Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penyidik mengaku baru tahu tambang ilegal setelah Salim Kancil tewas

Penyidik mengaku baru tahu tambang ilegal setelah Salim Kancil tewas Sidang kasus Salim Kancil. ©2016 merdeka.com/moch. andriansyah

Merdeka.com - Sidang lanjutan kasus Salim Kancil, warga Selok Awar Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Kamis (25/2). Sidang yang berlangsung sejak pagi hingga sore (25/4) ini belum berakhir, saat ini agenda sidang masih mendengarkan keterangan para saksi, termasuk menghadirkan saksi korban, Tosan.

Sidang digelar terpisah, yaitu di Ruang Cakra dan Candra. Alasannya, karena terdakwa dan berkas dakwaan terlalu banyak.

Saat saksi dari penyidik Polres Lumajang, ‎Brigadir Satu Hasan Basri dihadirkan di ruang sidang, Ruang Candra, hakim justru menceramahinya. Sebab, saksi Hasan Basri, mengaku mengaku baru tahu ada tambang ilegal di Selok Awar Awar, setelah ada pembantaian Salim Kancil, dan penganiayaan Tosan.

Kontan saja, hakim anggota, Hakim Efran Basuni yang duduk di samping kanan hakim ketua, Hakim Jihad Arkhanuddin, mengernyitkan dahi dan bertanya. "Polisi ke mana sebelum itu? Masak tidak tahu?," tanya Efran.

Padahal, lanjut dia, ada sekitar 200 truk pengangkut pasir ilegal keluar masuk desa, yang menyebabkan kerusakan jalan.

Hasan yang lebih banyak diam, saat Hakim Efran berbicara, kemudian kembali menjawab. "Lalu lintas truk bukan tupoksi kami sebagai reserse," dalihnya.

Kembali dia menjelaskan, ‎dari hasil penyidikan yang dilakukan pihaknya, tambang pasir besi ilegal di Selok Awar Awar, dikoordinatori oleh Hariyono, selaku kepala desa. Hariyono mengajak warga desa yang pro kepadanya, dengan peran masing-masing, seperti mengelola uang karcis truk, pengawas tambang dan lain sebagainya.

Dalam kesaksiannya, Hasan juga menyebut, dari penyidikan yang dilakukan pihaknya, diketahui kalau setiap truk pasir yang masuk ke area tambang, dipungut Rp 30 ribu. Uang dari karcis masuk itu, dikelola dan dibagi-bagi. Termasuk masuk ke kantong Hariyono. "Karcisnya ilegal," ucapnya.

Karcis tersebut, diketahui dicetak sendiri oleh terdakwa dan hasilnya masuk kantong pribadi.

Sementara terdakwa ‎Hariyono membantah, kalau karcis yang dicetaknya itu untuk tambang, melainkan ‎untuk keperluan wisata.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Fakta Terbaru Kasat Reskrim Solok Selatan Ditembak Kabag Ops Lagi Usut Proyek Tambang Ilegal
VIDEO: Fakta Terbaru Kasat Reskrim Solok Selatan Ditembak Kabag Ops Lagi Usut Proyek Tambang Ilegal

Kapolda Sumbar, Irjen Suharyono menjelaskan Polres Solok Selatan sedang menyelidiki pengerjaan tambang diduga ilegal jenis galian C

Baca Selengkapnya
Tembak Mati Kasat Reskrim, Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar Bakal Dipecat
Tembak Mati Kasat Reskrim, Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar Bakal Dipecat

Sanksi tegas itu diberikan menyusul aksi AKP Dadang menembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ulil Riyanto Anshari hingga meninggal dunia.

Baca Selengkapnya
Motif AKP Dadang Tembak Kasat Reskrim AKP Ryanto Ulil Anshar: Tak Senang Rekannya Ditangkap
Motif AKP Dadang Tembak Kasat Reskrim AKP Ryanto Ulil Anshar: Tak Senang Rekannya Ditangkap

Polda Sumatera Barat (Sumbar) masih mengusut kasus polisi tembak polisi yang terjadi di Polres Solok Selatan.

Baca Selengkapnya
Dibawa ke Jakarta, Begini Kondisi Terkini AKP Dadang Iskandar, Pelaku Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
Dibawa ke Jakarta, Begini Kondisi Terkini AKP Dadang Iskandar, Pelaku Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan

Ia mengatakan, saat ini tersangka sedang menjalani pemeriksaan untuk pidana umumnya di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Kasus Polisi Tembak Polisi, Segini Harta Kekayaan AKP Dadang Iskandar
Kasus Polisi Tembak Polisi, Segini Harta Kekayaan AKP Dadang Iskandar

Ulil ditembak Kabagops AKP Dadang Iskandar di parkiran Mapolres Solok Selatan pada Jumat (22/11) dini hari. Peluru yang ditembakkan mengenai pelipis kanan dan

Baca Selengkapnya
DPR Duga Polisi Tembak dan Rampok Warga di Palangka Raya Karena Ingin Beli Sabu
DPR Duga Polisi Tembak dan Rampok Warga di Palangka Raya Karena Ingin Beli Sabu

DPR duga polisi di Palangka Raya Brigadir AKS menembak warga hingga meninggal dunia dan mencuri mobil korban karena ingin membeli narkoba jenis sabu.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Keras DPR Kasus Polisi Tembak Polisi, Sebut Beking Tambang & Pembunuhan Berencana
VIDEO: Keras DPR Kasus Polisi Tembak Polisi, Sebut Beking Tambang & Pembunuhan Berencana

Kader Partai Gerindra itu menduga kuat pelaku merupakan beking tambang ilegal atas kasus ini.

Baca Selengkapnya
Kapolda Akui Kabag Ops Tembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan karena Kontra Pengusutan Tambang Ilegal
Kapolda Akui Kabag Ops Tembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan karena Kontra Pengusutan Tambang Ilegal

Kasus Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar menembak Kasat Reskrim AKP Ryanto Ulil Anshar hingga kini masih diselidiki Polda Sumbar.

Baca Selengkapnya
Ditembak Mati Kabagops, Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Disebut Polisi Berprestasi
Ditembak Mati Kabagops, Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Disebut Polisi Berprestasi

Peluru yang dimuntahkan mengenai pelipis kanan dan pipi hingga menembus tengkuk.

Baca Selengkapnya
Kapolri Beri Kenaikan Pangkat Anumerta ke Almarhum AKP Ulil Ryanto
Kapolri Beri Kenaikan Pangkat Anumerta ke Almarhum AKP Ulil Ryanto

Kompol Anumerta Ulil dinyatakan gugur saat melaksanakan tugas.

Baca Selengkapnya
Polisi Tutup Galian C di Solok Selatan, Biang Kerok AKP Dadang Tembak Mati Kasat Reskrim
Polisi Tutup Galian C di Solok Selatan, Biang Kerok AKP Dadang Tembak Mati Kasat Reskrim

Dwi mengatakan, Jumat, (22/11) siang dari Krimsus Polda Sumbar langsung melakukan penutupan di lokasi tersebut.

Baca Selengkapnya
Datangi Polda Sumbar, Sahroni Sempat Temui AKP Dadang Iskandar di Sel, Bahas Apa?
Datangi Polda Sumbar, Sahroni Sempat Temui AKP Dadang Iskandar di Sel, Bahas Apa?

Ada dua permintaan Sahroni ke Kapolda Sumbar buntut anak buahnya tembak sesama solisi

Baca Selengkapnya