Pepeng pernah terserang penyakit langka, multiple sclerosis
Merdeka.com - Dunia hiburan tanah air kembali berduka. Kabar tersebut datang dari mantan presenter kuis yang terkenal 'jari-jari' Ferrasta Soebardi atau akrab disapa Pepeng.
Pepeng meninggal dunia, Rabu (6/5) pagi usai dirawat di Rumah Sakit Puri Cinere, Depok, Jawa Barat. Pria berusia 60 tahun itu sempat didiagnosis penyakit langka yang dikenal dengan nama multiple sclerosis.
Multiple sclerosis (MS) adalah penyakit yang menyerang sistem imun saraf. Akibat sakit ini, komunikasi antara otak dengan seluruh tubuh terganggu.
-
Bagaimana ilmuwan ini meninggal? Meskipun penyebab pastinya tidak dapat dipastikan, dugaan kuat adalah bahwa kandung kemihnya pecah. Pengabaian untuk buang air kecil selama waktu yang lama diyakini telah menyebabkan tekanan tidak biasa pada kandung kemihnya yang kemudian mengakibatkan pecahnya organ tersebut.
-
Siapa yang meninggal? Ketua Umum PP Perbasi, Danny Kosasih, telah meninggal dunia.
Kondisi ini akan semakin buruk jika sistem imun sang pengidap tak kuat menahan serangan MS. Tak heran, jika si penderita mengonsumsi obat penahan rasa sakit.
Kabar wafatnya Pepeng, disampaikan oleh sahabat yang juga pengamat musik Indonesia, Bens Leo. Rencananya, jenazah akan dibawa ke rumah duka di Jalan Bumi IX Nomor C98, Cinere.
Karier Pepeng di dunia hiburan bermula di lingkungan kampus sebagai jawara Lomba Lawak Mahasiswa di tahun 1978. Kariernya semakin moncer usai membentuk grup lawak bernama Bahana Joke dan juga FKR 246 bersama Krisna dan Nana Krip.
Melihat bakat ketiganya, penyiar radio Sys NS mengajak ketiganya bergabung dalam radio Prambors. Ketiganya lantas dipercaya membentuk Sersan Prambors dan mengasuh salah satu program di radio lawas tersebut.
Dari olah suaranya di radio tersebut, banyak orang terpikat dengan Pepeng. Lelaki kelahiran Sumenep, Jawa Timur, itu lalu mencoba peruntungan terjun ke layar lebar dengan bermain film.
Total ada tiga film yang telah Pepeng perankan. Di antaranya Rojali dan Juleha (1979), Sama-Sama Enak (1986) dan Anunya Kamu (1986).
Karier personalnya semakin moncer saat membawakan kuis berjudul 'jari-jari' pada 1992 silam. Tuah kuis itu pun hingga namanya disematkan Pepeng 'jari-jari.
Perjalanan kariernya menurun usai menderita sakit langka yang membuatnya kerap mondar mandir masuk rumah sakit. Pepeng divonis penyakit bernama multiple sclerosis dan mengharuskannya menggunakan kursi roda.
Meski begitu, semangat hidup Pepeng yang tinggi membuatnya seakan melupakan penyakitnya. Terbukti saat dirinya mampu menyelesaikan studinya di Pasca Sarjana Psikologi Universitas Indonesia jurusan Priskologi Intervensi Sosial. (mdk/gil)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di tengah keterbatasan, sosok Sukarno begitu menginspirasi di Pekan Paralimpiade Nasional (PEPARNAS) XVII Solo 2024.
Baca SelengkapnyaKabar terbaru mantan kiper Timnas Indonesia Kurnia Meiga. Kini berjualan keripik.
Baca SelengkapnyaMeski dikenal tangguh dalam mengatasi binatang buas, ternyata Panji sempat tak berdaya akibat gigitan ular King Kobra.
Baca SelengkapnyaKomedian Unang Bagito harus berjuang untuk sembuh dari penyakit aneh yang dideritanya.
Baca SelengkapnyaSeperti yang dilaporkan oleh saluran YouTube Panji Petualang, Panji mengungkapkan bahwa ia menderita diabetes dan harus mengonsumsi obat sepanjang hidupnya.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, tubuh Panji Petualang mengalami penurunan berat badan lantaran sakit Diabetes yang diidapnya pada pertengahan 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaSaat ini, polisi, pihak rumah sakit hingga Kemenkes sudah turun tangan menyelidiki penyebab pasti kematian Dokter ARL.
Baca SelengkapnyaDitanya kondisi kesehatan korban, pihaknya enggan menjelaskan lebih detail.
Baca SelengkapnyaWalau berasal dari keluarga tak mampu, seorang prajurit TNI kini berhasil menyandang gelar doktor.
Baca SelengkapnyaKisah inspiratifnya membuktikan bahwa impian besar dapat terwujud melalui ketekunan, keberanian, dan memanfaatkan peluang yang ada.
Baca SelengkapnyaNamun Menkes Budi bangga temannya tersebut kini sukses menjadi politisi dan pejabat negara
Baca SelengkapnyaKisah mahasiswa fakultas hukum ini sungguh menggugah. Keterbatasan tak menghalanginya menjadi sosok berprestasi.
Baca Selengkapnya