Perahu cepat bawa 45 penumpang tenggelam di perairan Pulau Buru, 1 orang tewas
Merdeka.com - Perahu cepat (speed boat) Permai II tenggelam di Perairan Pulau Buru, Maluku, Selasa (10/7). Satu orang meninggal dalam kejadian tersebut. Setelah melakukan penyisiran, petugas Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) dari Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) kelas II Namlea, akhirnya berhasil mengevakuasi korban.
Kepala UPP kelas II Namlea, Ihsan Tidore menjelaskan bahwa speed boat dengan kapasitas 60 orang, berlayar tanpa Surat Persetujuan Berlayar (SPB) dari Desa Ilath Kecamatan Bual mengangkut 45 orang dengan tiga orang Anak Buah Kapal (ABK).
"Mereka melayari pesisir Bual menuju Namlea. Kapal tidak mengantongi Surat Persetujuan Berlayar SPB dan berlayar tidak melalui pelabuhan," katanya. Dikutip dari Antara.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan setelah dua jam berlayar, perahu tenggelam di dekat Tanjung Kayu Putih dan pada saat itu cuaca diketahui dalam kondisi kurang baik.
Perahu diperkirakan tenggelam dan sebagian besar penumpang berhasil berenang ke pinggiran ke sekitar Desa Pela, namun satu orang penumpang tak berhasil berenang dan akhirnya meninggal dunia.
Selanjutnya para korban berhasil dievakuasi gabungan petugas KPLP Kantor UPP Namlea dan Tim SAR.
Para korban selamat diangkut dengan KM Cantika Lestari 9-C milik PT Dharma Indah, dan dibawa ke Pelabuhan Namlea untuk penanganan lebih lanjut.
Dia menyayangkan masih ada pihak-pihak yang tidak mengindahkan keselamatan pelayaran terlebih lagi berlayar tanpa SPB.
Ihsan menegaskan bahwa keselamatan pelayaran merupakan tanggung jawab bersama. Menurutnya, masing-masing pihak harus menyadari bahwa keselamatan pelayaran dapat terwujud dan dilakukan tanpa kompromi.
"Taati aturan, jangan memaksakan diri berangkat bila cuaca tidak mendukung. Keselamatan pelayaran nomor satu dan tak bisa ditawar, mari utamakan keselamatan pelayaran," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua korban saat ini dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaKeseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.
Baca SelengkapnyaPenumpang perahu penyeberangan menyeberang usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah.
Baca SelengkapnyaDua perahu bermuatan penumpang 14 orang tertimpa rumah kontainer di area PHE WMO (Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore), Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaAda 33 orang yang berada di KM Parikudus terdiri dari 3 Anak Buah Kapal (ABK) dan 30 penumpang.
Baca SelengkapnyaKapal KM Parikudus yang membawa sekitar 30 penumpang terbalik di Perairan Pulau Rambut, Kelurahan Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaBanyak yang mengirimkan doa dan berbelasungkawa kepada korban dan keluarga. Demikian juga dengan Penjabat Gubernur, Bahtiar Baharuddin.
Baca SelengkapnyaTenggelamnya kapal penyeberangan di Buton Tengah mengakibatkan 15 orang tewas. Diduga kapal tersebut kelebihan muatan seusai merayakan HUT
Baca SelengkapnyaPenumpang perahu penyeberangan adalah warga yang akan menyeberang dari Lanto menuju ke desa mereka usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah.
Baca SelengkapnyaNakhoda dan ABK langsung dibawa ke Polres Tapanuli Tengah untuk diminta keterangannya.
Baca Selengkapnya