Penyerangan Tim Satgas Karhutla Polisi & TNI di Jambi, 45 Orang Diciduk
Merdeka.com - Polisi mengamankan 45 orang terkait penyerangan terhadap anggota Satgas Karhutla Terpadu saat melakukan pemadaman di area okupansi, Tanjung Jabung Barat, Jambi, pada Jumat (12/7) pekan lalu.
"Update terbarunya 45 pelaku sudah diamankan dan masih didalami," kata Kabid Humas Polda Jambi, Kombes Kuswahyudi Tresnandi saat dihubungi merdeka.com, Kamis (18/7).
Menurutnya, kasus itu merupakan konflik lahan terkait pendudukan lahan dan terjadi pembakaran lahan. Saat petugas melakukan pemadaman agar tak menyebar ke daerah lain, massa tidak terima.
-
Bagaimana anggota polisi terluka? Dia memaparkan, provokator dalam peristiwa itu sudah diamankan di Polresta Jambi.
-
Apa yang diselamatkan oleh para perwira TNI? Semua kembali ke staf dengan membawa uang untuk pasukan-pasukan dan dinas-dinas untuk melaksanakan secara resmi timbang terima uang itu.
-
Siapa yang cedera? Dalam laga ini, Spalletti menurunkan Calafiori sejak awal. Namun, di babak kedua, ia mengalami kontak fisik ketika Alessandro Bastoni melakukan tekel terhadap Osumane Dembele, yang membuatnya tidak dapat melanjutkan pertandingan.
-
Siapa saja yang selamat? Basarnas Makassar mencatat 11 orang selamat, dua meninggal dunia, dan 24 lainnya masih dalam pencarian.
-
Bagaimana korban mengalami luka bakar? Bocah malang itu diduga dianiaya dan dibakar teman sepermainannya dalam perjalanan menuju warung yang tak jauh dari rumah.
-
Siapa yang menjadi korban serangan? Menurut informasi, suara tersebut berasal dari bom yang diledakan oleh Israel dan menargetkan para pengungsi yang berada di bangunan tersebut.
Penyerangan itu menyebabkan 3 prajurit TNI dan 2 petugas kepolisian yang tergabung dalam satgas tersebut mengalami luka. Beruntung, kondisinya hanya luka ringan dan sudah sehat.
Pascakejadian tersebut, lanjut Kuswahyudi, tidak ada pengamanan tambahan terhadap tugas. "Tidaklah itu karena di daerah konflik, kalau di tempat lain aman," tegasnya.
Untuk diketahui, pada Sabtu 13 Juli 2019 sekitar 60 orang dari kelompok SMB merangsek masuk ke Distrik VIII untuk mencari tim pemadam yang memadamkan api.
Pada saat kedatangan kelompok itu, anggota satgas monitoring Karhutla Korem dan Anggota Polri melihat adanya kemungkinan kelompok tersebut melakukan lagi pembakaran lahan karena membawa senjata rakitan dan senjata tajam dan alat-alat lainnya.
Tim yang berusaha melakukan komunikasi untuk mencegah dan menghimbau kelompok tersebut dan bahwa pembakaran dapat berdampak luas, namun kelompok tersebut tidak menerima dan melakukan pemukulan terhadap anggota TRC Damkar dan karyawan PT WKS yang ada di lokasi.
"Pemukulan SMB tersebut juga mengenai dua orang personel Satgas Monitoring Karhutla Rem 042/Gapu yang mengakibatkan lebam dan lecet," kata Danrem, Elphis Rudy yang juga Dansatgas Karhutla Jambi.
Danrem 042/Gapu juga mengatakan bahwa salah satu tugas tim dalam siap siaga Karhutla adalah menjamin dan menjaga masyarakat Jambi bebas dari bencana karhutla, dan kami berkomitmen untuk itu.
"Namun masih ada segelintir orang yang lebih mementingkan kepentingan pribadi dan kelompoknya dengan sengaja membakar lahan," kata Danrem.
Dia juga sangat menyesalkan kejadian ini, personel saya yang sudah berjibaku melawan ancaman kebakaran hutan dan lahan justru ikut diperlakukan tidak semestinya.
Kelompok SMB ini telah melakukan tindakan kriminalisme dan premanisme. Mereka sengaja membakar lahan padahal sudah dilarang dengan Perda dan Pergub.
Pembakaran ini bila dibiarkan dapat menjadi bencana kebakaran bagi Jambi, mereka juga menggunakan senjata rakitan ilegal untuk melukai orang, dan dilarang karena bisa mematikan.
Mereka juga memprovokasi, mengintimidasi dan menganiaya masyarakat dan berani menyerang aparat yang tidak bersenjata dan hukum harus ditegakkan ini tidak bisa dibiarkan, kata Danrem Eplhis Rudy.
Sebelumnya kelompok SMB bentrok dengan pemilik IUP HTR di Desa Belanti Jaya, Kecamatan Mersam, Kabupaten Batanghari Jambi dan menganiaya kepala desa, kali ini justru menyasar terhadap Satgas Terpadu Karhutla yang baru memadamkan kebakaran lahan di area tersebut.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kericuhan terjadi saat eksekusi lahan di Jalan Baru, Payo Selincah, Jambi Timur, Kota Jambi, Senin (18/12). Seorang anggota Polri terluka dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaIa menyebut, dari puluhan prajurit yang diamankan itu nantinya akan dipilah. Hal ini untuk mengetahui siapa yang terlibat langsung dalam kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaSaat ini, semua pelaku masih menjalani pemeriksaan lanjutan. Motif belum diketahui.
Baca SelengkapnyaAnggota itu sempat mengamankan satu orang berandalan bermotor yang saat ini telah diamankan di Polresta Jambi.
Baca SelengkapnyaKejadian itu dipicu karena salah paham antara prajurit TNI dengan personel Polri.
Baca SelengkapnyaAkibat penyerangan yang dilakukan menyebabkan dua anggota Polres Lanny Jaya gugur yaitu Brigpol Triyuda Ardigantara dan Aiptu Hidayat,
Baca SelengkapnyaDenpom IV/Surakarta menetapkan enam prajurit TNI sebagai tersangka penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali
Baca SelengkapnyaPrada Nurrahman menegur pengemudi mobil yang lantas menghubungi Danki Brimob Polda Sumut.
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI berhasil lumpuhkan 5 anggota KSTP hingga tewas. Sulitnya medan tempur di hutan dan pegunungan tak mempan bagi para anggota Satgas Yonif 7 Marinir.
Baca SelengkapnyaPangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan mengungkapkan duduk perkara penyerangan Mapolres Jayawijaya.
Baca SelengkapnyaTerkait kejadian ini, Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Jakarta Selatan berhasil mengamankan lima orang.
Baca SelengkapnyaVideo penganiayaan itu viral di media sosial.Pemicunya penggunaan knalpot bising yang digeber sehingga diangggap mengganggu.
Baca Selengkapnya