Penyiram air keras yang tewaskan siswi SD ternyata tetangga
Merdeka.com - Polisi menangkap seorang perempuan yang menjadi tersangka pelaku penyiraman air keras yang mengakibatkan tewasnya siswi kelas 1 SD, Amelia Sembiring (7) di Patumbak, Deliserdang. Seorang laki-laki yang membantunya pun masih diburu.
Pelaku berinisial EG (31) merupakan ibu rumah tangga. Dia tetangga korban. Dalam aksinya, EG diduga dibantu seorang lelaki. "Kita masih mengejarnya," ujar Kapolresta Medan Kombes Nico Afinta, Minggu (3/11) petang.
Sasaran penyiraman air keras ini sebenarnya Harmoko Sembiring, ayah Amelia. Akibat serangan itu, dia terluka di tangan dan kaki, tapi putrinya tewas setelah terjatuh di genangan air keras. "Motifnya dendam, karena 3 bulan lalu suami pelaku pernah dianiaya ayah korban (Amelia)," jelas Nico.
-
Kapan ibu ini mengalami serangan? Suatu malam di bulan Januari, Dong, ibu dari dua orang anak berusia 40 tahun asal Hangzhou, sedang membantu salah satu putranya mengerjakan tugas matematika.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang membuat rumah wanita itu memprihatinkan? Di usianya yang tak lagi belia, dia terpaksa tinggal sebatang kara. Bahkan, tempat tinggalnya hanya berupa gubuk sederhana berdinding karung goni.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Dia dimaki dengan kata-kata kasar menggunakan bahasa setempat oleh para pelaku. Korban juga dipaksa sujud dan mencium kaki pelaku. Kepalanya didorong ke bawah oleh salah satu pelaku, sementara pelaku lain tertawa. Kemudian pelaku lain sengaja mendorong temannya dengan tujuan menimpa badan korban. Saat rambut korban berantakan, pelaku memaksanya berkaca ke layar ponsel.
EG ditangkap di Pekanbaru, Riau, Jumat (1/11). Saat ini dia sedang dirawat insentif di salah satu rumah sakit di Kota Medan. "Pelaku juga terkena air keras. Rumah sakitnya kami rahasiakan," kata Kapolresta Medan Kombes Nico Afinta.
Saat ini, polisi belum mengetahui jenis air keras yang digunakan pelaku. Laboratorium Forensik Polda Sumut masih menelitinya. Nico memaparkan, EG disangka melanggar Pasal 351 ayat (3). Ancaman hukumannya 15 tahun penjara.
Seperti diberitakan, penyiraman air keras terjadi pada Rabu (30/10) malam sekitar pukul 18.30 WIB. Kejadian bermula ketika seorang mengenakan cadar, jubah dan sepatu perempuan mengetuk pintu rumah keluarga Harmoko Sembiring alias Kidu di Dusun VI Desa Patumbak Kampung, Perumahan Graha Pesona Amplas, Patumbak Deliserdang. Setelah pintu dibuka, pelaku mencoba menyiramkan cairan di dalam ember ke arah Harmoko.
Namun, Harmoko spontan menutup pintu. Pelaku yang diduga ikut terkena cairan yang mental karena menghantam pintu, pun langsung kabur naik mobil hitam. Harmoko sempat mengejar, namun ternyata Amelia ikut dari belakang. Bocah kelas 1 SD itu terjerembab telungkup di genangan air keras yang disiramkan pelaku. Dia menjerit kepanasan.
Melihat itu, Harmoko pun urung melakukan pengejaran. Bersama istrinya, Sinta beru Ginting, dia mencoba menyelamatkan anaknya yang terus mengeluh kesakitan. Baju bocah itu pun dibuka kemudian dilarikan ke klinik setempat. Dari sana, Amelia dirujuk ke RS Sembiring, Delitua, lalu kembali dirujuk ke Adam Malik dan meninggal dunia di RS itu.
Sebelum menangkap pelaku, polisi menemukan sejumlah barang bukti tak jauh dari kediaman keluarga Harmoko Sembiring, ayah Amelia, di Perumahan Graha Pesona Amplas di Dusun VI Desa Patumbak Kampung, Patumbak, Deliserdang. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Siswi SD itu malu hingga membuang bayinya di teras rumah warga. Bayi itu ditempatkan dalam kardus dengan tulisan yang akhirnya mengungkap kediaman pelaku.
Baca SelengkapnyaSimak potret rumah masa kecil Fikoh LIDa sebelum terbakar!
Baca SelengkapnyaKorban sempat cekcok dengan istrinya hingga sang istri meninggalkannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dari tiga orang tersebut, satu orang S (34) di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri.
Baca SelengkapnyaTersangka Pembunuhan Pria Terbungkus Sarung di Tangsel Dibantu Pedagang Soto, Begini Perannya
Baca SelengkapnyaKorban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaTanggung jawab itu dipikul Iki setelah ibunya sakit lalu meninggal dan ayahnya minggat dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaAksi berani ditunjukkan seorang emak-emak bernama Eni (54). Dia mengejar dua penjambret handphonenya hingga salah seorang di antara mereka tertangkap.
Baca SelengkapnyaSatu orang meninggal atas nama Amsiah usia 70 tahun, delapan orang luka ringan,
Baca Selengkapnya