Penyerang polisi di Gowa beraksi singkat dan diduga terlatih
Merdeka.com - Kabid Humas Polda Sulsel AKBP Frans Barung Mangera mengatakan kelompok penyerang polisi di pos polisi yang ada di Bundaran Samata Jalan Arumpala, Kabupaten Gowa Kamis dini hari, (2/7), beraksi singkat.
Barung enggan menjawab saat ditanya apakah indikasi singkatnya aksi sekitar lima menit itu, bisa dikatakan kelompok penyerang adalah orang-orang terlatih.
"Kami tidak ingin berspekulasi soal itu termasuk soal motif penyerangan. Yang pasti polisi akan bertindak, memproses kasus ini sesuai fakta, bukti dan keterangan saksi-saksi yang mendukung pengungkapan kasus ini," kata Barung seraya menambahkan penyerang itu kelompok pengecut, mereka menyerang tiba-tiba dengan menggunakan senjata tajam dan senjata api serta menggunakan ikat kepala.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Bagaimana pelaku melakukan penikaman? Korban sempat melihat pelaku mengambil senjata tajam jenis badik dari kamar kekasihnya. Kemudian terjadi perkelahian antara pelaku dan korban, namun pelaku berhasil mengambil senjata tajam miliknya dari saku jaketnya dan langsung menikam korban secara berulang kali yang mengakibatkan korban meninggal dunia,' kata mantan Kapolresta Palembang ini.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Kenapa polisi bakar polisi? 'Yang menjadi catatan dari peristiwa ini adalah pertama motif. Motifnya adalah saudara Briptu Rian sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ketiga anaknya, mohon maaf, ini dipakai untuk main judi online,' ujarnya, Minggu (9/6).
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Siapa yang menyekap polisi? Tiga pelaku diamankan. AI, N dan S diduga pelaku percobaan pembunuhan terhadap anggota Pam Obvit Polda Metro Jaya, Bripka Topan Febriyanto.
Lebih jauh dia dijelaskan, di tempat kejadian perkara (TKP) ditemukan barang bukti empat selongsong peluru dan sebilah parang penuh darah.
Tim Inafis Polda Sulsel dan tim labfor sudah turun ke lapangan melakukan pra rekonstruksi. Sejumlah saksi telah dimintai keterangan termasuk dua anggota yang selamat dari maut yakni Brigadir Firdaus dan Brigadir Sulaiman.
Korban tewas Brigpol Irfan Udhien sudah dikebumikan di kampung halamannya di Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa. Sementara dua korban luka dirawat di RS Bhayangkara yakni Brigpol Mus Muliadi dan Bripda Usman.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Senjata api rakitan ilegal tersebut merupakan milik tersangka IG yang kemudian dibawa oleh tersangka IMS ke Rusun Polri Cikeas.
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan itu terjadi di Jalan Raya Banjaran-Soreang, Rabu (20/12) lalu.
Baca SelengkapnyaKKB terus menebar onar di Bumi Cendrawasih. Mereka terus memancing petugas hingga kerap terjadi baku tembak
Baca SelengkapnyaSalah satu pelajar bahkan diamankan polisi saat bersembunyi di Cikarang, Bekasi.
Baca SelengkapnyaViral Penghuni Indekos di Tangsel Ngaku Diintimidasi saat Beribadah, Polisi Tetapkan 4 Tersangka
Baca SelengkapnyaTak terima ditegur, kedua pelaku langsung melakukan penyerangan kepada Aipda D dan A.
Baca SelengkapnyaBentrokan antar warga pecah di sekitar Kompleks Perumahan Pemda, Kabupaten Maluku Tenggara, Selasa (20/2) malam.
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaPolres Bogor pun menetapkan dua tersangka yaitu Bripda IMS usia 23 tahun sebagai pengguna senjata api, dan Bripka IG usia 33 tahun sebagai pemilik senjata api.
Baca SelengkapnyaKondisi seketika mencekam karena dua dari gerombolan itu mengacungkan senjata api.
Baca SelengkapnyaBayu mengatakan informasi 3 KKB yang tertembak diperoleh dari informan dalam kelompok Yoswa Maisani.
Baca Selengkapnya