Setiap Hari 800 Ton Sampah Penuhi Sleman, Didominasi Plastik dan Popok
Merdeka.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan, total produksi sampah di wilayah setempat mencapai 800 ton per hari yang sebagian besar merupakan sampah rumah tangga didominasi jenis plastik dan popok bayi atau diapers.
"Dari total produksi sampah tersebut, kami baru mampu menangani sekitar 52 persen saja," kata Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pelayanan Persampahan DLH Kabupaten Sleman, Sri Restuti Nurhidayah di Sleman, seperti dilansir Antara, Senin (11/3).
Menurut dia, sisanya adalah sampah-sampah liar yang masih berserakan di jalan maupun selokan. "Dari 52 persen tersebut, 32 persen dibuang ke tempat pengelolaan sampah akhir (TPSA) Piyungan, Bantul. Sampah yang dibuang ke Piyungan merupakan residu yang tidak bisa dikelola oleh dinas," katanya.
-
Bagaimana Pemkab Sleman atasi masalah sampah? Pemkab Sleman menetapkan beberapa kebijakan dalam pengelolaan sampah rumah tangga agar semakin dapat terkelola dengan baik.
-
Bagaimana cara mengurangi sampah plastik? 'Berbagai upaya mengurangi timbulan sampah harus dilakukan untuk menekan dampak lingkungan hidup baik limbah padat, cair maupun gas, terutama penyebab pencemaran udara dan krisis iklim',
-
Bagaimana cara mengurangi sampah? Daur ulang sampah membantu mengurangi volume sampah yang berakhir di TPA. Dengan memanfaatkan kembali botol atau kaleng bekas sebagai wadah atau pot bunga, kita tidak hanya mengurangi sampah, tetapi juga menambah estetika lingkungan kita.
-
Apa saja kebijakan Pemkab Sleman tentang sampah? Pemkab Sleman menetapkan beberapa kebijakan dalam pengelolaan sampah rumah tangga agar semakin dapat terkelola dengan baik.
Ia mengatakan, penanganan sampah yang dilakukan mulai dari pengurangan dan pengelolaan sampah. "Satu orang menghasilkan rata rata 0,65-0,7 kilo gram(Kg) sampah per orang per hari," katanya.
Sri mengatakan, kesulitan untuk penanganan sampah lebih kepada menyadarkan masyarakat. Sebab masyarakat lebih sering bersikap praktis.
"Perilaku mereka ini asal ada tumpukan sampah, maka ikut membuang sampah, dan dikira itu adalah tempat pembuangan sampah," katanya.
Ia mengatakan, untuk penanganan masalah tersebut DLH Sleman telah berkoordinasi dengan pemerintah setempat agar bisa menindak para pembuang sampah sembarangan.
"Kami tidak bisa bekerja sendiri, untuk itu mulai dari tingkat padukuhan harus ikut andil," katanya.
DLH Sleman, kata dia, juga telah menyiagakan 34 truk pengangkut sampah. Namun, untuk masyarakat yang ingin sampahnya diangkut harus melakukan permohonan dulu.
"Sebab truk sampah ini operasional berdasarkan permohonan. Biasanya mereka yang tinggal di kawasan perkotaan, kalau desa biasanya sudah bisa mengelola sendiri," kata Sri.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemkot) Surabaya mengklaim sampah plastik di wilayah setempat menurun. Namun, fakta menunjukkan bahwa sampah organik naik berkali-kali lipat.
Baca SelengkapnyaMayoritas sampah di Kaltim adalah sisa makanan sebanyak 51,11%, diikuti oleh plastik 19,5%, dan sampah kertas/karton 12,37%.
Baca SelengkapnyaPengelolaan sampah menjadi tindakan darurat yang harus segera dilakukan
Baca SelengkapnyaSampah plastik masih menjadi masalah utama dalam pencemaran lingkungan.
Baca SelengkapnyaPenting untuk melakukan tindakan yang tepat agar permasalahan tumpukan sampah kronis ini tidak berlarut-larut terjadi.
Baca SelengkapnyaSejumlah pemuda Bangkalan bersih-bersih area jembatan Serdang dan kewalahan mengangkut gunungan popok bayi.
Baca SelengkapnyaPenutupan TPA Piyungan membuat sampah menumpuk di mana-mana. Seperti di trotoar, bahkan hampir menutupi jalan. Simak fotonya!
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang enam fakta penting tentang sampah plastik yang harus dipahami.
Baca SelengkapnyaAliran Sungai Citarum yang berada di Jembatan Babakan Sapan (BBS) Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, kembali menjadi sorotan. Sungai itu viral tertutup sampah.
Baca SelengkapnyaTak punya tempat pembuangan akhir, sampah tersebut dibawa kemana ya?
Baca SelengkapnyaOIKN menyediakan tempat pembuangan sampah reuse, reduce, dan recycle (TPS3R) dan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST).
Baca SelengkapnyaSelama libur lebaran armada tidak berhenti beroperasi untuk mencegah penumpukan-penumpukan sampah di lingkungan masyarakat.
Baca Selengkapnya