Penyerang Polsek Daha Selatan Diduga Teroris Lone Wolf
Merdeka.com - Pelaku penyerangan beratribut kelompok teroris ISIS di Polsek Daha Selatan, Kalimantan Selatan, pada Senin 1 Juni 2020 dini hari masih didalami.
Kadiv Humas Polri, Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono, mengatakan analisa sementara teroris yang beraksi sendiri alias lone wolf.
"Dia adalah lone wolf," tutur Argo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (2/6).
-
Bagaimana cara pelaku melancarkan aksinya? Untuk memuluskan aksinya, NUG, HS, dan DK melakukan panggilan darurat ke Mako Damkar Induk Sleman.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa pelaku pembunuhan PSK online? Kepala Polres Cirebon Kota AKBP Muhammad Rano Hadiyanto menjelaskan dalam kurun waktu tiga jam setelah kejadian, pelaku berinisial C (30) ditangkap karena terbukti menganiaya korban A (21) hingga meninggal dunia.'Kami mendapatkan laporan terkait penemuan jasad korban pada pukul 15.30 WIB, Kamis kemarin. Tiga jam berselang pelaku yakni C berhasil kami tangkap,' kata Kapolres di Cirebon, dilansir Antara, Jumat (10/5).
-
Bagaimana pelaku bom bunuh diri menyerang? Pelaku menggunakan rompi berisi bahan peledak. Mengutip Al Jazeera, setidaknya 70 orang tewas dan lebih dari 300 orang lainnya terluka. Korban tewas didmoinasi oleh wanita dan anak-anak.
Menurut Argo, pelaku membangun cara pandangnya lewat internet. Hingga akhirnya dia nekat melakukan aksinya dengan menyerang petugas di polsek.
"Dia mempelajari pengetahuan itu dari internet, belajar sendiri, membaca sendiri, memprediksi sendiri," jelas Argo.
Sebelumnya, Kapolri Jendral Idham Azis menaikkan pangkat Brigadir LL, korban meninggal dunia atas insiden penyerangan orang tidak dikenal di Polsek Daha Selatan, Kalimantan Selatan, dini hari tadi.
"Menaikan pangkat setingkat lebih tinggi kepada korban," tutur Kabid Humas Polda Kalimantan Selatan Kombes Mochamad Rifai dalam keterangannya, Senin 1 Juni 2020.
Menurut Rifai, Kapolri juga memberikan santunan kepada keluarga almarhum. Jajaran Polda Kalimantan Selatan pun telah mengunjungi rumah sakit dan rumah duka Brigadir LL.
"Atas kejadian tersebut Kapolri Jenderal Idam Azis turut berbela sungkawa," kata Rifai.
Peristiwa itu berawal saat proses jaga malam oleh tiga petugas tersebut yang mendadak didatangi orang tidak dikenal yang membawa senjata tajam jenis katana sekitar pukul 02.15 Wita. Bripda Azmi saat itu berada di Ruang Unit Reskrim mendengar keributan di Ruang SPKT.
Saat tiba di lokasi, dia terkejut melihat Brigadir Leonardo sudah mengalami luka bacok senjata tajam. Dia lantas meminta tolong kepada Brigadir Djoman.
Nyatanya, pelaku melihat dua anggota polisi itu dan kembali melakukan penyerangan. Bripda Azmi yang berhasil lolos langsung lari ke Ruang Intel Binmas dan meminta bantuan Polres Hulu Sungai Selatan. Sementara Brigadir Djoman turut menjadi korban penyerangan.
Orang tidak dikenal itu nyatanya bersembunyi di ruangan Unit Reskrim Polsek Daha Selatan. Petugas pun melakukan tindakan tegas lantaran pelaku menolak menyerahkan diri dan tetap melakukan perlawanan.
Reporter: Nanda Perdana PutraSumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku datang berteriak sambil membawa sebatang besi
Baca SelengkapnyaKasus pegawai KAI ini menjadi sorotan Densus 88 karena meski ISIS bubar, tapi pendukungnya masih ada
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto membenarkan kejadian tersebut dan sudah melihat video yang viral itu.
Baca SelengkapnyaTim Densus 88 Polri sedang mengusut proses rekrutmen jaringan terorisme melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaPetugas penjagaan di Rumah Dinas (Rumdin) Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Jakarta Selatan diserang seorang pria.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami asal dan rencana penggunaan senjata tersebut.
Baca SelengkapnyaPelaku yang hanya seorang diri menghancurkan kaca kantor dan mengacak-acak seluruh ruangan Pospol
Baca SelengkapnyaBarang-barang milik S yang ada kaitan dengan tindakan dilakukannya disita polisi
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDua pria, satu berpakaian loreng dan satu lagi pakaian biasa, mendatangi rumah salah satu warga.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Kalimantan Timur Kombes Pol Yusuf Sutejo mengatakan, motif dari Marco Karundeng adalah kesal.
Baca SelengkapnyaSi maling tampak panik karena gagal mencuri motor. Dia lantas menodongkan benda berbentuk pistol ke arah warga.
Baca Selengkapnya