Penyintas Covid-19, Bima Arya Tak Bisa Disuntik Vaksin Sinovac
Merdeka.com - Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim menjadi orang pertama yang akan diberikan vaksin Covid-19 di Kota Bogor. Awalnya, Wali Kota Bima Arya yang akan diberi vaksin, namun karena dia merupakan penyintas maka tidak bisa diberikan vaksin.
Dedie pun mengaku siap divaksin, meski dia tidak bisa menutupi rasa deg-degan. Untuk menghilangkan rasa was-was itu, Dedie memilih menyibukkan diri dengan olahraga bersepeda agar tubuhnya tetap bugar.
"Dia saja bila instruksi Mendagri seperti itu," kata Dedie, Rabu (6/1).
-
Siapa yang menentukan jadwal imunisasi? Jadwal imunisasi disusun berdasarkan hasil uji klinis serta anjuran dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Kapan vaksin cacar api diberikan? Zostavax diberikan dalam satu dosis tunggal melalui suntikan dan direkomendasikan untuk orang dewasa berusia 60 tahun ke atas.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
Kata Dedie, Bima Arya tidak memenuhi persyaratan penerima vaksin lantaran sebelumnya pernah positif terinfeksi Covid-19. Sekretaris Daerah (Sekda) Syarifah Sofiah pun sama, merupakan penyintas.
"Pak Bima pernah Covid-19, Ibu Sekda pernah, maka dari itu saya lah untuk penerima vaksin pertama," jelasnya.
Jadwal pengiriman vaksin di Kota Bogor berlangsung antara 11-14 Januari 2021. Pemkot Bogor juga telah menunjuk 25 Puskesmas dan beberapa rumah sakit yang telah memiliki rantai pendingin untuk lokasi vaksinasi.
"Penyuntikan dua hari setelah vaksin datang dan harus diselesaikan maksimum tiga bulan. Setiap orang maksimum 40 menit dari pendaftaran, screening, suntik dan observasi 30 menit. Kalau ada reaksi maka ditangani petugas emergency," katanya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Maxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi siap jadi 'endorser' kepada masyarakat yang menderita TBC agar tidak lupa minum obat.
Baca SelengkapnyaPenyiapan tempat karantina ini untuk mencegah penularan TBC di Indonesia.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah mengumumkan perubahan dalam mekanisme penjaminan pelayanankesehatan terkait Covid-19
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca Selengkapnya