Penyidik KPK diteror, Afif, pilih keluar dari Polri bareng Novel
Merdeka.com - Kapolresta Bekasi Kota, Kombes Daniel Bolly Tifaona mengatakan, Afif merupakan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi berasal dari Polri. Tetapi, dia memilih mengundurkan diri dari Kepolisian bersama-sama dengan sepuluh penyidik polisi lain, termasuk Novel.
"Dia (Afif) satu di antara sebelas penyidik (KPK) yang mengundurkan diri dari Polri. Saat ini masih aktif di KPK," kata Daniel, Senin (6/7) malam.
Menurut Daniel, bukti rekaman kamera pengawas di rumah korban tak merekam pelaku dengan jelas.
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Mengapa KPK menelaah laporan tersebut? 'Bila ada laporan/pengaduan yang masuk akan dilakukan verifikasi dan bila sudah lengkap akan ditelaah dan pengumpul info,' kata Tessa dalam keterangannya, Selasa (4/9).
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Di mana KKB menyerang? Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kelompok Egianus Kogoya kembali buat onar di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.
-
Bagaimana KKB ditangkap? 'Yang perlu diketahui oleh masyarakat adalah, kenapa Devianus Kagoya dianiaya oleh atau tindak kekerasan dilakukan kepada dirinya adalah bahwa Devianus Kogoya itu tertangkap pasca patroli aparat keamanan TNI - Polri,' kata Kristomei.
"Rekamannya CCTV-nya ngeblur. Tapi, kami akan maksimalkan. Rencananya diprint, lalu disebar ke warga," ujar Daniel.
Afif Julian Miftah melapor ke polisi karena mengaku mendapatkan teror bom di kediamannya di Perumahan Mediterania, Kelurahan Jakamulya, Bekasi Selatan. Benda dipakai buat meneror adalah sebuah paket mirip bom, dengan untaian kabel, alat penghitung waktu, dan lampu LED. Tetapi setelah diteliti ternyata hal itu cuma tipuan.
Sebelumnya, Afif juga dua kali diteror. Antara lain ban mobilnya dikempiskan dengan cara ditusuk, dan kap mobilnya disiram air keras. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Firli mengisyaratkan menolak pengunduran diri Asep Guntur dari KPK.
Baca SelengkapnyaBuntut pernyataan Wakil Ketua KPK Johanis Tanak yang menyebut penyelidik khilaf dalam OTT yang melibatkan Marsekal Madya Henri Alfiandi.
Baca SelengkapnyaEks Penyidik KPK, Novel Baswedan mengapresiasi, putusan PN Jaksel yang menolak permohonan praperadilan Ketua KPK nonaktif Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaHakim sebelumnya menyatakan penetapan status tersangka Firli dilakukan Polda Metro Jaya sah secara hukum.
Baca SelengkapnyaSamad mendorong agar polisi dapat segera menahan Firli.
Baca SelengkapnyaPengunduran diri Firli Bahuri dari Ketua KPK merupakan modus lama menghindari sanksi.
Baca SelengkapnyaPimpinan tetap meminta Brigjen Asep Guntur menjadi Direktur Penyidikan dan Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK.
Baca SelengkapnyaPermintaan maaf petinggi KPK usai penetapan Kepala Basarnas jadi tersangka menunai polemik.
Baca SelengkapnyaAsep Guntur ingin mundur dari KPK buntut kasus suap Kepala Basarnas.
Baca SelengkapnyaSidang Putusan Gugatan Firli dipimpin oleh hakim tunggal Imelda Herawati telah membuka proses sidang.
Baca SelengkapnyaKetua KPK Firli Bahuri memastikan mempertahankan Asep Guntur di KPK.
Baca SelengkapnyaPegawai berinisial NAR dipecat usai diperiksa pihak Inspektorat lembaga antirasuah.
Baca Selengkapnya