanyak 15 anggota Gegana yang sedang belajar melakukan latihan analisis ledakan saat markas Brimob Polda Jatim meledak.
Baca SelengkapnyaKericuhan terjadi di acara diskusi Generasi Muda Partai Golkar yang digelar di restoran Pulau Dua Senayan.
Baca Selengkapnya