Perahu Dibuat Karam, Mirsan Berenang Dikejar dan Diterkam Buaya
Merdeka.com - Serangan buaya terjadi di Sungai Simangalam, Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labuhan Batu Utara (Labura), Sumut. Seorang warga terluka diterkam satwa itu, perahunya pun karam.
Berdasarkan informasi dihimpun, Senin (9/9), serangan buaya terjadi pada Jumat (6/9) sekitar pukul 06.30 Wib. Ketika itu, korban bernama Mirsan (56) tengah memeriksa perangkap yang dipasangnya di sungai itu.
Saat Misran memilih ikan yang terperangkap, seekor buaya menyerang sampannya hingga karam. Laki-laki itu berupaya menyelamatkan diri dengan cara berenang ke tepi sungai.
-
Mengapa buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Dimana buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Siapa yang mengevakuasi buaya itu? Petugas BKSDA Cirebon mengevakuasi seekor buaya di wilayah permukiman warga Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu [26/7].
-
Bagaimana si kancil bisa lolos dari buaya? Dengan cerdik, si kancil langsung pergi setelah menghitung buaya terakhir di ujung sungai.
-
Apa yang terjadi ketika si kancil bertemu dengan buaya di sungai? Kancil pun berpikir sejenak, lalu ia mendekat ke tepi sungai.'Hai buaya, apakah kau sudah makan siang?' tanya kancil dengan suara yang dikeraskan.
"Saat itulah buaya menyerangnya," kata Kepala Desa Simanggalam, A Marpaung.
Misran terus berusaha melepaskan diri. Dia berhasil mencapai daratan. Namun, Misran terluka di bagian perut, dada dan pinggang. Warga langsung membawanya ke rumah sakit.
"Beliau sudah diperbolehkan pulang ke rumah, hanya berobat jalan," ujar Marpaung.
Selama ini buaya memang kerap muncul di Sungai Simangalam. Karena itu, warga diimbau untuk berhati-hati dan menjauhi sungai.
"Sudah lama buaya ada di sungai itu, saya lupa sejak kapan. Saya mohon kepada badan yang berwenang menangkap buaya di Sungai Simanggalam ini," harap Marpaung.
Sementara Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut, Hotmauli Sianturi, mengaku belum mendengar informasi mengenai serangan buaya itu. "Belum tahu, kita cek dulu," katanya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaSeorang remaja putra berinisial H (13) nyaris tewas akibat diserang buaya muara. Korban selamat meski mengalami banyak luka gigitan.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaSeorang warga, MB (53) selamat dari serangan buaya muara sepanjang tiga meter usai berjibaku melawan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaPemerintah desa setempat sebelumnya pernah mengusulkan pembuatan penangkaran buaya ke pihak BKSDA Bengkulu.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tragis itu terjadi ketika korban mengisi air di anak sungai.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama ayahnya mandi di kali. Kakinya kemudian diterkam.
Baca SelengkapnyaJasad korban ini tidak dibawa ke puskesmas atau RSUD, tetapi langsung dibawa ke rumah duka.
Baca SelengkapnyaSaat mengabadikan momen keindahannya di bawah dasar laut, ia hampir menjadi santapan seekor buaya.
Baca SelengkapnyaHamid diterkam buaya diperkirakan pukul 18.00 Wita, Senin (4/11).
Baca SelengkapnyaMenariknya, penyusup yang diamankan ini bukanlah sosok manusia.
Baca Selengkapnya